Viral di Media Sosial

Gas 3 LPG Kg Langka, Mamang Osa Bela Tukang Nasgor: Oke Gas, Oke Gas, Ternyata Gak Oke Tuh Gasnya!

Aktor, Mamang Osa ikut menanggapi kekisruhan terkait langkanya gas LPG 3 kg beberapa hari terakhir. 

|
(Tangkapan layar MamangOsa di Instagram)
POLEMIK GAS MELON - Aktor, Mamang Osa, mengkritik pemerintah terkait dengan kelangkaan Gas 3 kg yang beberapa hari terakhir ini terjadi di sejumlah daerah melalui Instagramnya pada Selasa (4/2/2025). (Tangkapan layar Instagram Mamang Osa). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Aktor, Mamang Osa ikut menanggapi kekisruhan terkait langkanya gas LPG 3 kg beberapa hari terakhir. 

Selebriti TikTok yang juga bisa bergaya ala-ala kewanitaan ini geregetan dengan situasi tersebut. 

Ia melayangkan kritik kepada pemerintah. 

"Ah lagi-lagi peraturan baru yang belum dimitigasi, udah langsung dilakuin dan makan korban. Buat ibu-ibu yang meninggal waktu beli gas melon, Husnul Khotimah," ujarnya seperti dilansir dari akun Instagramnya pada Selasa (4/2/2025). 

Ia pun menyindir lagu kampanye paslon nomor dua Prabowo-Gibran saat Pilpres 2024 silam.

"Oke gas, oke gas, ternyata enggak oke tuh gasnya," sindir Mamang Osa

Mamang Osa pun meluapkan keresahannya dengan membela tukang nasi goreng di depan rumahnya. 

Pasalnya, gara-gara gas melon itu langka, tukang nasi goreng langganannya tak berjualan. 

"Gue bukan buzzer oposisi ya, gue wakilin abang nasgor gue di depan. Beli yang gas melon cuma di agen resmi, yaudah terserah lo aja deh bang."

"Tapi let me run through you the basic, gas melon hijau gemoy yang seiprit segede telor gacha itu kan buat kalangan menengah ke bawah bener dor? Buktinya waktu dipilih sama Prili aja semua pada ngereog," ujarnya. 

Semestinya, kata mantan freelancer desain grafis itu, peredaran gas melon harus mudah diakses. 

Pasalnya, kebanyakan rakyat Indonesia bukan dari kalangan berada. 

"Berarti harus zero cost (tanpa biaya) juga ngedapetinnya," katanya. 

Ia pun menyenggol pejabat-pejabat lantaran kebijakannya tak masuk di akal.

"Hey, pejabat-pejabat yang mobilnya udah pada listrik, ye mawar (mau) sentralisasi ke resmi boleh-boleh aja, tapi pakai akal dikit aja," omelnya. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved