Pilkada Serentak

Tok! KPU Tetapkan Supian-Chandra Pemenang Pilkada Depok 2024, PKS Tumbang Usai Berkuasa 20 Tahun

KPU menetapkan pasangan Supian Suri-Chandra Rahmansyah sebagai pemenang Pilkada Kota Depok 2024. PKS tumbang usai 20 tahun berkuasa di Depok.

TRIBUNJAKARTA.COM - KPU Kota Depok menetapkan pasangan Supian Suri-Chandra Rahmansyah sebagai pemenang Pilkada Kota Depok 2024.

Supian Suri-Chandra Rahmansyah mengalahkan pesaingnya Imam Budi Hartono-Ririn Farabi A Rafiq.

Keputusan tersebut diampil dalam Rapat Pleno Terbuka Penghitungan Hasil Perolehan Suara Pilkada 2024 yang digelar pada Senin (2/12/2024) malam.

Jika tidak ada gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK), maka Supian-Chandra akan dilantik menjadi Wali Kota Depok periode 2025-2030 pada 10 Februari 2025 mendatang.

Hal itu juga menandakan kekuasan PKS selama dua dekade atau 20 tahun memimpin Depok berakhir.

Ketua KPU Kota Depok, Willi Sumarlin memaparkan, paslon nomor urut satu Imam-Ririn mendapatkan perolehan suara 396.863 dan paslon nomor urut dua Supian-Chandra 451.785.

“Sudah ditetapkan dan juga sudah kita buatkan surat keputusan,” kata Willi di Kantor KPU Kota Depok, Selasa (3/12/2024).

“Jadi kita menghormati apabila ada pihak yang tidak puas dengan keputusan KPU, silahkan melakukan upaya hukum,” sambungnya.

Lebih lanjut, Willi merinci setidaknya ada 881.012 Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang memberikan hak suara pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok serta Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat.

Dari total DPT yang memberikan hak suara, 848.648 suara dinyatakan sah dan sisanya 32.364 suara tidak sah.

Diketahui Imam-Ririn diusung PKS dan Golkar. Sedangkan, Supian-Chandra diusung Partai Nasdem, PAN, PKB, Partai Gerindra, PPP, PDIP, Demokrat, Perindo, Partai Buruh, Gelombang Rakyat Indonesia, Partai Ummat, PSI.

KLIK SELENGKAPNYA: Pramono Anung unggul atas Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta. Rocky Gerung Ungkit Prabowo serta Nilai PDIP Sudah Duga Jokowi Bakal Mengacak Jakarta.
KLIK SELENGKAPNYA: Pramono Anung unggul atas Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta. Rocky Gerung Ungkit Prabowo serta Nilai PDIP Sudah Duga Jokowi Bakal Mengacak Jakarta.

Analisa Pengamat

Sementara itu, Pendiri Lembaga Studi Visi Nusantara (LS-Vinus), Yusfitriadi mengungkapkan sejumlah faktor yang menyebabkan pasangan PKS tumbang di Depok.

"Ada tiga faktor dominan yang jadi penyebab kekalahan PKS di Kota Depok, baik internal maupun eksternal," kata Yusfitriadi di Cibinong, Kamis (28/11/2024).

Pertama, faktor internal yaitu adanya perpecahan di internal PKS Kota Depok.

"Internal PKS retak. Hal ini terlihat dari kemunculan figur Supian Suri, Sekretaris Daerah Depok, yang memilih maju sebagai calon wali kota. Ini menjadi sinyal bahwa PKS sedang rapuh," ujarnya.

Kedua, faktor eksternal yaitu ketidakpuasan masyarakat terhadap tata kelola pemerintahan di bawah Wali Kota Mohammad Idris dan wakilnya Imam Budi Hartono. 

“Masyarakat tidak puas terhadap tata kelola pemerintahan, termasuk masalah banjir, sampah, pendidikan, Damkar dan pelayanan publiknya," jelas pria yang akrab disapa Kang Yus ini. 

Masyarakat Depok, lanjut dia, sudah mulai jengah dengan kondisi stagnan selama pemerintahan PKS

"Masalah banjir yang berulang tanpa solusi nyata menjadi salah satu penyebab utama. Begitu pun kemacetan di Sawangan serta masalah TPA Cipayung yang over kapasitas," ungkap Yusfitriadi

Selain itu, eksklusivitas PKS yang cenderung tertutup membuat masyarakat merasa kurang terlibat.

"Semua lini di pemerintahan Kota Depok dikuasai oleh orang PKS, bahkan sampai tukang sapu jalan,” jelas Kang Yus.

Faktor ketiga adalah isu nasional yang berimbas pada PKS di daerah, khususnya wilayah penyangga Ibu Kota. 

Menurutnya, langkah PKS bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus justru menurunkan posisi tawar partai di mata masyarakat.  

“PKS sudah bergabung dengan KIM Plus, tapi tidak diberi ruang yang memadai. Jatah menteri pun tidak diberikan oleh pemerintahan Prabowo-Gibran," tuturnya.

Isu nasional lain yang cukup berpengaruh adalah keputusan PKS meninggalkan Anies Baswedan.

"Langkah ini memengaruhi perolehan suara Pilkada di daerah. Kota-kota seperti Sukabumi, Bogor, dan Depok, yang sebelumnya menjadi basis PKS, kini terpuruk,” tandas Kang Yus. (TribunDepok)

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

 

Sumber: Tribun depok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved