Prabowo Dianggap Belum Lepas dari Bayang Ayah Gibran, Pengamat: Utang Politik ke Jokowi Sudah Lunas

Presiden RI Prabowo Subianto dianggap belum lepas dari bayang-bayang Presiden ke-7 RI Joko Widodo. Tiga argumen ini jadi bantahan.

TRIBUNJAKARTA.COM - Pengamat politik Adi Prayitno menyoroti Presiden RI Prabowo Subianto yang dianggap belum lepas dari bayang-bayang Presiden ke-7 RI Joko Widodo.

Padahal, evaluasi 100 hari kinerja pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran telah berlalu. 

Adi mengungkapkan terdapat perdebatan mengenai apakah cawe-cawe Presiden ke-7 RI sekaligus ayah Wapres Gibran Rakabuming Raka, Jokowi terhadap Jokowi masih kuat.

"Apakah Prabowo Subianto setelah 100 hari menjadi presiden ini sudah bisa melepaskan diri dari pengaruh dan bayang-bayang Jokowi terus berlanjut hingga saat ini," kata Adi Prayitno dikutip TribunJakarta.com dari akun Youtube Adi Prayitno Official, Senin (3/2/2025).

Menurut Adi, pengaruh atau bayang-bayang Jokowi terhadap Prabowo akan selalu muncul. Pasalnya, Prabowo merupakan bagian dari koalisi Jokowi yang secara signifikan mengantarkan Ketum Gerindra itu menjadi Presiden RI.

"Kenapa misalnya kesan bahwa bayang-bayang Jokowi di Kabinet prabowo itu masih cukup kuat ini tentu tidak bisa dilepaskan bahwa memang ini ada semacam utang Budi politik yang mesti dibayar oleh Prabowo khususnya kepada Jokowi," katanya.

"Karena menjadi faktor determinan yang mengantarkan duet Prabowo dan Gibran menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Republik Indonesia, tapi saya punya perspektif yang lain bagi saya utang budi politik Prabowo Subianto kepada Jokowi itu sudah lunas," sambungnya.

Argumen pertama, Adi menjelaskan saat Prabowo memutuskan bergabung dengan Jokowi pada tahun 2020. Dimana Prabowo menjabat sebagai Menteri Pertahanan era Jokowi.

Hal itu menjadi keuntungan politik yang didapatkan Jokowi karena kelompok oposisi di parlemen tidak lagi signifikan.

"Gerindra saat itu yang menjadi oposisi tak lagi menyalak dan tidak lagi agresif dan menyatakan diri siap bekerja sama dengan Jokowi," imbuhnya.

"Utang budi politik Prabowo mestinya sudah terbalaskan," sambungnya.

KLIK SELENGKAPNYA: Presiden ke-7 RI Jokowi Dinilai Tidak Mau Dilupakan Publik. Pengamat politik Ungkit Putra Mahkota Hingga Beda dengan SBY dan Megawati Soekarnoputri.
KLIK SELENGKAPNYA: Presiden ke-7 RI Jokowi Dinilai Tidak Mau Dilupakan Publik. Pengamat politik Ungkit Putra Mahkota Hingga Beda dengan SBY dan Megawati Soekarnoputri.

Argumen kedua, lanjut Adi, Prabowo menjadi presiden tidak bisa dilepaskan dari peran besar Jokowi. Hal itu, menurut Adi, tidak bisa dibantah tetapi Prabowo sudah bisa membalasnya dengan menjadikan putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka sebagai pendamping.

"Betul bahwa Jokowi mendukung Prabowo jadi presiden dan terbukti terpilih. Tapi ingat Prabowo juga punya andil besar telah menjadikan Gibran sebagai wakil presidennya Prabowo yang kita tahu notabenenya Adalah anaknya Jokowi," ujarnya.

"Bagaimana sebenarnya Prabowo secara langsung sudah membayar lunas. Bagaimana utang politik yang sudah diberikan Jokowi kepada Prabowo," katanya.

Argumen ketiga, Adi mengungkapkan Kabinet Merah Putih Prabowo berisi orang-orang Jokowi mulai dari menteri hingga kepala badan.

Adi menuturkan ketiga argumen itu menunjukkan utang budi politik Prabowo kepada Jokowi sudah dibayar lunas dan tuntas. Sehingga, kinerja Prabowo seharusnya sudah tidak lagi dikaitkan dengan pengaruh Jokowi.
 
Ia pun melihat hal ini menjadi momen bagi Prabowo Subianto serta Gerindra dan koalinya untuk menunjukkan kinerjanya kepada publik.

"Ketika Prabowo sudah dilantik menjadi di orang nomor satu di negara kita ini tentu tak ada lagi ceritanya ada pihak lain termasuk Jokowi atau siapa saja yang bisa mengintervensi misalnya Bagaimana keputusan politik yang kemudian akan dijalankan oleh Prabowo di masa-masa yang akan datang," tuturnya.

Prabowo Bertemu Jokowi

Diketahui, Presiden RI, Prabowo Subianto bertemu Presiden ke-7 RI, Joko Widodo saat menghadiri acara pernikahan di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta Selatan, Sabtu (1/2/2025) malam.

Saat itu, keduanya sempat melontarkan candaan soal cawe-cawe.

"Cawe-cawe bahasa apa sih pak? Bahasa Jawa?," tanya Prabowo.

"Bahasa Jawa," jawab Jokowi.

"Artinya?" timpal Prabowo.

"Ikut-ikutan, masih pengen ikut-ikutan," balas Jokowi

Momen itu terjadi saat pernikahan putra politikus PAN Hatta Rajasa, Rasyid Rajasa menikah dengan cucu Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla, Tamara Kalla.

Ternyata momen tersebut diabadikan sendiri oleh Jokowi melalui Instagram story.

Namun, pantauan Wartakotalive.com, pada Minggu (2/1/2025) video tersebut sudah dihapus. 

Adapun diketahui, kata cawqe-cawe ini memang sudah banyak didengar sejak sebelum pilpres.

Jokowi dituding ikut cawe-cawe demi memuluskan langkan putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka menjadi wakil presiden RI.

(Tribun-Video.com/WartaKotalive.com/TribunJakarta)

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved