Pilkada DKI 2024

Hasil Survei PPI: Pilkada Jakarta Masih Dinamis, Pemilih Asal Jawa Bakal Jadi Penentu

Parameter Politik Indonesia (PPI) turut merilis hasil surveinya pertarungan di Pilkada Jakarta 2024.

Grafis TribunJakarta
Cocoklogi ala Cagub Jakarta soal nomor urutnya di Pilkada Jakarta, penuh simbol dan makna. https://jakarta.tribunnews.com/2024/09/24/cocoklogi-ala-3-cagub-jakarta-maknai-nomor-urut-rk-samakan-dengan-monas-pramono-sampai-bersumpah 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM - Parameter Politik Indonesia (PPI) turut merilis hasil surveinya pertarungan di Pilkada Jakarta 2024.

Dalam survei yang digelar pada 21-25 Oktober 2024 menunjukkan bahwa pertarungan di Pilkada Jakarta masih begitu dinamis.

Hal itu terlihat dari tingginya pemilih mengambang yang mencapai 42,6 persen.

Persentase akumulasi pemilih yang masih galau itu angkanya melebihi elektabilitas Pramono Anung-Rano Karno yang di angka 38 persen dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana di angka 4,3 persen.

Sedangkan elektabilitas Ridwan Kamil-Suswono di versi survei PPI sebesar 47,8 persen.

Direktur Eksekutif PPI, Adi Prayitno memaparkan, 42,6 persen pemilih mengambang itu merupakan gabungan antara pemilih yang belum menentukan pilihan dan pemilih tidak loyal yang masih bisa diperebutkan para kontestan dalam Pilgub Jakarta.

"Dengan tingginya pemilih mengambang maka Pilgub Jakarta masih sangat dinamis. Apalagi mayoritas pemilih mengambang akan menentukan pilihannya jelang hari pencoblosan," kata Adi saat merilis hasil surveinya, Selasa (29/10/2024).

Dengan waktu kampanye yang tersisa kurang dari satu bulan, Adi menyebut pemenang Pilkada di Jakarta bergantung dari kekuatan strategi dan agresifitas mesin kampanye ketiga pasangan calon.

"Kerja sampai ujung adalah kuncinya," kata Adi.

Selain itu, yang menjadi temuan menarik dalam survei PPI yakni dari ketiga paslon masih memiliki pekerjaan rumah alias PR mengenai popularitas.

Saat ini, calon yang popularitas sudah cukup oke di Jakarta baru sebatas Ridwan Kamil dan Rano Karno.

"Di kubu RIDO popularitas Suswono masih perlu dimaksimalkan untuk mendongkrak elektabilitas pasangan.

Di kubu Pramono-Rano popularitas Pramono Anung masih harus ditingkatkan agar mampu mengimbangi kuatnya popularitas Rano Karno," kata Adi.

Sedangkan untuk pasangan independen Dharma-Kun, popularitas keduanya masih begitu anjlok.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved