Viral di Media Sosial

Lansia Penjual Gulali Tunggu Pembeli dengan Baca Al Quran, Hidup Sebatang Kara di Kuningan

Kisah Ahmad Soleh masih harus berjuang seorang diri untuk menyambung hidup di usia senja.

Instagram adiefwafi
Ahmad Soleh penjual gulali keliling di Kuningan, Jawa Barat 

TRIBUNJAKARTA.COM - Ahmad Soleh masih harus berjuang seorang diri untuk menyambung hidup di usia senja.

Sehari-hari ia yang berjualan gulali yang dibuatnya sendiri.

Bila tubuhnya sedang sehat, ia sudah berangkat dari Cibuntu, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat untuk mengais rezeki halal.

Bila tidak, ia memilih untuk beristirahat di kontarakan sempit yang di sewanya.

Ahmad Soleh mengaku memiliki anak dan sudah berkeluarga. Anaknya tak tinggal di satu kota dengannya dan hidupnya juga memperihatinkan.

Sehingga lansia ini tak mungkin menggantungkan hidup kepada anak-anaknya.

Kini, ia hanya bisa mengandalkan keahlian yang dimiliki sejak tahun 1950 itu untuk memenuhi kebutuhan selama di Kuningan.

Pahitnya kehidupan selalu ditelan sendiri. Sebab tak melulu 150 gulalinya laku dalam satu hari.

"Disebrang jalan bertemu dengan bapak bapak sudah lansia berjualan dengan menggunakan sepeda

Kita hampiri beliau , beliau Bernama Ahmad Soleh

lihat fotoKisah Ipda Purnomo menolong pasangan suami istri yang membawa balita berusia 2 tahun viral di media sosial. Pasalnya, pasutri tersebut nekat berjalan kaki dari Semarang menuju Banyuwangi gegara tak punya ongkos. Beruntungnya polisi yang bertugas di Sat Binmas Polres Lamongan itu melihat dan langsung memberikan pertolongan.
Kisah Ipda Purnomo menolong pasangan suami istri yang membawa balita berusia 2 tahun viral di media sosial. Pasalnya, pasutri tersebut nekat berjalan kaki dari Semarang menuju Banyuwangi gegara tak punya ongkos. Beruntungnya polisi yang bertugas di Sat Binmas Polres Lamongan itu melihat dan langsung memberikan pertolongan.

Abah Ahmad Soleh berjualan gulali Sejak tahun 1950 , 1 Gulali Abah dijual dengan harga 2.000 Ribu Rupiah

Abah hidup sebatangkara di kontrakan yang sempit, anaknya sudah berkuarga di luar kota dan kehidupan anaknya sama memperihatinkan," dikutip dari instagram adiefwafi, Sabtu (21/12/2024).

Sembari menunggu pembeli, ia selalu memanfaatkan waktu dengan membaca Al Quran.

Senyumnya begitu sumringah ketika dihampiri pembeli.

Bacaan Al Quran nya dihentikan sementara untuk melayani pembeli.

Berapa pun gulali yang laku terjual, selalu disyukuri dengan mengucap 'alhamduliilah'.

Selain itu, ibadahnya juga tak kendor. Sarung selalu dibawanya dalam sepeda yang menjadi teman setia kala berjualan.

"Sambil menunggu pembeli , Abah selalu sempatkan dirinya untuk membaca Al Quran ????

Penghasilan dari berjualan gulali yang tak seberapa itu, ia sisihkan untuk makan, modal usahanya dan membayar kontrakan. Tak jarang abah sering menunggak untuk membayar konterakan karena tidak bisa setiap hari ia jualan mengingat kondisi kesehatannya yang kadang menurun," pungkasnya.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved