Eks Tim Mawar Nilai Penolakan Danantara Dilontarkan Tikus-tikus Penggerogot BUMN
Eks anggota Tim Mawar Kopassus Fauka Noor Farid bersuara terkait polemik Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara.
Penulis: Bima Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, PASAR REBO - Eks anggota Tim Mawar Kopassus Fauka Noor Farid bersuara terkait polemik Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara).
Menurutnya BPI Danantara bertujuan mengelola dividen atau keuntungan dari BUMN dan dana negara agar dapat berkembang melalui investasi, serta menyelamatkan BUMN dari risiko merugi.
Pasalnya selama ini sejumlah BUMN mengalami kerugian dan kebocoran anggaran, sehingga membuat BUMN tak berkembang sebagaimana ditargetkan pemerintah.
"Seharusnya BUMN kita itu bisa berkembang seperti Cina, Singapura yang BUMN-nya bisa go internasional, karena peluang BUMN kita ini sangat besar," kata Fauka, Minggu (23/2/2025).
Terkait polemik pembentukan BPI Danantara, Fauka menilai isu tersebut dilontarkan oleh pihak-pihak yang selama ini meraup keuntungan dari kebocoran anggaran BUMN.
Mereka yang kontra khawatir tidak lagi dapat menggerogoti BUMN setelah BPI Danantara diresmikan Presiden RI Prabowo Subianto pada Senin (24/2/2025) esok.
Dia meyakini BPI Danantara dapat membuktikan dana yang dikelola bakal digunakan mendukung program meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tidak justru dinikmati kelompok tertentu.
"Jadi yang menghembuskan isu enggak jelas itu ya tikus-tikus BUMN, yang dengan adanya program ini piring makan mereka terancam hilang. Karena menutup potensi kebocoran dana di BUMN," ujarnya.
Fauka yang kini menjabat Direktur Eksekutif Institute Kajian Pertahanan dan Intelijen Indonesia (IKAPII) optimis BPI Danantara akan bekerja transparan untuk meningkatkan ekonomi nasional.
Seluruh uang masuk dan keluar dapat terpantau jelas dan terkontrol, sehingga BUMN Indonesia ditarget dapat go internasional sebagaimana tujuan BUMN untuk kepentingan rakyat.
"Daripada dimakan tikus-tikus BUMN, kan bisa diberikan ke rakyat. Bisa ntuk gaji guru, pembangunan sekolah, biaya kesehatan, kesejahteraan, bantuan sosial, dan program prorakyat lain," tuturnya.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.