Pilkada DKI 2024
Timses RIDO Bantah Bagi-bagi Sembako Saat Masa Tenang Pilkada 2024: Itu Program Tebus Murah
Sekretaris Tim Pemenangan RIDO, Basri Baco memberikan klarifikasi terkait video viral di media sosial perihal sembako.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Nur Indah Farrah Audina
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, MENTENG - Sekretaris Tim Pemenangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) Basri Baco memberikan klarifikasi terkait video viral di media sosial yang memperlihatkan sembako berkantong dan berstiker ‘RIDO’.
Basri Baco pun menyebut, sembako yang ada di video itu merupakan program Tebus Murah yang dijalankan saat masa kampanye.
”Beberapa video saya perlu klarifikasi lagi. Yang beredar sembako itu, yang pakai kantongnya RIDO, itu masa kampanye,” ucapnya, Jumat (29/11/2024).
Ia pun membantah sembako itu dibagikan saat masa tenang Pilkada Jakarta 2024.
Menurutnya, tak mungkin pihaknya melakukan tindakan ceroboh dengan membagikan sembako dengan kantong yang memperlihatkan jelas-jelasan pasangan Ridwan Kamil-Suswono saat masa tenang kampanye.
“Sebodoh-bodohnya orang, kalau mau bagi sembako di minggu tenang, enggak mungkin pakai sembako yang ada logonya,” ujarnya.
Timses RIDO Buka Sayembara Berhadiah Rp10 Juta
Tim Pemenangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) membuka sayembara bagi warga yang melapor kecurangan Pilkada Jakarta 2024.
Ketua Tim Pemenanganan RIDO, Ahmad Riza Patria pun menjanjikan bakal memberi imbalan hingga Rp10 juta.

“Kami minta seluruh masyarakat silakan tolong difoto, divideokan adanya kecurangan, kami akan memberikan hadiah sebesar Rp10 juta,” ucapnya, Kamis (28/11/2024) kemarin.
Ariza bilang, praktik-praktik kecurangan yang terjadi saat masa tenang kampanye kemarin telah mencederai Pilkada Jakarta 2024.
Ia pun mencontohkan temuan tumpukan paket sembako di Kepulauan Seribu yang diduga bakal dibagi-bagikan kepada warga di Pulau Lanca.
Eks Wakil Gubernur DKI Jakarta ini juga turut menyoroti beredarnya video dimana surat suara yang belum terpakai dicoblos paslon nomor urut 03 di Pinang Ranti, Jakarta Timur.
Imbas dari peristiwa tersebut, saat ini Ketua KPPS di TPS tersebut sudah dipecat oleh pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta Timur.
“Inilah salah satu faktor yang mencederai proses pilkada di DKI Jakarta, karena ternyata masih asa yang menggunakan dengan cara-cara curang,” ujarnya.
Oleh karena itu, Ariza meminta kepada masyarakat, khususnya para relawan dan simpatisan RIDO untuk melapor bila menemukan praktik-praktik kecurangan dalam ajang kontestasi politik tingkat daerah ini.
“Kami ingin mengajak seluruh jajaran partai pendukung agar melaporkan semua bentuk-bentuk money politic, bentuk-bentuk kecurangan kepada aparat hukum terkait pilkada,” tuturnya.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.