Pilkada DKI 2024

Ancaman Sanksi LSI dan Poltracking Buntut Hasil Survei Pilkada Jakarta, Pengamat Soroti 3 Hal Ini

LSI dan Poltracking Indonesia terancam sanksi dari Persepi buntut hasil survei Pilkada Jakarta berbeda jauh. Pengamat soroti tiga hal.

|

TRIBUNJAKARTA.COM - Lembaga Survei Indonesia (LSI) dan Poltracking Indonesia terancam sanksi dari Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi).

Hal itu buntut dari hasil survei Pilkada Jakarta mengenai elektabilitas pasangan calon yang berbeda jauh. Padahal, kedua lembaga itu merilis hasil survei hanya berselang beberapa hari.  

Hasil survei LSI menempatkan pasangan Pramono Anung - Rano Karno menempati peringat pertama elektabilitas paslon di Pilkada Jakarta 2024.

Elektabilitas Pramono Anung - Rano Karno 41,6 persen. Disusul Ridwan Kamil Suswono 37,4 persen. Terakhir Dharma Pongrekun - Kun Wardana Abyoto 6,6 persen.

Sedangkan hasil survei Poltracking Indonesia menempatkan pasangan Ridwan Kamil - Suswono pada peringkat pertama dengan elektabilitas 51,6 persen. 

Peringkat kedua Pramono Anung - Rano Karno 36,4 persen. Terakhir, Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto 3,9 persen.

Tim Dewan Etik Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) pun menyoroti hasil survei kedua lembaga tersebut.

Anggota Dewan Etik Persepsi, Saiful Mujani mengatakan pihaknya akan menggelar rapat untuk membahas hasil itu.

Mengenai ancaman sanksi bila terbukti melakukan kesalahan, Saiful Mujani memberikan penjelasan.

Saiful menuturkan lembaga survei dapat dikeluarkan dari keanggotaan Persepi bila terbukti melanggar etik berat.

Selanjutnya, kata Saiful, Persepsi akan mengeluarkan putusan tidak merekomendasikan lembaga survei ke publik untuk dipakai.

KLIK SELENGKAPNYA: Ketiga Paslon Menjalani Debat Perdana  Pilkada Jakarta, Minggu (24/10/2024). Pengamat Ungkit Anies dan Jokowi Sukses Sihir Warga, Kini Siapa?
KLIK SELENGKAPNYA: Ketiga Paslon Menjalani Debat Perdana Pilkada Jakarta, Minggu (24/10/2024). Pengamat Ungkit Anies dan Jokowi Sukses Sihir Warga, Kini Siapa?

“Pasti kalau terbukti melanggar etik berat bisa dikeluarkan dari perhimpunan dan tidak direkomendasikan ke publik untuk dipakai. Kami pernah 2 kali melakukan sanksi berat ini pada anggota. Bahkan mereka dikeluarkan atau keluar sendiri sebelum dikeluarkan,” kata Saiful Mujani, Kamis (24/10/2024).

Saiful menuturkan pihaknya akan memanggil kedua lembaga itu terlebih dahulu. Pasalnya, hasil survei kedua lembaga itu berbeda signifikan.

Menurut Saiful, pemanggilan itu dilakukan untuk menjelaskan kenapa hasil survei dua lembaga tadi berbeda.

Saiful mengatakan, apabila alasannya tidak jelas maka akan dilakukan audit forensik.

“Kalau dua langkah tadi tidak menjawab masalah maka akan dilakukan survei ulang oleh tim khusus Perpesi,” kata Saiful.

Menurut Saiful, survei ulang akan dilakukan bersama-sama oleh dua lembaga survei tadi plus anggota Persepi lain yang ditunjuk oleh Dewan Etik Persepsi.

Ada pun Tim Dewan Etik Perpesi terdiri dari Prof Asep Saefuddin berasal dari Badan Statistik Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Hamdi Muluk dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI), Prof Saiful Mujani dari FISIP Universitas Islam Negeri (FISIP UIN) dan Pendiri Lembaga Survei SMRC.

Sementara itu, Pengamat Politik dari Universitas Indonesia (UI) Cecep Hidayat menanggapi hasil kedua lembaga survei yang berbeda.

Menurut Cecep, setidaknya terdapat tiha hal yang menjadi sorotan.

Pertama, persoalan jangka waktu survei antara LSI dan Poltracking Indonesia.

Kedua, pendanaan survei tersebut. 

"Siapa yang mendanai survei itu," kata Cecep saat dihubungi, Jumat (25/10/2024).

Kemudian, metode survei kedua lembaga itu. "Apakah metodenya sama atau beda ke publik, kehati-hatian dalam menentukan responden," imbuh Cecep.

Berikut ini TribunJakarta.com merangkum hasil survei dari LSI dan Poltracking mengenai tren elektabilitas ketiga paslon yang bertarung di Pilkada Jakarta 2024.

Survei pertama LSI

Survei pertama LSI untuk Pilkada Jakarta digelar pada 6-12 September 2024. Sampel survei ini sebanyak 1.200 orang diambil dengan menggunakan metode multistage dengan toleransi kesalahan (margin of error) 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, dengan asumsi simple random sampling.

Hasilnya:

  • Ridwan Kamil-Suswono 51,8 persen.
  • Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto 3,2 persen.
  • Pramono Anung-Rano Karno 28,4 persen.
  • Tidak menjawab 16,6 persen.

Survei pertama Poltracking

Survei pertama Poltracking Indonesia untuk Pilkada Jakarta dilakukan pada 9-15 September dengan melibatkan 1.200 responden dengan menggunakan metode multistage random sampling dimana toleransi kesalahan di angka 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Hasilnya:

  • Ridwan Kamil-Suswono 47,5 persen.
  • Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto 5,1 persen.
  • Pramono Anung-Rano Karno 31,5 persen.
  • Tidak menjawab 15,9 persen.

Survei kedua LSI

Survei kedua LSI digelar pada 10-17 Oktober 2024. Populasi survei ini adalah warga Jakarta yang telah punya hak pilih.

Sampel sebanyak 1.200 orang diambil dengan menggunakan metode multistage dengan toleransi kesalahan (margin of error) sekira 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, dengan asumsi simple random sampling.

Sampel berasal dari seluruh Kota Administrasi di Provinsi Daerah Khusus Jakarta yang terdistribusi secara proporsional.

Wawancara tatap muka dilakukan oleh pewawancara yang telah dilatih terhadap responden terpilih. Kendali mutu hasil wawancara dilakukan secara random pada 20 persen dari total sampel oleh supervisor lapangan dengan kembali mendatangi responden.

Hasilnya:

  • Ridwan Kamil-Suswono 37,4 persen.
  • Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto 6,6 persen.
  • Pramono Anung-Rano Karno 41,6 persen.
  • Tidak menjawab 14,4 persen.

Survei kedua Poltracking Indonesia

Survei ini digelar pada 10-16 Oktober 2024. Melibatkan 2000 responden dengan menggunakan metode multistage random sampling dimana toleransi kesalahan di angka 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Klaster survei menjangkau 6 kabupaten/kota di Jakarta secara proporsional berdasarkan data jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) 2024, sedangkan stratifikasi survei ini adalah proporsi jenis kelamin pemilih.

Hasilnya:

  • Ridwan Kamil-Suswono 51,6 persen.
  • Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto 3,9 persen.
  • Pramono Anung-Rano Karno 36,4 persen.
  • Tidak menjawab 8,1 persen.

(TribunJakarta.com/Wartakotalive)

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved