Viral di Media Sosial

Tangis Pedagang Cilung Pecah Kena Tipu Pembeli, Abah Didin Kaget Saat Belanja, Ambruk 3 Hari

Tangis pedagang cilung keliling di Kabupaten Bandung Barat pecah saat kena tipu pembeli. Abah Didin sampai sakit selama tiga hari.

TRIBUNJAKARTA.COM, BANDUNG - Tangis pedagang cilung keliling di Kabupaten Bandung Barat pecah saat kena tipu pembeli.

Pria yang akrab disapa Abah Didin itu baru tahu dirinya tertipu saat belanja bahan membuat cilung di warung.

Akhirnya, Abah Didin pun ambruk. Ia sakit selama tiga hari.

Kisah pilu itu dibagikan akun instagram @sayaphati dikutip TribunJakarta pada Senin (28/10/2024).

"Tega!Dimana harti nuraninya," tulis narasi dalam video tersebut.

Akun itu mengabarkan Abah Didin penjual cilung ditipu pembeli yang memakai uang palsu Rp50 ribu.

Kisah penipuan yang dialami Abah Didin didapat dari keterangan Ketua RW setempat.

"Abah pun sampai sakit dan 3 hari tak berjualan," tulis akun tersebut.

Awalnya, abah penjual cilung itu sedang mendorong gerobak dagangannya untuk pulang ke rumah. Namun, adonan cilung masih ada.

Kemudian ada perempuan yang berboncengan naik sepeda motor memanggilnya untuk membeli.

Abah Didin lalu melayani pembeli yang jajan cilung seharga Rp 5 ribu. 

KLIK SELENGKAPNYA: Momen Aki Uyung (73) Berjualan Kue Rangi Segede Ikan Gurame Menjadi Viral. Ia Curhat Kondisi Anak. Tangis Aki Pecah Saat Dagangan Diborong Rp 2 juta.
KLIK SELENGKAPNYA: Momen Aki Uyung (73) Berjualan Kue Rangi Segede Ikan Gurame Menjadi Viral. Ia Curhat Kondisi Anak. Tangis Aki Pecah Saat Dagangan Diborong Rp 2 juta.

Pembeli tersebut membayarnya memakai uang Rp 50 ribu.

Abah Didin pun mengembalikan uang sebesar Rp 45 ribu.

"Abah tanpa menaruh curiga lantas pulang," tulis akun instagram tersebut.

Lalu ketika subuh, Abah Didin belanja ke warung untuk membeli bahan cilung antara lain aci dan telor.

Ternyata uang yang digunakan abah untuk membayar adalah uang palsu.

"Sontak abah kaget Abah pun pergi ke pasar belanjain lagi. Tetap tetap sama orang-orang di pasar bilang ini uang palsu," tulis akun itu.

Tangis Abah Didin pecah. Ia sakit selama tiga hari. Pasalnya, uang RP 50 ribu itu buat modal dagang sebesar Rp 35 ribu.

"Abah sebetulnya cuma punya untung Rp 15 ribu namun semuanya habis," katanya.

Diketahui, Abah Didin tidak memiliki anak dan hanya tinggal berdua dengan istrinya.

"Abah Didin juga punya penyakit di kakinya, sampai kakinya bengkak, jalanya pun tertatih," imbuh akun instagram tersebut.

Sosok dibalik akun instagram @sayaphati

Dikutip dari Tribunnews.com, sosok dibalik akun instagram @sayaphati bernama Windi.

Pria asal Palembang ini memberi nama tagline kegiatan berbaginya dengan sebutan "Project Bahagia".

Windi menceritakan bagaimana dia mendirikan komunitas berbagi ini, Kamis (19/11/2020).

"Aku udah jalanin project ini udah 4 tahun lalu di komunitas sayap hati ini. Untuk nama projectnya, aku namain baru aja dengan sebutan Project Bahagia," cerita Windi.

Pria ini menceritakan kisah dibalik ia mendirikan Sayap Hati dengan project bahagia.

"Jadi aku punya cerita, awal mulanya sepatuku sobek terus ada ibu-ibu ngasih uang aku Rp 200 ribu untuk beli sepatu baru."

"Cerita ini menyentuh banget di hidupku. Aku ingin semua orang lewat project bahagia ini bisa bikin orang ngerasa masih banyak yang peduli dan berbagi kebahagiaan buat kalian," ucapnya

Ia menceritakan Project Bahagia yang sudah berjalan selama 4 tahun ini telah mencapai sekitar 300 target.

"Sayap Hati ini kayak akun sosial aja, tapi relawan ada si di beberapa kota," ucapnya.

Windi menceritakan lebih detal tentang Sayap Hati.

"Jadi Sayap Hati ini sebuah akun sosial Instagram yang berbagi hal positif, inspirasi untuk menggerakan hati orang untuk melakukan hal baik," ucapnya.

Ia menceritakan Sayap Hati hanya dipegang oleh dirinya sendiri.

"Sayap Hati saya sendiri, tapi untuk relawan yang membantu Sayap Hati dalam menyerahkan bantuan ada. Ada di Makassar, Pontianak, Jakarta Timur," ujarnya.

Windi menceritakan Sayap Hati berawal dari Instagram, sedangkan di TikTok baru saja.

"Awalnya Instagram, kedua, TikTok justru baru, share hal yang berdampak baik, ketiga YouTube," ceritanya.

Windi juga menyampaikan perekrutan relawan Sayap Hati dilakukan secara sukarela. Namun, tetap memperhatikan keseriusan relawan dalam membantu Sayap Hati ini.

Ia menceritakan dirinya memang sejak SMP sudah suka melakukan donasi dan membantu sesama karena panggilan hatinya sendiri.

Menurutnya, kegiatan berbagi ini kalau tidak dari panggilan hati, akan sulit bertahan.

"Karena kalau ngelakuinnya enggak dari hati karena terpaksa gitu, terus numpang tenar dari akun sosial enggak akan bertahan lama," ucap Windi tegas.

Windi menitipkan pesan bagi kaum muda lainnya untuk tetap melakukan hal yang positif.

"Jangan takut berbagi, jangan takut untuk melakukan hal baik, karena percayalah apa yang kamu lakuin setulus hati itu akan menyentuh hati seseorang," ucapnya.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved