Cerita Kriminal
Pak Ustaz Dengar Obrolan Terakhir Pelajar SMK di Bogor Sebelum Tewas, Nasib Pelaku Kakinya Diperban
Uztas Inen dengar obrolan terakhir pelajar SMK di Bogor bernama Agil Febriyan dengan pelaku HS pada Jumat (29/11/2024). Nasib pelaku kini diperban.
Saat itu, kata dia, ustaz tersebut mendengar bahwa terduga pelaku meminta korban untuk menaikkan kendaraan motornya ke halaman rumah.
Selain itu, terduga pelaku pun sempat menawarkan kopi kepada korban yang merupakan pelajar SMK swasta di Kota Bogor tersebut.
"Ustaz sempet denger si terduga sama si korban ini, 'Naikin aja motornya' dinaikinlah sama korban, 'mau ngopi ngga?' penawaran si terduga ke si korban, kata si korban 'engga deh', 'ngopi aja yah', timpal lagi si terduga pelaku," ungkapnya.
Akan tetapi percakapan keduanya hanya terdengar oleh sang ustaz hanya sampai di situ, sebab ustadz tersebut tak menaruh kecurigaan apapun dan berlalu pergi menuju masjid.
"Karena kan makin jalan makin jauh dari rumah terduga pelaku ini," katanya.
Sementara M (ibu kandung pelaku) mengaku sempat berbincang dengan terduga pelaku yang sedang duduk di depan rumah sebelum berangkat bekerja.
"HS mengatakan kepada ibunya hendak menunggu temannya yang akan bertamu," kata Kapolsek Ciomas Kompol Iwan Wahyudi.
Setelah selesai bekerja dan kembali ke rumahnya melewati pintu samping, M mendapati pintu rumah depan dalam keadaan terkunci.
"M melihat ada ceceran darah banyak di lantai dan melihat ada sesosok mayat terkapar bersimbah darah banyak," imbuhnya.
Saksi M merasa kaget sehingga berteriak histeris ketakutan melihat jenazah korban.
M langsung keluar rumah untuk melaporkan apa yang sudah dilihatnya di dalam rumahnya kepada tetangga sekitar.
Lalu Ketua RT setempat langsung melaporkan peristiwa ini kepada pihak Kepolisian Polsek Ciomas.
"Korban AF (19) berasal dari Kampung Muruharja, Desa Ciapus, Kecamatan Ciomas. Korban merupakan pelajar kelas 12 di salah satu SMK di Kota Bogor," kata Iwan.
Sementara pelaku HS berasal dari Kampung Sirnasari RT 02/RW 06, Desa Pagelaran, Kecamatan Ciomas.
"Kami masih belum tahu motif apa yang melatarbelakangi pelaku sehingga tega melakukan pembunuhan tersebut," ujar Iwan.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.