Wacana Kadishub Apus Transjakarta Koridor 1 Ramai Ditentang Warga, Tarif Jadi Alasan

Wacana penghapusan Transjakarta koridor 1 ramai mendapat tentangan dari warga berbagai kalangan.

|
Istimewa
Bus gandeng Transjakarta koridor 1. 

"Memang murah, kemudian dibanding angkot memang enak Transjakarta karena fasilitas aman dan nyaman," ucap Asmi.

Sejarah Transjakarta Koridor 1 

Transjakarta koridor 1 ini beroperasi sejak 15 Januari 2004 atau lebih dari dua dekade silam.

Hal itu menandakan Jakarta sebagai kota pertama di Asia Tenggara yang memiliki sistem transportasi berkonsep bus raya terpadu (BRT), di mana kendaraan itu hanya berhenti di halte miliknya dan berjalan di jalur khusus yang disediakan alias di Busway.

Transjakarta koridor 1 ini melintasi sejumlah halte yang berada di pusat kota Jakarta.

Sebab, rute bus ini melintasi jalur protokol Jakarta yakni memulai perjalanan dari Terminal Blok M, kemudian melintas Jalan Sudirman-Thamrin, melintasi Monas, Harmoni, Gajah Mada dan mengakhiri perjalannya di kawasan Kota Tua Jakarta.

Koridor 1 ini juga terintegrasi dengan moda transportasi lain.

Untuk transportasi ke commuter line terkoneksi di halte Dukuh Atas, Tosari dan Stasiun Kota.

Kemudian juga terintegrasi dengan MRT Jakarta dari halte Blok M hingga Bundaran HI dan LRT di Dukuh Atas.

Dianggap Konyol

Sementara itu, Pengamat transportasi Djoko Setijowarno menganggap wacana penghapusan koridor 1 itu adalah hal yang konyol.

"Ini jelas langkah yang tidak tepat, untuk tidak menyebut konyol," kata Djoko, Minggu (22/12/2024).

Menurutnya, wacana itu menunjukkan bahwa Kadishub Jakarta, Syafrin Liputo tidak tahu kondisi lapangan, termasuk kondisi pelanggan MRT dan Transjakarta.

Pasalnya, Djoko menyebut karakter pengguna Transjakarta berbeda dengan karakter pelanggan MRT.

Baik dari aspek sosial ekonomi, tarif, maupun pola perjalanannya, sehingga tidak bisa keberadaan MRT itu menggantikan layanan Transjakarta, meskipun satu rute.
 
"Kalau memahami kondisi atau karakter pelanggan MRT dan TJ tentu tidak akan mengeluarkan pernyataan tersebut," tuturnya.

Alasan Kadishub

Sebelumnya, Kadishub Jakarta Syafrin Liputo menjelaskan langkah penghapusan koridor 1 ini diambil supaya tidak ada saling tumpang tindih antarmoda transportasi umum.

Syafrin bilang, penghapusan ini bakal dilakukan setelah pengerjaan jalur MRT rute Lebak Bulus sampai Kota rampung dikerjakan.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved