TERKUAK Kondisi Tak Wajar Dialami STY & Pemain Timnas, Ada Hal Janggal Sampai Erick Thohir Tak Tahu

TRIBUNJAKARTA.COM - Baru terkuak kondisi tak wajar dialami pemain dan juga pelatih Timnas Indonesia ketika bermain tandang, ternyata ada sesuatu penting yang tak diketahui Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.

Shin Tae-yong akhirnya berani bercerita kondisi tak wajar yang diderita pemainnya ketika tampil di putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Saat itu, pemain Timnas Indonesia harus menghadapi pertandingan tandang melawan Irak dan Filipina.

Namun, pemain Timnas Indonesia harus menjalani perjalanan panjang yang kurang wajar yakni perjalanan di kelas ekonomi hingga harus tercepah belah menjadi dua kelompok penerbangan.

Paling tak masuk akal, Ketum PSSI, Erick Thohir sampai tak diberitahu kondisi sebenarnya keadaan pemain.

Hal itu dibongkar langsung oleh Shin Tae-yong saat berbincang dengan komedian Korea Selatan, Lee Kyung-kyu.

Shin Tae-yong menyayangkan tidak adanya koordinasi antara Sekjen Yunus Nusi ke Ketum PSSI Erick Thohir untuk rencana perjalanan tandang Timnas Indonesia.

"Mungkin waktu putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026, kala itu pertandingan pertamanya kami tandang melawan Irak," ujar Shin Tae-yong, di Channel YouTube Lee Kyung-kyu.

"Pertandingan berikutnya melawan Filipina, harusnya saat itu kami main di kandang."

"Tapi karena saat itu Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U-17, Stadion semua dipakai."

"Jadi jadwalnya berubah. Kami main tandang lebih dulu ke Filipina."

"Jadi prosesnya, berangkat ke Irak, main, habis itu langsung berangkat lagi ke Filipina. Begitu rencananya," tambahnya.

Kondisi perjalanan ini sangat disayangkan Shin Tae-yong.

Menurutnya, pemain dan pelatih Timnas Indonesia selayaknya harus mendapatkan mendapat penerbangan kelas bisnis.

Selain itu, para pemain juga harus dibagi menjadi dua kelompok terbang hingga tak bisa berada dalam satu pesawat.

Alhasil, pemain harus rela duduk berjam-jam yang mempengaruhi kondisi fisik mereka saat pertandingan.

Timnas Indonesia kalah 1-5 dari Irak, kemudian berangkat ke Filipina juga menggunakan pesawat ekonomi.

"Ternyata PSSI tidak mempersiapkan semua itu (keberangkatan)," kata Shin Tae-yong.

"Saya pun bingung kenapa mereka begitu, padahal kami sudah kasih info jadwal lengkapnya satu bulan sebelum pertandingan."

"Kita tidak bisa berangkat satu tim, satu rombongan transit di Uni Emirat Arab, satu rombongan lainnya transit di Doha, Qatar."

"Lalu sebenarnya kita mau penerbangan kelas bisnis, tapi malah dapat ekonomi."

"Ya terpaksa semuanya berjam-jam duduk di kursi ekonomi."

"Jujur waktu itu saya nggak habis pikir sih," tambahnya.

Belakangan, Shin Tae-yong mengetahui bahwa Sekjen tidak melaporkan hal itu kepada Ketum PSSI.

Kini, di Kualifikasi Piala Dunia 2026 putaran ketiga situasi serupa tidak akan terulang.

Contohnya saat tandang ke Bahrain dan China Oktober lalu, timnas Indonesia menggunakan pesawat carteran sendiri untuk mengatasi keletihan di perjalanan.

"Lanjut cerita, kita sampai di Putaran Ketiga ini, saya cerita kejadian itu ke Ketua PSSI," kata Shin Tae-yong.

"Ternyata beliau tidak tahu sama sekali tentang penerbangan kesana-kesini yang duduk di kelas ekonomi."

"Karena sekjennya tidak kasih laporan apa-apa ke beliau."

"Sejak saat itu, mulai round ketiga ini kita mendapatkan fasilitas carter pesawat dan tempat duduk kelas bisnis."

"Itulah yang menjadi salah satu hal yang mendukung timnas Indonesia bisa tampil baik seperti saat ini," tambahnya.

(TribunJakarta/Bolasport)

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya