Viral di Media Sosial

Viral Agen Dituduh Emak-emak Timbun Gas 3 Kg di Tangerang, Beri Klarifikasi: "Jatah Warga Sekitar"

Agen gas LPG 3 kilogram (kg) yang dikabarkan berada di Kelurahan Tajur, Kecamatan Ciledug, Tangerang mendapatkan tuduhan serius. 

Tangkapan layar Instagram @babegokilz
POLEMIK GAS MELON - Sebuah video viral seorang ibu menuduh agen di Tangerang menimbun gas 3 kg lantaran tak menjual kepadanya. Pihak agen gas LPG 3 kg akhirnya memberikan klarifikasinya. (Tangkapan layar Instagram @babegokilz). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Agen gas LPG 3 kilogram (kg) yang dikabarkan berada di Kelurahan Tajur, Kecamatan Ciledug, Tangerang mendapatkan tuduhan serius. 

Agen itu dituduh sengaja menimbun gas bersubsidi tersebut dan menolak menjualnya kepada warga. 

Video itu sempat viral di media sosial. 

Namun, agen yang dituduh tidak terima. Sang pemilik akhirnya memberikan klarifikasi terkait peristiwa yang sebenarnya terjadi. 

Video klarifikasi itu diunggah ulang oleh akun @babegokilz di Instagram. 

Dalam video klarifikasi tersebut, sang pemilik yang mengenakan kemeja merah, menceritakan runtutan kejadian. 

"Jadi awal itu, masuk gas kan sekitar jam 11 lebih kurang (siang). Jadi warga udah datang ke sini, udah ngantri rapi. Jadi kita juga udah supply ke warga udah kasih, entah warga dari mana semua datang enggak tahu informasi dari mana kita tetap bagi," ujar sang pemilik agen itu. 

Namun masalah timbul ketika sisa gas yang masih tersedia akan diberikan untuk warga sekitar. 

Sebab, pemilik agen khawatir jika terus menjualnya kepada masyarakat umum, warga sekitar yang sudah memesan via telepon atau Whatsapp tidak mendapatkan jatah. 

"Nah, akhirnya begitu tadi jam 2 kurang, ibu-ibu itu datang dan dia merasa di atas (truk) masih ada gas, wah ini penimbunan nih. Dibikin lah provokasi seperti itu, padahal kita bukan nimbun, kita juga supply ke warga semua," katanya. 

Akibat provokasi itu, sang agen pun dibanjiri hujatan oleh warga net lantaran ibu itu memviralkannya ke media sosial. 

"Jadi, akhirnya terjadi miskomunikasi dan pencemaran nama baik kita juga sebenarnya, ya mohon diluruskan," ujarnya. 

Pemilik agen itu pun mengaku tidak kenal dengan ibu-ibu yang memviralkannya. 

Menurutnya, ibu itu bukan warga sekitar. 

"Enggak kenal, itu juga orang luar bukan orang sini. Dia enggak tahu datang dari mana, kita udah bilang habis tetep maksa akhirnya dia videoin dan viralin. Nah, jadi pencemaran sebenarnya," pungkasnya. 

Viral di Media Sosial

Seorang ibu menuduh agen menimbun gas 3 kg lantaran menolak untuk dijual kepadanya. 

Ibu itu memvideokan sebuah truk merah bermuatan gas melon tersebut. 

"Ini ada, tapi kita enggak boleh beli. Buat apa? Ini ada tapi kita enggak boleh beli," katanya sambil merekam memakai ponselnya. 

Sang pemilik agen sempat meluruskan bahwa gas-gas yang tersedia itu sudah dipesan orang lain. 

Namun, meski sudah dijelaskan, ibu-ibu itu tak percaya. 

"Punya orang? Punya siapa bu? Kita mau beli bu, masa dipersulit," protesnya. 

Dengan masih berang, ibu itu mencurigai bahwa gas-gas itu sengaja ditahan agen untuk ditimbun. 

"Mau buat apa? Mau buat ibu timbun nih? Kita rakyat nyarinya ke mana-mana," katanya dengan nada berang. 

Ibu-ibu itu pun diminta untuk tidak menjadi provokator. 

"Kita bukan provokator, kita nyari juga muter-muter ya pak, ini timbun-timbun," katanya. 

"Elu yang mikir, kita beli, kita beli. Mau untung sendiri, jangan mentang-mentang punya uang nimbun-nimbun ya!" ujarnya. 

 

 

 

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved