Viral di Media Sosial

Terkuak Perbedaan Sikap Ustaz Abdul Somad dan Gus Miftah ke Penjual Es, Bak Bumi Langit

Terkuak perbedaan sikap Ustaz Abdul Somad dan Gus Miftah kepada penjual es teh di acara pengajian. Ada yang malah memuliakan!

Istimewa
Gus Miftah menghina pedagang es teh di sebuah pengajian. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Terkuak perbedaan sikap Ustaz Abdul Somad dan Gus Miftah kepada penjual es teh di acara pengajian.

Diketahui, video Gus Miftah menghina penjual es teh saat di acara pengajian yang digelar oleh Calon Bupati Magelang Sudaryanto-Trijaya di Lapangan Soepardji, Mungkid, Magelang, viral di media sosial.

Duduk di atas panggung, Gus Miftah seolah mengolok-olok bapak penjual es teh tersebut.

Mulanya, Gus Miftah bertanya lebih dulu apakah es teh tersebut masih ada. Kemudian diikuti dengan kata yang kurang pantas.

"Es tehmu seh okeh ra? (Es teh mu masih banyak?) masih? Yo kono didol goblok (Ya sana dijual bodoh),” ucap Gus Miftah.

Ucapan itu pun langsung disahuti oleh gelak tawa oleh para hadirin yang datang.

Gus Miftah kemudian langsung melanjutkan guyonan tersebut.

"Dolen disek, nko lak durung payu, wes, takdir (Jual dulu, kalau belum laku, sudah, takdir)” ucapnya lagi.

Penjual es teh bernama Surhaji tersebut hanya bisa terdiam, sambil menarik napas panjang.

Sikap Gus Miftah yang merendahkan, ternyata bak bumi dan langit dengan Ustaz Abdul Somad (UAS).

Saat Ustaz Abdul Somad mengisi ceramah Tabligh Akbar.

Ia lalu melihat ada seorang ibu yang berjualan minuman es.

"Boleh gak berjualan saat Tabligh Akbar? Boleh! Kalau tak boleh, mana boleh kakak itu jual es, ya kak?," kata UAS menyapa ibu penjual es itu.

UAS bahkan menyemangati penjual es itu sambil tersenyum.

"Boleh kak, mainkan terus, tambah lagi," kata UAS disambut tawa para jamaah.

Tak hanya itu, UAS kemudian menanyakan harga es yang dijual oleh ibu itu.

"Berapa es harganya satu kak? Rp 5.000?," kata UAS lagi.

Rupanya es yang dijual oleh ibu itu hanya tinggal satu, sementara banyak yang ingin membeli es itu.

"Satu, dua, tiga, kakak pilih siapa yang mau kakak kasih, kubayar dari sini," kata UAS.

Kemudian ibu penjual es itu memberikan ke salah satu jamaah.

UAS pun memanggil penjual es itu untuk ke atas panggung mengambil uangnya.

Uang itu dikeluarkan oleh UAS dari dompetnya langsung.

"Ambil duitnya sini kak, duit khusus Rp 75.000," kata UAS.

Rupanya uang yang diberikan UAS itu merupakan uang edisi khusus kemerdekaan.

Penjual es tampak memperhatikan uang Rp 75 ribu dalam bentuk lembaran itu sebelum mengambilnya.

Lalu UAS pun menegaskan kalau uang itu bisa dijadikan alat jual beli.

"Laku ini kak, laku. Ini bukan duit mainan," kata UAS disambut tawa jamaah dan penjual es.

Gus Miftah Temui Penjual Es Teh

Tangis penjual es teh Sunhaji pecah di pundak Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah, Rabu (4/12/2024).

Keduanya bertemu di kediaman penjual es tersebut di  Dusun Gesari, Kelurahan Banyusari, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah sekira pukul 7.15 WIB.

Gus Miftah mendatangi langsung rumah Sunhaji untuk meminta maaf buntut ucapannya viral di media massa.

"Saya minta maaf, sering ikut pengajian kan? Meskipun niatnya bercanda tapi aku salah minta maaf," katanya mengawali pembicaraan.

Gus Miftah kemudian mengatakan tidak menyangka bakal seramai ini dan karena itulah dirinya minta maaf. 

Dia kemudian berjanji akan mengadakan pengajian di tempat Sunhaji tinggal termasuk mendatangkan Habib Zaidan. 

"Saya sudah hubungi, kapan dia bisa menemani pengajian, dan menyatakan siap,"katanya. 

Rencananya, pengajian dan salawatan itu dilaksanakan sebelum tanggal 17 Desember 2024 di Desa Banyusari, Kecamatan Grabag. 

Mendengar itu, Sunhaji yang tampak berlinang air mata juga menyatakan sudah memaafkan dan menganggap semua ini ada hikmahnya. 

Sunhaji mengaku tidak mengira jika akhirnya akan viral seperti ini. 

Kedatangan Gus Miftah disambut baik oleh Sunhaji dan keluarganya. 

Usai pertemuan tersebut, Sunhaji menyampaikan, maksud kedatangan Gus Miftah adalah untuk menyampaikan permohonan maaf.

Dirinya pun telah memaafkan Gus Miftah dan saat ini tak menyimpan rasa sakit hati atas kejadian yang menjadi perhatian publik itu.

"Senang, saya merasa bangga kedatangan Gus Miftah. Tapi saya tidak berbicara banyak karena masalah ini sudah selesai," ujar Sun Haji ditemui di kediamannya pada Rabu (4/12/2024).

Sun Haji menjelaskan, sebagai pedagang keliling, ia terbiasa menawarkan dagangan kepada orang-orang, termasuk saat acara tersebut berlangsung. 

Meski sempat menjadi perbincangan di media sosial, ia menegaskan tidak akan memperpanjang masalah itu.

"Saya sudah memaafkan, saya dan Gus Miftah tidak punya masalah apa-apa. Tidak ada sakit hati," terangnya.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

 

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved