Viral di Media Sosial

Pasutri Bawa Balita Nekat Jalan Kaki Semarang-Banyuwangi Gegara Tak Ada Ongkos, Ditolong Polisi Baik

Kisah Ipda Purnomo menolong pasangan suami istri yang membawa balita berusia 2 tahun viral di media sosial.

IG purnomopolisibaik
Ipda Purnomo menolong pasutri yang nekat jalan kaki dari Semarang-Banyuwangi 

TRIBUNJAKARTA.COM - Kisah Ipda Purnomo menolong pasangan suami istri yang membawa balita berusia 2 tahun viral di media sosial.

Pasalnya, pasutri tersebut nekat berjalan kaki dari Semarang menju Banyuwangi gegara tak punya ongkos.

Beruntungnya polisi yang bertugas di Sat Binmas Polres Lamongan itu melihat dan langsung memberikan pertolongan.

Diketahui, jarak Semarang ke Banyuwangi sekitar 628 kilometer. Bila ditempuh dengan kendaraan mobil bisa memakan waktu lebih dari sembilan jam.

Kepada Purnomo, pasutri yang diketahui bernama Sugiato (43), warga Banyuwangi dan Tutik warga Karawang ini sudah berjalan kaki selama 1 hari.

"Kerja sopir truk karena ndak cukup buat kebutuhan satu keluarga nekat pulang cari kerja lagi di Bayuwangi namun ongkos kurang sehingga jalan kaki," dikutip dari instagram Purnomo, Kamis (19/12/2024).

Mendengar cerita ini, berulang kali Purnomo mengucap istigfar. 

"Allahuakbar, laillahaillah," ucapnya dalam video.

Kemudian ia berkata akan menanggung biaya kepulangan mereka. Namun, ia meminta pasutri ini untuk mengisi perut dan istirahat lebih dulu.

"Gak ada yang bantu? Ga ada yang nawarin naik opo?," tanyanya.

lihat fotoBidan Zulfa yang membuka klinik di kawasan Jakarta Selatan kembali membagikan cerita di luar nurul. Kali ini, ia bercerita jika didatangi oleh seorang remaja perempuan berusia 17 tahun yang didampingi oleh ibunya. Remaja tersebut mengeluhkan dirinya yang belum menstruasi selama dua bulan. Namun ingin hamil gegara kekasihnya orang kaya.
Bidan Zulfa yang membuka klinik di kawasan Jakarta Selatan kembali membagikan cerita di luar nurul. Kali ini, ia bercerita jika didatangi oleh seorang remaja perempuan berusia 17 tahun yang didampingi oleh ibunya. Remaja tersebut mengeluhkan dirinya yang belum menstruasi selama dua bulan. Namun ingin hamil gegara kekasihnya orang kaya.

Kemudian, dijawabi oleh Sugiarto dengan Bahasa Jawa.

"Selama jalan kaki ada yang bantu kasih makan dan minum sedang kalau capek istirahat dimasjid selama dikerjakan," katanya.

Selanjutnya Sugiarto dan Tutik diberikan ongkos untuk bekal selama perjalanan. Tentunya ini sudah di luar ongkos bus menuju Banyuwangi.

Tak hanya itu saja, Purnomo juga berjanji memberikan modal usaha bila Sugiarto tak kunjung mendapatkan pekerjaan di Banyuwangi.

Purnomo pun meninggalkan nomor teleponnya kepada pasutri ini.

"Silakan saya kasih modal usaha, maksimal Rp 5 juta asal bapak benar-benar ikhtiar mau usaha," tandasnya.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved