Viral di Media Sosial

Terkuak Riwayat Lady Aurellia Pramesti di Kampus, Ternyata Pernah Diminta Jadi Bendum di Unsri

Terkuak sosok Lady Aurellia Pramesti, mahasiswi koas (co-assistant) Universitas Sriwijaya di Palembang, yang belakangan disorot publik. 

|
Istimewa
Viral di media sosial aksi penganiayaan terhadap dokter koas di Palembang. 

Padahal, tingkat stres setiap orang berbeda sehingga perlu disikapi dengan bijaksana. 

Hal itu diungkapkan oleh Kuasa Hukum DT, Titis Rachmawati. 

"Oleh karena itu, kami akan menyampaikan kepada pihak dekan ataupun ketua program studinya supaya permasalahan ini tidak melebar terlalu jauh dan terkesan ada hal-hal yang di luar konteks," ujar Titis seperti dikutip Kompas.id. 

Kronologi

Sebelumnya beredar di sosial media video pemukulan yang dilakukan diduga oleh pihak Lady, yang korbannya adalah seorang dokter koas bernama Lutfi.

Diketahui korban bernama Lutfi yang merupakan seorang chief koas mahasiswa Universitas Sriwijaya.

Dalam video tersebut, korban yang masih mengenakan seragam koas mendapat pukulan bertubi-tubi oleh seorang pria berbaju merah, yang kemudian diketahui berinisial DT. 

Lalu, beberapa orang tampak berusaha melerai. Namun, upaya tersebut tak membuahkan hasil dan pelaku tetap memukuli korban terus-menerus.

Titis Rachmawati, pengacara DT, menjelaskan kronologi penganiayaan terhadap Muhammad Lutfi, dokter koas FK Universitas Sriwijaya, Palembang.

Kejadian itu berlangsung pada Rabu (11/12/2024) di salah satu tempat makan di kawasan Demang Lebar Daun, Palembang.

Mulanya, Lady yang merupakan dokter koas sekaligus rekan Lutfi, datang bersama ibunya, LN, dan DT, ke tempat makan tersebut untuk bertemu Lutfi guna membicarakan terkait penjadwalan kegiatan fakultas kedokteran.

DT merupakan sopir Lady yang masih memiliki ikatan keluarga.

Lady Aurellia Pramesti membeberkan alasannya meminta atur ulang jadwal piket dokter koas.
Lady Aurellia Pramesti membeberkan alasannya meminta atur ulang jadwal piket dokter koas. (Kolase TribunJakarta)

"Ibu LN bertujuan berkomunikasi (dengan korban), mungkin dia mengira anaknya (LD) tidak bisa berkomunikasi dengan sesama koas tersebut," kata Titis saat berada di Mapolda Sumsel, Jumat (13/12/2024).

Saat pertemuan tersebut, LN meminta agar jadwal piket Lady di malam tahun baru diatur ulang. 

Namun, Lutfi dinilai tak menanggapi permintaan tersebut sehingga DT merasa kesal hingga terjadi penganiayaan.

"Menurut dia (DT), korban itu tidak merespons seperti itu saja. Kalau orang tidak direspons, itu tidak ditanggapi, jadi dia (DT) terprovokasi," kata Titis.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved