Megawati Cium Kabar Ada yang Mau Awut-awut Kongres, Rocky Gerung: Munafikun Tunggu PDIP Melemah
Megawati Soekarnoputri cium kabar adanya upaya pihak tertentu kacaukan Kongres PDIP 2025. Rocky Gerung lihat para munafikun tunggu PDIP melemah.
TRIBUNJAKARTA.COM - Pengamat politik Rocky Gerung melihat adanya pihak tertentu yang menunggu PDI Perjuangan melemah.
Tujuan pihak tersebut untuk mendongkel Megawati Soekarnoputri dari kursi Ketua Umum PDI Perjuangan.
Hal itu dikatakan Rocky Gerung menanggapi pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang mencium kabar adanya upaya pihak tertentu mengacaukan pelaksanaan Kongres PDIP 2025.
Rocky melihat adanya gerakan dari dalam untuk membusukkan tokoh-tokoh PDIP yang kini sedang diincar penegak hukum.
Orang-orang dalam PDIP itu, kata Rocky, mulai berupaya cari peluang untuk menggantikan posisi tokoh yang diincar KPK, kejaksaan atau polisi.
"Semua itu juga memperlihatkan bahwa para munafikun sebetulnya juga menunggu saat PDIP melemah dan dari dalam mereka berupaya untuk mengambil alih posisi ibu Mega," kata Rocky dikutip TribunJakarta.com dari akun Youtube Rocky Gerung Official, Senin (16/12/2024).
"Itu yang saya kira menerangkan mengapa Ibu Mega dari awal mengatakan bahwa dia akan diawut-awut dan Mega tahu bahwa yang akan mengaut dia adalah Jokowi dan Mega tahu bahwa proyek mengawut-awut itu bukan sekedar dari luar tapi juga dari dalam," sambungnya.
Oleh karena itu, kata Rocky Gerung, Megawarti telah menegaskan bahwa dirinya percaya akan terpilih kembali secara aklamasi dalam kongres PDIP yang digelar tahun depan.
"Nah persiapan-persiapan kongres itu juga menunjukkan betapa Mega itu tahu rencana politik yang berbahaya," katanya.
Selain itu, Rocky Gerung juga menyoroti sikap PDIP yang memecat Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution sebagai kader.
Menurut Rocky Gerung, PDIP memiliki moral standing yang lebih kuat dari Jokowi.

Pasalnya, lanjut Rocky Gerung, Jokowi melanggar konstitusi dengan mendorong MK untuk meloloskan putranya, Gibran Rakabuming Raka, dalam Pilpres 2024.
"Jadi itu satu pelanggaran tertinggi itu secara etis maupun secara konstitusi," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengaku mendapatkan kabar adanya upaya dari pihak tertentu untuk mengacaukan pelaksanaan Kongres PDIP 2025. Menurut rencana, Kongres PDIP 2025 digelar pada April 2025.
Megawati juga menyampaikan keinginan anggota PDIP agar dirinya kembali menjabat sebagai ketua umum partai.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.