Pilkada DKI 2024
Petakan TPS Rawan, Bawaslu Jakarta Pusat Siapkan Strategi Pencegahan hingga Imbauan ke KPU
Bawaslu Jakarta Pusat mematakan Tempat Pemungutan Suara (TPS) rawan pada perhelatan Pilkada Jakarta 2024 ini.
TRIBUNJAKARTA.COM - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Jakarta Pusat mematakan Tempat Pemungutan Suara (TPS) rawan pada perhelatan Pilkada Jakarta 2024 ini.
Hal itu demi mengantisipasi gangguan/hambatan di TPS pada hari pemungutan suara, 27 November 2024 nanti.
Pengambilan data TPS rawan dilakukan selama 6 hari pada 10-15 November 2024.
Pemetaan kerawanan tersebut dilakukan terhadap 8 variabel dan 25 indikator, diambil dari 44 kelurahan di 8 Kecamatan se-Jakarta Pusat yang melaporkan kerawanan TPS di wilayahnya.
Dari 25 indikator kerawanan, dipetakan lagi menjadi 7 indikator TPS rawan yang paling banyak terjadi, dan 5 indikator TPS rawan banyak terjadi, dan 13 Indikator potensi TPS rawan yang tidak banyak terjadi namun tetap perlu diantisipasi.
Variabel dan indikator potensi TPS rawan adalah sebagai berikut:
- Penggunaan Hak Pilih (DPT yang tidak memenuhi syarat, DPTb, potensi DPK, Penyelenggara Pemilihan di luar domisili, pemilih disabilitas terdaftar di DPT, dan/atau riwayat PSU/PSSU);
- Keamanan (riwayat kekerasan, intimidasi dan/atau penolakan penyelengaraan pemungutan suara);
- Politik Uang;
- Politisasi SARA;
- Netralitas (penyelenggara Pemilihan, ASN, TNI/Polri, Kepala Desa dan/atau Perangkat Desa);
- Logistik (riwayat kerusakan, kekurangan/kelebihan, dan/atau keterlambatan);
- Lokasi TPS (sulit dijangkau, rawan konflik, rawan bencana, dekat dengan lembaga pendidikan/pabrik/pertambangan, dekat dengan rumah Paslon/posko tim kampanye, dan/atau lokasi khusus);
- Jaringan Listrik dan Internet.
7 Indikator Potensi TPS Rawan Yang Paling Banyak Terjadi
- 140 TPS Terdapat pemilih disabilitas yang terdaftar pada DPT di TPS;
- 81 TPS didirikan di wilayah rawan bencana (banjir, tanah longsor, gempa, dll;
- 65 Terdapat Pemilih Tambahan (DPTb);
- 29 TPS didirikan di wilayah rawan konflik;
- 20 TPS dekat lembaga pendidikan yang siswanya berpotensi memiliki hak pilih;
- 15 TPS Terdapat penyelenggaran pemilihan di TPS yang merupakan pemilih di luar domisili TPS tempatnya bertugas;
- 14 TPS Terdapat potensi pemilih Memenuhi Syarat namun tidak terdaftar di DPT (DPK).
5 Indikator Potensi TPS Rawan yang Banyak Terjadi
- 8 TPS Terdapat pemilih DPT yang sudah Tidak Memenuhi Syarat (TMS) (meninggal dunia, alih status TNI/Polri, Dicabut Hak pilih berdasarkan putusan pengadilan;
- 8 TPS berada di dekat rumah pasangan calon dan/atau posko tim kampanye pasangan calon;
- 7 TPS di Lokasi Khusus;
- 4 TPS Memiliki riwayat terjadi kekerasan di TPS;
- 5 TPS Terdapat Riwayat Pemungutan Suara Ulang (PSU) dan/atau Penghitungan Surat Suara Ulang (PSSU).
13 Indikator Potensi TPS Rawan yang Tidak Banyak Terjadi Namun Tetap Perlu Diantisipasi
- 0 TPS Terdapat riwayat TPS yang menggunakan sistem Noken tidak sesuai ketentuan (khsusus TPS yang memiliki riwayat pemungutan suara pemilihan melalui sistem noken;
- 0 TPS Memiliki riwayat terjadi intimidasi kepada pemilih dan/atau penyelenggara Pemilihan;
- 0 TPS Terdapat penolakan penyelenggaraan pemungutan suara;
- 0 TPS Terdapat riwayat praktik pemberian uang atau materi lainnya yang tidak sesuai ketentuan pada masa kampanye di sekitar lokasi TPS5 TPS memiliki riwayat keterlambatan pendistribusian logistik pemungutan dan penghitungan suara di TPS (maksimal H-1) pada saat pemilu;
- 0 TPS Terdapat riwayat praktik menghina/menghasut diantara pemilih terkait isu agama, suku, ras dan golongan di sekitar lokasi TPS;
- 0 TPS Petugas KPPS berkampanye untuk pasangan calon;
- 0 TPS ASN, TNI/Polri, Kepala Desa dan/atau Perangkat Desa melakukan tindakan/kegiatan yang menguntungkan atau merugikan pasangan calon;
- 0 TPS Memiliki riwayat logistik pemungutan dan penghitungan suara mengalami kerusakan untuk di TPS pada saat pemilu/Pemilihan;
- 0 TPS Memiliki riwayat kekurangan atau kelebihan dan bahkan tidak tersedia logistik pemungutan dan penghitungan suara pada pemilu;
- 0 TPS Memiliki riwayat keterlambatan pendistribusian logistik pemungutan dan penghitungan suara di TPS (maksimal H-1) pada saat pemilu/pemilihan;
- 0 TPS TPS sulit dijangkau (geografis dan cuaca);
- 0 TPS Terdapat kendala jaringan internet di lokasi TPS;
- 0 TPS terkendala aliran listrik di lokasi TPS;
Strategi Pencegahan
Terhadap data TPS rawan di atas, Bawaslu Kota Jakarta Pusat dan jajaran melakukan strategi pencegahan, di
antaranya:
- Melakukan patroli pengawasan di wilayah TPS rawan;
- koordinasi dan konsolidasi kepada pemangku kepentingan terkait;
- sosialisasi dan pendidikan politik kepada masyarakat;
- kolaborasi dengan pemantau Pemilihan, pegiat kepemiluan, organisasi masyarakat dan pengawas partisipatif;
- menyediakan posko pengaduan masyarakat di setiap level yang bisa diakses masyarakat, baik secara offline
maupun online; - Bawaslu juga melakukan pengawasan langsung untuk memastikan ketersediaan logistik Pemilihan di TPS, pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara sesuai ketentuan, serta akurasi data pemilih dan penggunaan hak pilih.
Imbauan Kepada KPU
Berdasarkan Pemetaan TPS rawan, Bawaslu Kota Jakarta Pusat mengimbau Komsi Pemilihan Umum (KPU) Kota Jakarta Pusat dan jajaran untuk menginstruksikan kepada jajaran Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS):
- Melakukan antisipasi kerawanan sebagaimana yang telah disebutkan di atas;
- Berkoordinasi dengan seluruh stakeholder, baik pemerintah daerah, aparat penegak hukum, tokoh masyarakat, dan stakeholder lainnya untuk melakukan pencegahan terhadap kerawanan yang berpotensi terjadi di TPS, baik gangguan keamanan, netralitas, kampanye pada hari pemungutan suara, potensi bencana, keterlambatan distribusi logistik, maupun gangguan listrik dan jaringan internet;
- Melaksanakan distribusi logistik sampai ke TPS pada H-1 secara tepat (jumlah, sasaran, kualitas, waktu), melakukan layanan pemungutan dan penghitungan suara sesuai ketentuan dan memprioritaskan kelompok rentan, serta mencatat data pemilih dan penggunaan hak pilih secara akurat.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
TPS rawan
| Rencana Pram-Rano Bangun Rusun di Atas Sekolah hingga Kantor Pemerintahan |
|
|---|
| Megawati Beberkan Siasatnya Menangkan Pilkada Jakarta 2024 dengan Pram-Rano: 'Gua Tunjukin Silatnya' |
|
|---|
| Tak Masuk Tim Transisi Pram-Rano, Anies dan Ahok Bakal Tetap Dilibatkan Dalam Transisi Kepemimpinan |
|
|---|
| Pramono Anung Cium 3 Kali Tangan Megawati, Kemenangan Pilkada Jakarta Disorot di HUT PDIP |
|
|---|
| Bukan di Tim Transisi, Pramono-Rano Bakal Jadikan Mantan Gubernur Jakarta Sebagai Konsultan |
|
|---|
