Noel Ebenezer Yakin Hasto Tak Berani Bongkar Video Skandal Petinggi Negara: Sejuta Persen Tidak Ada

Immanuel Ebenezer atau biasa dipanggil Noel, meyakini Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto tak akan berani mengungkap video-video skandal petinggi negara.

Kolase Kompas Grup
Hasto Kristiyanto dan Noel Ebenezer 

TRIBUNJAKARTA.COM - Ketua Jokowi Mania (Joman), Immanuel Ebenezer atau biasa dipanggil Noel, meyakini Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto tak akan berani mengungkap video-video skandal petinggi negara di Indonesia. 

Sebelumnya, Hasto, yang ditetapkan sebagai tersangka KPK tersebut mengeklaim bahwa dia akan mengungkap video skandal itu ke publik demi perlawanan terhadap tuduhan kriminalisasi. 

"Saya yakin itu gertak sambal lah, yang enggak mungkin berani dilakukan kemudian tidak ada juga (videonya) ," ujar Noel seperti dikutip dari TV One yang tayang pada Sabtu (28/12/2024). 

"Bagaimana ketika orang korupsi divideoin kayak bikin sandiwara, kan kayak bikin sinetron," tambahnya.

Ia meminta Hasto agar jangan melempar 'bola panas' yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. 

Noel bahkan menantang Hasto untuk segera memperlihatkan bukti video skandal tersebut. 

"Sejuta persen enggak ada tuh (video-video itu), sejuta persen kita juga tuntut itu ada," ujarnya.

Bakal diungkap

Juru Bicara PDIP Guntur Romli menyatakan bahwa Hasto Kristiyanto akan mengungkap informasi dan video terkait skandal yang melibatkan petinggi negara dan elite politik di Indonesia.

Pengungkapan ini merupakan bentuk perlawanan terhadap tuduhan kriminalisasi yang dialami Hasto terkait kasus Harun Masiku.

Hasto telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus Harun Masiku.

Guntur menyebutkan, video-video tersebut menunjukkan tindakan para elite politik menyalahgunakan kekuasaannya untuk melakukan korupsi, dan mengintervensi proses penegakan hukum.

“Betul (akan diungkap ke publik). Sebagai perlawanan. Bukan serangan balik tapi sebagai perlawanan terhadap kriminalisasi,” ujar Guntur kepada Kompas.com, Jumat (27/12/2024).

Guntur menambahkan, waktu publikasi video tergantung pada momentum yang dipilih Hasto.

“Dipublikasikannya tergantung saudara Sekjen, bisa kapan saja,” sambungnya.

Dia memberi contoh bahwa salah satu video menampilkan upaya mengkriminalisasi eks calon presiden Anies Baswedan melalui kasus korupsi.

Selain itu, ada video yang menunjukkan penyalahgunaan kekuasaan oleh petinggi lembaga penegak hukum untuk menutupi masalah anggota keluarganya.

“Ada video khusus soal kriminalisasi Anies Baswedan beserta bukti-buktinya. Ada soal petinggi penegak hukum yang kewenangannya disalahgunakan untuk menyelesaikan masalah pribadi anak penguasa,” kata Guntur.

Guntur mengeklaim bahwa skandal yang akan diungkap Hasto lebih bombastis dibandingkan dengan kasus Watergate di Amerika Serikat.

“Ini skandal besar melebihi kasus Watergate di Amerika. Bagaimana rekayasa hukum dengan menyalahgunakan aparat negara dipakai untuk membunuh lawan politik. Daya ledaknya luar biasa,” ujarnya.

Sebelumnya, Hasto Kristiyanto ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus suap terkait pergantian antarwaktu anggota DPR periode 2019-2024 dan perintangan penyidikan.

Ketua KPK Setyo Budiyanto mengatakan, KPK memiliki bukti keterlibatan Hasto dan orang kepercayaannya dalam suap yang diberikan oleh eks caleg PDI-P Harun Masiku kepada eks Komisioner KPU Wahyu Setiawan.

Diduga Terkait Surat perintah penyidikan (Sprindik) penetapan tersangka Hasto diterbitkan KPK dengan nomor Sprin.Dik/153/DIK.00/01/12/2024 pada 23 Desember 2024.

 

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

 

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved