Pengamat Nilai Erick Thohir Bisa Seperti Ganjar, Pemecatan STY Pengaruhi Elektabilitas di Pilpres

Pengamat politik UIN Jakarta, Adi Prayitno, menilai pemecatan Shin Tae-yong (STY) bisa mempengaruhi elektabilitas Erick Thohir di Pilpres 2029.

|
Istimewa
Ganjar Pranowo dan Erick Thohir. 

Adi menjelaskan, Erick Thohir sejak terpilih menjadi Ketua Umum PSSI pada 16 Februari 2023, sudah dikait-kaitkan dengan urusan Pilpres 2024.

Kebolehannya memimpin PSSI dengan moncernya prestasi Tim Garuda juga mendongkrak nama suami Elizabeth Tjandra itu di kancah politik.

Elektabilitasnya meroket, hingga sempat digadang-gadang menjadi capres ataupun cawapres pada Pilpres 2024.

Menteri BUMN itu pernah menjadi kandidat kuat pendamping Prabowo Subianto, sebelum akhirnya tergantikan oleh Gibran Rakabuming Raka, putra Jokowi.

"Kita ingat persis Ketika pertama kali Erick Thohir menangkodai PSSI tancang gas dapat pelatih yang mantap, permainan Indonesia juga cukup luar biasa diperhitungkan di dunia internasional. Publik mengatakan Erick Thohir adalah orang yang pas bukan hanya memimpin PSSI, tapi juga memimpin Republik Indonesia."

"Bahkan kita tahu dalam proses kandidat di Pilpres 2024, Pak Erick Thohir ini kan hilir mudik sebagai sosok yang sangat layak untuk memimpin negara kita baik sebagai calon presiden ataupun sebagai calon wakil presiden. Namanya cukup populer, elektabilitasnya muncul secara signifikan di survei-survei," papar Adi.

Dua keuntungan akan diperoleh Erick Thohir jika pelatih pengganti STY sukses membawa Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026.

Pertama adalah kredibilitasnya yang semakin diakui di dunia sepak bola, dan kedua adalah peluangnya berbicara banyak di Pilpres 2029 semakin terbuka.

"Apalagi MK (Mahkamah Konstitusi) sudah membatalkan ambang batas presiden 20 persen, jadi itu tidak perlu susah-susah cari partai banyak."

"Itulah yang saya sebutkan dari awal memang persoalan bola di Indonesia kita itu tidak bisa dilepaskan dengan urusan-urusan politik," jelas Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) itu.

Sebaliknya, kata Adi, jika Timnas Indonesia gagal melaju ke Piala Dunia 2026, maka karir politik Erick Thohir bisa berakhir seperti Ganjar Pranowo.

Adi mengingatkan, Ganjar Pranowo menolak kedatangan Timnas Israel hingga berujung pembatalan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 .

Hal itu membuat masyarakat Indonesia kecewa karena tidak bisa menyaksikan para Garuda Muda bermain di Piala Dunia.

Kekecewaan masyarakat itu, menurut Adi, menjadi salah satu faktor tumbangnya, Ganjar di Pilpres 2024.

Seperti diketahui, perolehan suara Ganjar, yang berdampingan dengan cawapres Mahfud MD di Pilpres 2024 menjadi yang terendah, hanya 16,5 persen.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved