Pilkada 2024

Berbaris Tertib, Puluhan Pasien ODGJ Yayasan Zamrud Biru Bekasi Gunakan Hak Suara di Pilkada 2024 

Puluhan pasien orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) Yayasan Zamrud Biru di Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi menggunakan hak suaranya pada Pilkada.

Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Rr Dewi Kartika H
TribunJakarta.com/Yusuf Bahctiar
Pasien ODGJ Yayasan Zamrud Biru Bekasi menggunakan hak suaranya dalam Pilkada serentak 2024. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com Yusuf Bachtiar 

TRIBUNJAKARTA.COM, MUSTIKAJAYA - Puluhan pasien orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) Yayasan Zamrud Biru di Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi menggunakan hak suaranya pada Pilkada serentak 2024. 

Pantauan TribunJakarta.com, puluhan pasien ODGJ berbaris dengan tertib sebelum berangkat menuju tempat pemungutan suara (TPS). 

Pendamping Yayasan Zamrud Biru dengan telaten membantu pasien, mengantar mereka jalan kaki menuju TPS. 

Puluhan pasien ODGJ juga terlihat tenang, mereka juga sudah dapat membaur dengan masyarakat saat menunggu giliran namanya dipanggil menuju bilik suara. 

Satu per satu, petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) memanggil nama pasien yang telah terdaftar sebagai pemilih di Pilkada 2024

Pendiri Yayasan Zamrud Biru Bekasi, Suhartono, mengatakan, pihaknya ingin memfasilitasi pasien ODGJ yang namanya masuk ke dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). 

"Hari ini ada sekitar 50 pasien yang diberikan kartu ataupun surat suara untuk memberikan hak suaranya, guna memilih Calon Wali Kota dan Calon Gubernur Jawa Barat," kata Suhartono, Rabu (27/11/2024).

Puluhan pasien ODGJ Yayasan Zamrud Biru Bekasi dibagi ke dalam lima TPS, jarak lokasi mereka mencoblos masih di sekitar kawasan gedung yayasan. 

Jumlah tersebut lanjut Suhartono, lebih sedikit dibanding Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) Februari lalu. 

Alasannya lanjut Suhartono, mereka yang terdata dalam DPT Pilkada 2024 hanya mereka yang berdomisili di Jawa Barat atau Kota Bekasi

"Kalau untuk Pilpres kemarin kita lebih banyak, itu hampir 100 pasien, karena Pilpres ini kan nasional KTP-nya, sedangkan untuk Pilkada ini dan Calon Wali Kota Bekasi dan Gubernur Jawa Barat ini hanya untuk KTP-KTP Jawa Barat," jelas dia. 

Saat di bilik suara, para pasien juga tampak sudah mengerti tata cara pencoblosan. Hanya saja, petugas pendamping tetap mengawasi agar prosesnya berjalan lancar. 

Suhartono mengatakan, para pasien sudah mendapatkan sosialisasi tata cara pencoblosan sehingga mereka sudah mengetahui tahapan dan cara melipat surat suara yang benar. 

"Mereka sudah tidak didampingi untuk masuk ke bilik suara, hanya diarahkan aja harus kemana saat mengambil kertas suara, terus saat pencoblosannya di bilik suara dan sampai selesai sampai dia harus pakai tinta mereka sudah bisa sendiri," kata Suhartono.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved