Viral di Media Sosial

'Pergi Saja Jangan Balik Lagi' Ucap Wemenaker Tanggapi Tagar Kabur Aja Dulu, Pengamat Beri Tanggapan

Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer dan pengamat politik Adi Prayitno memberikan respon seruan tagar Kabur Aja Dulu.

TRIBUNJAKARTA.COM/ELGA HIKARI PUTRA
TEMUI MASSA OJOL - Wakil Menteri Tenaga Kerja (Wamenaker), Immanuel Ebenezer atau Noel menemui massa pengendara ojek online yang menggelar aksi di kantor Kemenaker, Senin (17/2/2025). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer dan pengamat politik Adi Prayitno memberikan respon seruan tagar Kabur Aja Dulu.

Immanuel mempersilakan WNI yang ingin berkarier di luar negeri, tidak lagi kembali ke Indonesia.

"Mau kabur, kabur sajalah. Kalau perlu jangan balik lagi, hi-hi-hi," ungkap Noel sapaan akrab Immanuel Ebenezer seraya tertawa di Kantor Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT), Jakarta, Senin (17/2/2025).

Sedangkan, Adi Prayitno mengungkapkan fenomena itu awalnya hanyalah sebagai dagelan serta kalimat satire sebagai salah satu bentuk protes di kalangan anak muda generasi Z serta generasi milenial.

"Sangat gelisah terkait dengan kondisi kita saat ini mereka ini menganggap bahwa kondisi politik kondisi sosial dan kondisi ekonomi tidak memungkinkan kepada mereka untuk terus bisa bekerja, untuk mendapatkan kehidupan yang semakin layak," kata Adi Prayitno dikutip TribunJakarta.com dari akun Youtube Adi Prayitno Official, Senin (17/2/2025).

Menurut Adi, tagar Kabur Aja Dulu sebagai bentuk ekspresi terhadap penyelenggara negara yang sampai hari ini tidak sesuai dengan ekspektasi generasi Z dan milenial.

Generasi tersebut, kata Adi, menilai sulita bekerja di Indonesia. Sedangkan, pendidikan dikhawatirkan mahal. 

"Kemudian orang nganggur di mana-mana orang. Kemudian untuk mencari lapangan pekerjaan semakin sulit," ujarnya.

Adi mengatakan tagar Kabar Dulu Aja di kalangan anak muda diyakini akan mendapatkan kehidupan yang layak di luar negeri.

Selain itu, kata Adi, anak muda saat ini memprediksi masa depan mereka sulit. Padahal biaya kuliah mahal.

"Setelah mereka lulus dapat S1 misalnya mereka juga agak kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan-pekerjaan apalagi pekerjaan yang layak. Oleh karena itu fenomena Kabur Aja Dulu sebenarnya bagaimana kondisi politik dan ekonomi khususnya ekonomi di Indonesia itu ya sedang dianggap tidak baik-baik saja," ungkapnya.

KLIK SELENGKAPNYA: Pengacara Hotman Paris Meledek Soal Gunung Uranium. Firdaus Oiwobo Membalasnya bahwa Hotman akan Mengingatnya Seumur Hidup.
KLIK SELENGKAPNYA: Pengacara Hotman Paris Meledek Soal Gunung Uranium. Firdaus Oiwobo Membalasnya bahwa Hotman akan Mengingatnya Seumur Hidup.

Adi mengakui tagar Kabur Aja Dulu tidak mewakili keseluruhan orang di Indonesia. Namun, tagar yang ramai di X atau twitter itu dianggap sebagai komunitas kritis yang selama ini sulit berkomunikasi dengan pejabat pemerintah.

Oleh karena itu, Adi mengatakan tagar tersebut sebagai bentuk kritik bahwa pemerintah harus mampu menjamin masa depan anak-anak muda Indonesia.

"Jadi sekalipun ada tagar kabur aja dulu jangan dong difitnah mereka itu anti nasionalis ataupun nasionalismenya tidak kuat. Banyak kok orang-orang di sekitar kita itu kan kerja di luar negeri," katanya.

"Bukan karena tidak nasionalis karena mereka memang ya tidak mendapatkan pekerjaan dan lebih memilih untuk kerja di luar negeri karena di luar negeri dinilai punya pendapatan yang lebih layak," ucapnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved