Cerita Aida Ayahnya Jadi Korban Kecelakaan, Biaya Operasi dan Perawatan Ditanggung JKN   

Cerita Aida Ayahnya Jadi Korban Kecelakaan, Biaya Operasi dan Perawatan Ditanggung JKN   

Istimewa
PESERTA JKN - Cerita Aida, JKN gratiskan biaya operasi dan perawatan ayahnya akibat kecelakaan sepeda motor. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Kecelakaan lalu lintas menjadi salah satu risiko yang melekat pada setiap pengendara. Seperti halnya dialami oleh orangtua Aida (20). 

Ayahnya harus menjalani perawatan intensif setelah terjatuh dari sepeda motor beberapa tahun lalu. 

Karena kondisi yang serius, ayah Aida bahkan harus mendapatkan tindakan operasi perbaikan tulang hidung dan perawatan luka robek pada bagian pipinya. 

Beruntung, kata Aida ayahnya saat itu terdaftar sebagai pasien pengguna BPJS Kesehatan

"Kejadiannya itu waktu saya masih duduk dibangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), tiba-tiba dapat kabar dari saudara kalau ayah saya jatuh dari motor dan dibawa ke Rumah Sakit Persahabatan," 

"Disitu saya melihat kondisi ayah saya penuh luka-luka dan yang cukup parah pada bagian wajah, terutama hidung serta pipinya, beruntung disana petugas medisnya sigap memberikan pertolongan pertama, sehingga kondisi ayah saya cukup stabil,” kata Aida, Kamis (30/1/2025). 

Ayah Aida terdaftar sebagai peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) kelas rawat tiga, segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau biasa disebut peserta mandiri. 

Meski demikian, Aida mengungkapkan pelayanan yang diterima oleh ayahnya sangat baik, dan tidak ada pembedaan perlakuan dari pihak rumah sakit. 

Mulai dari proses administrasi, sikap petugas, dan fasilitas yang diberikan semuanya sama dengan pasien kelas rawat lebih tinggi maupun pasien umum. 

“Dari segi administrasi alhamdulillah kami bisa memenuhinya tanpa kendala berkat bantuan dari petugas rumah sakit yang melayani saat itu, kemudian juga disana kami mendapatkan perlakuan yang sangat layak sebagai keluarga pasien, meskipun terdaftar pada kelas rawat tiga," 

"Setelah pengurusan administrasi rampung, dokter sudah melakukan pemeriksaan dan menginformasikan bahwa terdapat cidera cukup serius pada hidung ayah dan butuh tindakan operasi segera,” lanjutnya. 

Cidera atau patah tulang hidung yang tidak ditangani secara tepat, dapat menimbulkan berbagai komplikasi serius pada ayah Aida. 

Diantaranya bisa menyebabkan infeksi pada jaringan lunak di sekitar hidung, yang berpotensi menyebar ke area wajah. 

Oleh karena itu, Aida beserta seluruh keluarganya menyetujui saran dokter untuk memberikan tindakan operasi sebagai upaya pengobatan sang ayah. 

“Setelah mendapat persetujuan, ayah saya langsung dibawa ke ruang operasi untuk mendapatkan tindakan, alhamdulillah setelah kurang lebih tiga jam, proses operasi ayah berjalan sukses dan lancar," 

"Pasca operasi, ayah saya menjalani rawat inap selamat empat hari, tujuannya untuk memastikan penyembuhan luka dapat dilakukan secara optimal, serta tidak terjadi komplikasi setelah operasi dilakukan,” kata Aida. 

Setelah observasi terakhir dilakukan oleh tim dokter, kondisi ayah Aida dinyatakan stabil. 

Ayahnya diperbolehkan pulang dan membawa obat-obatan yang diresepkan dokter, serta harus kembali melakukan kontrol seminggu setelahnya.  

"Rasanya sangat lega dan bersyukur melihat ayah bisa kembali sehat sampai hari ini, dan akhirnya saya sadar pentingnya jaminan dari BPJS Kesehatan, karena dengan program ini segala biaya operasi, perawatan dan obat-obatan untuk penyembuhan ayah saya berhasil dan gratis tanpa biaya,” tambah Aida.  

Menjadi salah satu peserta JKN, ayah Aida merasakan langsung dampak dari hadirnya program ini. 

Aida pun mengucapkan terima kasih kepada BPJS Kesehatan dan masyarakat Indonesia atas bantuan yang diberikan melalui Program JKN, sehingga ayahnya dapat sembuh dan beraktivitas kembali. 

Ia juga menitipkan pesan agar masyarakat tetap menjaga keaktifan kepesertaannya dengan tujuan memastikan diri memiliki perlindungan khususnya dari biaya pelayanan kesehatan yang makin tinggi. 

“Selain untuk melindungi diri dan keluarga dari pengobatan yang mahal, program dari BPJS Kesehatan ini juga memungkinkan kita membantu masyarakat yang sakit dan butuh bantuan, jadi tidak ada yang namanya iuran sia-sia. Saya mengucapkan terima kasih kepada BPJS Kesehatan dan masyarakat atas bantuannya melalui program ini, semoga kedepannya akses pelayanan kesehatan yang adil dan merata dapat dirasakan seluruh warga negara Indonesia,” tandasnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved