Tol Cibitung-Cilincing Dikeluhkan Mahal, Pengelola Siap Diskusi dengan Pelaku Logistik Soal Tarif

Pengelola jalan tol Cibitung-Cilincing siap berdiskusi dengan pelaku logistik terkait keluhan-keluhan soal tarif jalan bebas hambatan tersebut yang di

Istimewa
Jalan Tol Cibitung-Cilincing dikeluhkan pelaku logistik lantaran tarifnya dinilai mahal, pengelola siap buka ruang diskusi. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK - Pengelola jalan tol Cibitung-Cilincing siap berdiskusi dengan pelaku logistik terkait keluhan-keluhan soal tarif jalan bebas hambatan tersebut yang dianggap terlalu mahal.

Pengelola jalan tol Cibitung-Cilincing, PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL) melalui PT CTP Tollways memahami keberatan pelaku usaha mengenai tarif tol Cibitung-Cilincing yang dianggap terlalu tinggi.

Sebagai respons, SPSL membuka ruang dialog dengan pelaku industri logistik untuk mendengarkan masukan dan mencari solusi terbaik.

Direktur Utama PT SPSL Joko Noerhudha menyatakan, pihaknya terus berkomunikasi dengan pemerintah, khususnya dengan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).

Hal itu guna memastikan kebijakan tarif yang diterapkan mendukung efisiensi dan keberlanjutan sektor logistik di Indonesia.

Pernyataan tersebut disampaikan Joko sebagai tanggapan terhadap keluhan dari kalangan industri logistik yang menilai tarif tol Cibitung-Cilincing terlalu mahal.

Ia menjelaskan bahwa penetapan tarif tol sepenuhnya menjadi kewenangan BPJT yang didasari oleh kajian komprehensif, meliputi faktor-faktor seperti biaya pembangunan, pemeliharaan, serta dampak terhadap sektor terkait.

Meski begitu, Joko menegaskan bahwa SPSL tetap membuka ruang dialog untuk mendengarkan masukan lebih lanjut dari pelaku usaha.

"Kami ingin memastikan kebijakan ini tidak hanya berfokus pada aspek biaya, namun juga pada keberlanjutan sektor logistik secara keseluruhan," kata Joko dalam keterangannya, Rabu (11/12/2024).

Joko juga merespons pertanyaan wartawan terkait kemungkinan divestasi Jalan Tol Cibitung-Cilincing.

Ia mengatakan divestasi bisa menjadi pilihan apabila ada pihak yang tertarik dengan angka yang menguntungkan.

"Jika ada yang tertarik dengan angka yang bagus, silakan. Ini kan sifatnya masih opsi-opsi," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Joko juga memaparkan sejumlah pencapaian positif SPSL hingga triwulan III 2024.

Perusahaan mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 1,38 triliun, yang tercatat meningkat 2,63 persen dibandingkan dengan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dan tumbuh 2,68 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved