Pilkada DKI 2024
KPU DKI Gelar Simulasi Pencoblosan Pilkada Jakarta, Ada Perubahan Letak Pengawas di TPS
Sejak Pukul 07.00 WIB, ratusan orang antre di GOR Johar Baru, Jakarta Pusat.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Nur Indah Farrah Audina
Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM - Sejak Pukul 07.00 WIB, ratusan orang antre di GOR Johar Baru, Jakarta Pusat.
Mereka adalah warga sekitar yang diundang untuk menjadi pemilih dalam simulasi pencoblosan untuk Pilkada Jakarta 2024 yang diadakan KPU DKI Jakarta.
Simulasi pencoblosan dibuka mulai Pukul 07.00 sampai 13.00 WIB sebagaimana waktu yang diberikan saat pemungutan suara nantinya pada 20 November 2024 mendatang.
Warga yang hadir membawa KTP dan surat undangan model C Pemberitahuan KWK sebagai penanda bahwa mereka memang adalah calon pemilih.
Mereka kemudian menyerahkan undangan itu kepada petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) untuk didata.
Sambil menunggu antrean, para calon pemilih ini duduk di kursi yang disediakan di dalam TPS.
Pantauan TribunJakarta.com di TPS, perbedaan mencolok terlihat dari posisi duduk pengawas TPS.
Bila pada Pilkada sebelumnya para pengawas TPS duduk di samping para KPPS, maka untuk Pilkada Jakarta 2024 para pengawas TPS posisinya berada di belakang KPPS.
Komisioner KPU DKI Jakarta, Dody Wijaya mengatakan, perubahan duduk pengawas TPS berdasarkan usulan dari Bawaslu RI.

"Perubahan layout ini adalah masukan dari Bawaslu RI terkait dengan pengawas TPS agar bisa melakukan pengawasan terhadap pemilih yang hadir ke TPS.
Jadi pengawas TPS ini memeriksa C Pemberitahuan, kemudian daftar hadir, kemudian menandatangani untuk absensi dan lain sebagainya," kata Dody saat meninjau jalannya simulasi pemungutan suara Pilkada Jakarta 2024 di GOR Johar Baru, Kamis (24/10/2024).
Di setiap TPS, ada empat bilik suara untuk pemilih menggunakan hak suaranya dalam memilih calon pemimpin Jakarta.
Terdapat pula kursi duduk prioritas yang diperuntukkan bagi para lansia, penyandang disabilitas maupun ibu hamil.
Doddy mengatakan, total ada 600 pemilih yang menggunakan hak suaranya pada simulasi pencoblosan hari ini. Ia menyebut, rata-rata pemilih di tiap TPS di Jakarta dalam gelaran Pilgub memang berkisar antara 550-600 pemilih.
Jumlah itu gabungan dari daftar pemilih tetap, daftar pemilih pindahan dan daftar pemilih tambahan yang baru bisa menggunakan hak suaranya sejak pukul 11.00 WIB.
"Jadi ini menggunakan KPPS native dan pemilih native. Jadi KPPS di TPS ini adalah KPPS yang bertugas di wilayah Johar Baru termasuk juga pemilihnya ini," kata Dody.
Selain pencoblosan, KPU DKI juga akan melakukan simulasi penghitungan suara yang akan dilakukan siang nanti setelah TPS ditutup.
"Ada dua hal yang mau kita lihat. Pertama kita ukur efektifitas dari pelaksanaan pemungutan suara. Yang kedua pemahaman petugas penyelenggara terhadap peraturan Perundang-Undangan.
Jadi kita akan mengukur dan mencermati, kira-kira dengan 600 pemilih, di satu TPS apakah selesai jam 13.00 WIB," ujar Dody.
Salah satu pemilih yang hadir dalam simulasi ini mengaku tak ada masalah perihal pencoblosan untuk Pilkada Jakarta.
Pasalnya, pencoblosan pada Pilkada Jakarta lebih mudah dibandingkan saat Pileg dan Pilpres lalu.
"Karena kan hanya satu aja yang dicoblos surat suara, jadi enggak sampai satu menit juga sudah kelar," kata Budi, salah seorang warga yang ikut memilih dalam simulasi ini.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.