Viral di Media Sosial

Terkuak Riwayat Lady Aurellia Pramesti di Kampus, Ternyata Pernah Diminta Jadi Bendum di Unsri

Terkuak sosok Lady Aurellia Pramesti, mahasiswi koas (co-assistant) Universitas Sriwijaya di Palembang, yang belakangan disorot publik. 

|
Istimewa
Viral di media sosial aksi penganiayaan terhadap dokter koas di Palembang. 

"(Pertemuan) hanya tentang penjadwalan kegiatan koas fakultas kedokteran, karena mungkin berbeda umur. Yang satu mahasiswa, memang dia (Lutfi) mempunyai kewenangan beban dari kampusnya. Kebetulan, LD juga mengikuti proses yang sama. Mungkin dari LD ada beban terlalu berat, ada sesuatu yang tidak diperlakukan sama. Ada yang namanya tingkat stres anak-anak ini kan beda. Jadi kita harus sikapi dengan bijak tanpa berlebihan," ungkapnya.

Terkait kejadian itu, Titis memastikan keluarga Lady akan bertanggung jawab secara penuh dan meminta maaf kepada Lutfi atas tindak kekerasan yang dilakukan DT.

Ia berharap kasus ini dapat berakhir damai sehingga keduanya dapat menyelesaikan pendidikan dokter.

"Pasti kami akan lakukan upaya perdamaian. Kita ikuti proses hukum. Kalau dilakukan penahanan, kita ikut," katanya.

Akibat kejadian itu, Lutfi mengalami luka lebam di pelipis kiri, mata lebam memerah, luka di sebagian wajah bagian bawah. 

Respons Unsri

Pihak Universitas Sriwijaya (Unsri) angkat bicara dengan insiden pemukulan yang dialami oleh salah satu mahasiswa mereka, dokter koas Muhammad Lutfi. 

Unsri membentuk tim investigasi internal guna mengidentifikasi permasalahan, mendalami fakta dan mencari jalan penyelesian terbaik. 

Rektor Unsri, Taufiq Marwa mengatakan pihaknya tidak menoleransi segala bentuk kekerasan, baik di dalam maupun di luar lingkungan kampus. 

Karena itu, mereka telah membentuk tim investigasi untuk turut melakukan penyelidikan mendalam terkait peristiwa tersebut. 

Hasil investigasi itu pun siap mendukung penanganan kasus yang telah diproses Polda Sumsel. 

"Sebagai lembaga pendidikan, kami berharap kasus ini dapat diproses dengan baik, adil dan transparan demi memberikan kepastian hukum dan rasa keadilan untuk semua pihak. Kami juga menegaskan komitmen mendukung proses penyelidikan kasus ini dan bekerja sama sesuai dengan prosedur yang berlaku," kata Taufiq. 

Selain meminta semua pihak tidak memperkeruh situasi, pihaknya terus berupaya memastikan bahwa seluruh sivitas akademikan Unsri bisa menjalani kegiatan pendidikan dalam lingkungan yang aman, kondusif dan saling menghargai. 

"Ini bentuk tanggung jawab dan kepedulian kami kepada semua warga Unsri, terkhusus mahasiswa. Kami harapkan para mahasiswa Unsri bisa menjadi pemimpin masa depan yang berilmu dan beretika," katanya. 

 

 

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

 

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved