Warteg Pertimbangkan Buat Sambal Alternatif Imbas Cabai Rawit Merah Mahal

Para pengusaha warteg harus putar otak menghadapi kenaikan harga cabai rawit merah kini mencapai Rp100 ribu per kilogram.

Penulis: Bima Putra | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Tribunnews.com/Ferryal Immanuel
Warteg Putra Bahari 2 di Rawasari, Jakarta Timur, melayani pembeli, Rabu (28/7/2021). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Para pengusaha warteg harus putar otak menghadapi kenaikan harga cabai rawit merah kini mencapai Rp100 ribu per kilogram.

Ketua Koperasi warteg Nusantara (Kowantara), Mukroni mengatakan siasat yang dapat digunakan pedagang menghadapi kenaikan harga di antaranya membuat sambal alternatif.

"Kenaikan harga memicu warteg berinovasi, misalnya dengan membuat sambal dari bahan alternatif atau membeli bahan baku secara kolektif," kata Mukroni saat dikonfirmasi, Sabtu (11/1/2025).

Cara ini menjadi pertimbangan bila harga cabai rawit merah di pasaran tidak kunjung turun, dan membebani pengeluaran para pedagang warteg untuk mempertahankan usahanya.

Dalam satu harinya rata-rata pedagang warteg dapat menghabiskan 1/2 kilogram cabai rawit merah, 1 kilogram cabai keriting, dan 1 kilogram cabai hijau untuk keperluan berbagai olahan menu.

Pilihan membuat sambal alternatif ini dirasa jadi solusi dibandingkan mengurangi porsi cabai rawit merah, atau menaikkan harga makanan untuk mengimbangi biaya produksi.

"Jika pelanggan berkurang karena harga naik atau rasa berubah, omzet warteg bisa turun. Ini berdampak pada keberlanjutan usaha, terutama bagi warteg kecil," ujar Mukroni.

Bila mengacu pada laman infopangan.jakarta.go.id saja harga cabai rawit merah saja mencapai Rp113 ribu per kilogram, cabai merah keriting Rp72 ribu, cabai rawit hijau Rp78 ribu.

Padahal harga cabai rawit merah di pasaran normalnya di bawah Rp50 ribu per kilogram, sehingga kenaikan yang terjadi membuat biaya produksi warteg membengkak.

"Berharap harga cabai dan bahan pangan lain turun, bisa stabil. Dampak kenaikan harga cabai rawit terhadap warteg sangat terasa, memengaruhi operasional hingga strategi bisnis," tutur Mukroni.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved