Anak Bunuh Ayah dan Nenek

Bertemu Hari Ini, Psikolog Anak Ungkap Gestur MAS Remaja yang Habisi Ayah dan Nenek di Lebak Bulus

Psikolog Anak dan Keluarga, Novita Tandry bertemu dengan MAS, remaja 14 tahun yang menghabisi nyawa ayah kandung dan neneknya.

|

TRIBUNJAKARTA.COM - Psikolog Anak dan Keluarga, Novita Tandry bertemu dengan MAS, remaja 14 tahun yang menghabisi nyawa ayah kandung dan neneknya.

Insiden itu terjadi di Perumahan Taman Bona Indah, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (30/11/2024) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB.

Novita mengatakan jika MAS sudah dalam kondisi yang jauh lebih baik dan bisa diajak komunikasi, meski kini sudah ditetapkan sebagai tersangka.

MAS djerat Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan subsider Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan.

Meski telah ditetapkan sebagai tersangka, MAS tidak ditahan di Rutan Polres Metro Jakarta Selatan lantaran masih berstatus anak di bawah umur.

"Betul tadi baru bertemu. Kondisinya sudah jauh lebih baik dibandingkan dengan Sabtu dini hari," katanya dikutip dari Youtube Liputan6, Senin (2/12/2024).

"Kondisi lebih bisa untuk bicara, tetap dalam posisi yang agak syok, tidak seperti anak-anak normal kebanyakan, tapi lebih baik. Sudah bisa diajak komunikasi," sambungnya.

Ia juga membeberkan gestur dari MAS saat pertama kali bertemu.

Sebab, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifatul Choiri Fauzi juga menyoroti kasus anak di Lebak Bulus ini dan bertemu kemarin.

lihat fotoSosok MAS (14) yang membunuh ayah kandungnya, APW (40) dan neneknya, RM (69) di Perumahan Taman Bona Indah, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (30/11/2024) dini hari kembali diungkap pihak keluarga. Padahal sikapnya di lingkungan juga sudah dikuliti tetangga.
Sosok MAS (14) yang membunuh ayah kandungnya, APW (40) dan neneknya, RM (69) di Perumahan Taman Bona Indah, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (30/11/2024) dini hari kembali diungkap pihak keluarga. Padahal sikapnya di lingkungan juga sudah dikuliti tetangga.

"Memang kalau kita bicara kata baik definisinya luas sekali, mungkin yang dimaksud menteri pppa sopan santunya. Karena saya sudah bertemu langsung, sopan santun, perilakunya pada saat bertemu dengan orangtua sama dengan budaya kita, dengan salim, langsung kakinya yang sedang ditekuk diturunkan dengan sikap untuk bisa mendengar. Tapi kita bisa lihat sedikit membungkuk," ungkapnya.

MAS dikenal berprestasi

Penyidik Polres Metro Jakarta Selatan memeriksa enam orang saksi terkait kasus anak berinisial MAS (14) membunuh ayah kandung dan neneknya.

Tiga dari enam saksi yang diperiksa yaitu pihak sekolah tempat pelaku menempuh pendidikan.

"Tadi dari kepala sekolah, dari guru BP, serta dari dewan guru SMA di mana anak yang berkonflik dengan hukum datang ke Polres Jakarta Selatan," kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi, Senin (2/12/2024).

Nurma menjelaskan, pemeriksaan pihak sekolah dilakukan untuk mendalami keseharian pelaku selama proses belajar mengajar.

Berdasarkan kesaksian kepala sekolah dan dua guru lainnya, pelaku MAS tergolong siswa yang berkelakuan baik dan ramah.

"Tadi (pihak) sekolah sudah juga kami mintai keterangan. (Pelaku) anaknya baik, ramah," ungkap Nurma.

Selain itu, lanjut Nurma, MAS juga termasuk siswa yang berprestasi di sekolahnya.

"Kemudian cenderung memang pintar, dan itu yang kami dapat dari keterangan sekolah, karena memang keseharian dari anak berinteraksi dengan guru itu baik," ujar dia.

"Tidak ada gejala yang aneh kalau menurut keterangan dari guru. Terus dari guru BP juga tidak ada yang aneh-aneh," imbuhnya.

Kronologi

MAS tega membunuh ayah kandung dan neneknya di Perumahan Taman Bona Indah, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (30/11/2024) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Gogo Galesung mengatakan, kedua korban berinisial APW (40) dan RM (69) diduga dihabisi nyawanya saat sedang tidur.

"Diduga korban ditusuk dalam keadaan tidur ya, dalam keadaan tidur," kata Gogo setelah menggelar olah tempat kejadian perkara Sabtu sore.

Kepada polisi, pelaku MAS lebih dulu mengambil pisau di dapur ketika ayah dan ibunya sedang tertidur pulas di kamar.

"Jadi, ini masih kita dalami ya, tapi informasi awal ya, kami dapatkan keterangan dari pelaku, ya ayahnya sedang tidur bersama ibunya, dia turun mengambil pisau. Dari dapur dia naik lagi ke atas dan melakukan penusukan tersebut," kata Gogo kepada wartawan.

Gogo mengungkapkan, pelaku lebih dulu menusuk ayahnya. Setelah itu, sang ibu, AP yang terbangun juga ikut ditusuk oleh pelaku.

AP berhasil selamat karena tusukan pelaku tidak mengenai bagian tubuh yang mematikan.

"Ya, jadi ini interogasi awal ya, olah TKP awal ya, dan dikuatkan dengan keterangan dari pelaku. Dia nusuk ayahnya, ibunya bangun, ibunya juga ditusuk juga, tapi mungkin tidak masuk di tempat yang mematikan, setelah itu ibunya teriak," ungkap Gogo.

Korban AP lalu berteriak, sedangkan suaminya lari ke lantai dasar untuk menyelamatkan diri. Mendengar keributan tersebut, sang nenek terbangun dan keluar dari kamar.

"Ayahnya lari sampai dengan bawah ya, setelah itu neneknya keluar. Diduga neneknya juga ditusuk saat keluar," ujar Kasat Reskrim.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, pelaku langsung meninggalkan rumah setelah menghabisi nyawa kedua korban.

"Saksi T (petugas sekuriti) melihat pelaku saat itu awalnya berjalan kaki dengan cepat di Taman Blok A Perumahan Taman Bona Indah," kata Ade Ary.

Petugas sekuriti lainnya berinisial A kemudian berteriak memanggil pelaku. Namun, saat itu pelaku MAS berusaha melarikan diri.

"Saksi A memanggil pelaku dan tiba-tiba pelaku berlari ke arah lampu merah Karang Tengah," ungkap Kabid Humas.

Setelahnya, petugas sekuriti berinisial T dan G mengejar dan menangkap pelaku.

Berdasarkan keterangan kedua saksi tersebut, di tangan kiri dan pakaian pelaku terlihat berlumuran darah. Pelaku kemudian diamankan ke Pos Sekuriti setempat.

Sementara itu, Kapolsek Cilandak Febriman Sarlasae mengungkapkan, kedua korban meninggal dunia ditemukan di lantai dasar.

Sementara itu, MAS juga menusuk sang ibu berinisial AP yang saat ini mengalami luka parah dan masih dirawat di RS Fatmawati.

"Untuk data-data sedang kita susun oleh anggota. Untuk pelaku atau tersangka sudah diamankan di Polsek Cilandak," ujar Febriman.

Ia menuturkan, pelaku yang masih di bawah umur itu diduga menghabisi nyawa ayah dan neneknya menggunakan sebilah pisau.

"Informasi dari rekan yang sudah di tkp tadi, dari rekan rekan sekuriti sementara diduga senjata tajam berupa pisau. Ada beberapa luka tusuk yang mengakibatkan meninggal dunia," ungkap Febriman.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved