Pilkada DKI 2024

Suswono Penasaran Pembohong di Polemik Survei LSI dan Poltracking, Pramono Gak Mau Tahu

Seperti diketahui, dua lembaga survei besar itu merilis survei yang dilaksanakan nyaris bersamaan, namun hasilnya berbeda jauh.

|

TRIBUNJAKARTA.COM - Cawagub Jakamrta nomor 1, Suswono, penasaran siapa yang berbohong di antara Lembaga Survei Indonesia (LSI) dan Poltracking Indonesia terkait survei Pilkada Jakarta 2024 terakhirnya.

Sementara, Cagub Jakarta nomor 3, Pramono Anung memilih tidak memikirkannya.

Seperti diketahui, dua lembaga survei besar itu merilis survei yang dilaksanakan nyaris bersamaan, namun hasilnya berbeda jauh.

Di LSI, elektabilitas paslon nomor 3, Pramono Anung-Rano Karno unggul, sedangkan temuan Poltracking paslon nomor 1 Ridwan Kamil (RK)-Suswono unggul, bahkan di atas 50 persen.

Hasil Survei

Diberitakan sebelumnya, sehari setelah LSI mengumumkan hasil survei soal Pilkada Jakarta 2024, giliran Poltracking Indonesia yang mengeluarkan hasil survei terbaru dengan tema sama pada Kamis (24/10/2024).

Temuan survei Poltracking Indonesia berbeda dengan yang didapat oleh LSI.

Dalam survei Poltracking, elektabilitas paslon yang unggul dipegang oleh RK-Suswono.

Bahkan, elektabilitas paslon nomor urut satu itu di angka 51,6 persen atau memungkinkan bagi mereka bisa menang dalam satu putaran.

lihat foto2 Lembaga survei besar terjerumus polemic Pilkada Jakarta 2024, elektabilitas Pram-Rano dan RK-Suswono beda jauh.
2 Lembaga survei besar terjerumus polemic Pilkada Jakarta 2024, elektabilitas Pram-Rano dan RK-Suswono beda jauh.

Sedangkan pasangan Pramono Anung-Rano Karno yang merajai survei versi LSI, maka dalam survei Poltracking ini, elektabilitas mereka 36,4 persen.

Sementara itu, paslon Dharma Pongrekung-Kun Wardana Abyoto elektabilitasnya hanya 3,9 persen dengan 8,1 sisanya tidak menjawab.

"Sementara itu, tren terbaru elektabilitas tiga calon Gubernur–Wakil Gubernur Jakarta menunjukkan pasangan Ridwan Kamil - Suswono mengalami kecenderungan naik yakni 4,1
persen. Sedangkan pasangan Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto mengalami kecenderungan turun sebesar 1,2 persen."

"Sementara pasangan Pramono Anung-Rano Karno mengalami kecenderungan naik 4,9 persen," ucap Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda saat merilis hasil surveinya.

Untuk diketahui, survei Poltracking ini digelar di Jakarta pada pertengahan Oktober 2024, dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling.

Pengambilan data lapangan dilakukan pada tanggal 10 – 16 Oktober 2024. Sampel pada survei ini adalah 2000 responden dengan margin of error sekira 2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Klaster survei menjangkau 6 kabupaten/kota di Jakarta secara proporsional berdasarkan data jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) 2024, sedangkan stratifikasi survei ini adalah proporsi jenis kelamin pemilih.

Pengumpulan data dilakukan oleh pewawancara terlatih melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan teknologi aplikasi terhadap responden yang telah terpilih secara acak.

Sebelumnya, dalam survei terbaru yang dirilis LSI pada Rabu (23/10/2024), menyatakan, elektabilitas paslon Pram-Rano sudah menyalip paslon nomor urut 1 RK-Suswono.

Dalam survei yang digelar pada 10-17 Oktober 2024 atau pasca gelaran debat perdana, elektabilitas Pram-Rano di angka 41,6 persen.

Pasangan yang diusung PDIP itu menyalip pasangan RK-Suswono yang elektabilitasnya kini turun menjadi disusul 37,4 persen.

Sementara paslon nomor urut 2, Dharma Pongrekun dan Kun Wardana Abyoto di angka 6,6 persen.

"Sedangkan sisanya yakni 14,4 persen adalah massa mengambang yang belum menentukan pilihannya," ujar Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, saat merilis hasil survei terbarunya, Rabu (23/10/2024). 

Sampel survei LSI ini sebanyak 1.200 orang diambil dengan menggunakan metode multistage dengan toleransi kesalahan (margin of error) sekira 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, dengan asumsi simple random sampling.

Penasaran Siapa Pembohong

Suswono, Cawagub Jakarta pendamping Cagub Ridwan Kamil, menanti, lembaga survei mana yang berbohong pada hasil surveinya.

Sebab, LSI dan Poltracking akan diaudit dewwan etik Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi), dalam waktu dekat.

"Ada etikanya, ada kode etiknya. Kita tunggu saja setelah dipanggil, siapa yang sebetulnya melakukan kebohongan, intinya begitu," ucap Suswono saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Sabtu (26/10/2024), dikutip dari Kompas.com.

Politikus PKS itu sepenuhnya menyerahkan ke Persepi apabila hasil survei dari dua lembaga tersebut ditemukan pelanggaran kode etik.

"Ya itu nanti Persepi (yang tentukan) melanggar kode etik. Pasti ada ditegur atau diberi peringatan atau mungkin apakah kayak model IDI gitu bisa dicabut izin misalnya sebagai survei yang tidak layak," jelasnya.

Sementara, Cagub Jakarta usungan PDIP, Pramono Anung memilih tidak memikirkan polemik LSI dan Poltracking itu.

"Saya dua-duanya (survei LSI dan Poltracking) enggak mau tau. Yang saya mau tahu, besok saya mau kemana," kata Pram saat kampanye di wilayah Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (25/10/2024).

Terkait survei, Pram memilih tak terlalu memikirkannya karena saat awal memutuskan maju di Pilkada Jakarta, ia menyebut elektabilitasnya malah sangat rendah.

"Enggak, enggak. Gimana mau melihat survei? Survei saya awalnya nol," kata Pram.

Diperiksa Dewan Etik

Anggota Dewan Etik Persepi, Saiful Mujani mengatakan pihaknya segera menggelar rapat untuk memanggil lembaga survei Poltracking dan LSI terkait hasil yang berbeda dalam Pilkada Jakarta 2024.

“Karena hasil survei mereka berbeda signifikan maka kami Dewan Etik Persepi akan segera rapat dan memanggil kedua lembaga tersebut,” kata Anggota Dewan Etik Persepsi, Saiful Mujani (24/10/2024), dikutip dari Wartakota.

Menurut Saiful, pemanggilan itu dilakukan untuk menjelaskan kenapa hasil survei dua lembaga tadi berbeda.

Saiful mengatakan, apabila alasannya tidak jelas maka akan dilakukan audit forensik.

“Kalau dua langkah tadi tidak menjawab masalah maka akan dilakukan survei ulang oleh tim khusus Perpesi,” kata Saiful.

Menurut Saiful, survei ulang akan dilakukan bersama-sama oleh dua lembaga survei tadi plus anggota Persepi lain yang ditunjuk oleh Dewan Etik Persepsi.

Ada pun Tim Dewan Etik Perpesi terdiri dari Prof Asep Saefuddin berasal dari Badan Statistik Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Hamdi Muluk dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI), Prof Saiful Mujani dari FISIP Universitas Islam Negeri (FISIP UIN) dan Pendiri Lembaga Survei SMRC.

Saiful menjelaskan, lembaga survei yang terbukti melakukan kesalahan bisa disanksi? Saiful Mujani mengatakan, kalau lembaga survei tersebut terbukti melanggar etik berat maka sudah pasti bisa dikeluarkan dari perhimpunan.

Selanjutnya, kata Saiful, Persepsi akan mengeluarkan putusan tidak merekomendasikan lembaga survei ke publik untuk dipakai.

“Pasti kalau terbukti melanggar etik berat bisa dikeluarkan dari perhimpunan dan tidak direkomendasikan ke publik untuk dipakai. Kami pernah 2 kali melakukan sanksi berat ini pada anggota. Bahkan mereka dikeluarkan atau keluar sendiri sebelum dikeluarkan,” pungkas Saiful Mujani.

3 Paslon

Seperti diketahui, Pilkada Jakarta 2024 diikuti tiga paslon. Mereka pun sudah mendapat nomor urut.

Nomor 1 Ridwan Kamil-Suswono. Paslon tersebut diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus berisi 14 partai Gerindra, PKS, Golkar, Demokrat, NasDem, PSI, PKB, Gelora, PBB, Perindo, PAN, PPP, PKN serta Garuda.

Nomor 2 paslon independen, Dharma Pongrekun-Kun Wardhana Abyoto. Paslon ini memenuhi persyaratan dukungan 677.468 KTP warga Jakarta.

Nomor 3 Pramono Anung-Rano Karno, diusung PDIP dan Hanura.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved