Banjir di Jakarta
Soroti Banjir Rob di Pesisir Jakarta, DPRD Peringatkan Masyarakat Kurangi Penggunaan Air Tanah
Banjir rob yang menerjang utara Jakarta sejak Desember kemarin disorot DPRD Jakarta
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Banjir rob yang menerjang utara Jakarta sejak Desember kemarin disorot Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi NasDem, Gias Kumari Putra.
Menurutnya, penurunan muka tanah yang terus terjadi di Jakarta memperparah banjir rob.
Oleh karena itu, ia mengingatkan warga Jakarta untuk mengurangi penggunaan air tanah dan beralih menggunakan air perpipaan PAM Jaya.
“Kami menyampaikan secara terbuka kepada warga pentingnya mengurangi penggunaan air tanah dan beralih ke air PAM Jaya,” ucapnya dalam keterangan tertulis, Kamis (2/1/2025).
Ia pun berharap, PAM Jaya bisa terus meningkatkan kualitas dan cakupan layanan air bersih di Jakarta.
Target 100 persen cakupan air bersih perpipaan pada 2030 mendatang pun wajib dipenuhi oleh perusahaan pelat merah milik Pemprov DKI Jakarta.
“Masyarakat sangat menerima kehadiran PAM Jaya untuk mendapatkan akses air bersih dan layak minum,” ujarnya.
Meski demikian, Bendahara DPW NasDem DKI Jakarta ini tak menampik masih ada beberapa keluhan masyarakat terkait layanan PAM Jaya.
“Semua keluhan itu sudah kami sampaikan langsung kepada Direktur Utama PAM Jaya, pak Arief Nasrudin dan sejauh ini semua sudah direspons dengan baik,” tuturnya.
Sebagai informasi tambahan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta kembali mengeluarkan peringatan dini banjir rob hingga 3 Januari 2025 mendatang.
Sebanyak 10 kelurahan di Jakarta Utara masuk zona rawan rob, yaitu Kamal Muara, Kapuk Muara, Penjaringan, Pluit, Ancol, Kamal, Marunda, Cilincing, Kalibaru, Muara Angke.
Selain itu, seluruh wilayah di Kabupaten Kepulauan Seribu juga masih zona rawan rob.
Adapun Peringatan dini ini diterbitkan menyusul informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan adanya fenomena pasang maksimum air laut bersamaan dengan fase bulan purnama dan perigee atau jarak terdekat bumi-bulan.
Puncak pasang maksimum diprediksi terjadi pukul 07.00 WIB sampai 13.00 WIB.
Fenomena ini berpotensi meningkatkan ketinggian pasar air laut maksimum berupa banjir pesisir atau rob di wilayah pesisir utara Jakarta.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
UPDATE Kondisi Jakarta Hari Ini: Hujan Deras Siang Hari, 12 RT di Pela Mampang Terendam Banjir |
![]() |
---|
Sudah 2 Hari Warga Kebon Pala Kebanjiran Imbas Luapan Kali Ciliwung |
![]() |
---|
Waspada! BPBD Prediksi Jakarta Diterjang Rob hingga 9 Agustus |
![]() |
---|
Dana Fantastis Rp4 Triliun untuk Jakarta Bebas Banjir, Gubernur Pramono Bocorkan Proyek Raksasanya |
![]() |
---|
Dedi Mulyadi Bantah Pramono soal Banjir Jakarta Kiriman Bogor: Rawa Terus Diuruk untuk Pembangunan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.