TPU Semper Kebanjiran Lagi Jelang Ramadan, Peziarah Kesulitan Cari Makam Keluarga yang Terendam Air
Menjelang bulan Ramadan, tradisi nyekar menjadi momen penting bagi banyak keluarga untuk mengenang dan mendoakan kerabat yang telah berpulang.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Satrio Sarwo Trengginas
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, CILINCING - Menjelang bulan Ramadan, tradisi "nyekar" atau ziarah kubur menjadi momen penting bagi banyak keluarga untuk mengenang dan mendoakan kerabat yang telah berpulang.
Namun, pemandangan memilukan terlihat di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Semper, Cilincing, Jakarta Utara.
Para peziarah harus menghadapi genangan air yang menutupi area makam, menyulitkan mereka dalam mencari dan mengunjungi makam keluarga.
Banjir yang merendam area makam di TPU Semper diketahui sudah terjadi beberapa pekan belakangan, terutama pada saat musim hujan di awal tahun 2025.
Daryono, seorang peziarah warga Koja, Jakarta Utara, mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi pemakaman yang terendam banjir.
Daryono bahkan harus berjalan menerjang banjir yang tingginya mencapai lebih dari 50 sentimeter, membuat celana panjang yang dipakainya basah kuyup.
Meski mengalami kendala terkait akses menuju makam keluarga yang kebanjiran, ia tetap bersikeras untuk berziarah.
Pasalnya, berziarah menjelang Ramadan ke makam keluarga adalah tradisi yang tak pernah ditinggalkannya.
"Setiap tahun kami rutin nyekar menjelang Ramadan. Tapi saya cukup prihatin melihat keadaan makam di sini. Seharusnya ada pembenahan atau pengurukan agar tidak terendam seperti ini," ujar Daryono, Senin (24/2/2025).
Meski harus melewati genangan air yang berisiko, termasuk kemungkinan adanya ular atau hewan berbahaya lainnya, Daryono mengaku tidak gentar.
Baginya, niat yang kuat untuk berziarah lebih besar daripada rasa takut akan hambatan tersebut.
"Buat saya itu bukan halangan. Niat mengalahkan segalanya," tambahnya.
Banjir yang menggenangi TPU Semper ini menjadi persoalan yang terus berulang setiap musim hujan.
Kondisi ini menyulitkan warga dalam mengakses makam keluarga mereka, terutama saat momen penting seperti menjelang Ramadan.
Daryono berharap ada tindakan dari pihak terkait untuk menangani masalah ini.
"Setidaknya ada peninggian tanah supaya akses ke makam lebih mudah," harapnya.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
FAKTA Ibu Muda di Jakut Dianiaya Wanita Saat Antar Anak Sekolah, Diduga Cemburu Suaminya Genit |
![]() |
---|
Tak Lolos Uji Emisi, 12 Kendaraan Berat di Tanjung Priok Dijatuhi Sanksi Denda Hingga Rp8 Juta |
![]() |
---|
Kecelakaan Hari Ini di Tanjung Priok Jakarta Utara: Sigra Ringsek Seruduk Truk, 3 Luka-luka |
![]() |
---|
Pipa Baja 'Terjun Bebas' dari Truk Trailer di Tol Penjaringan, Kios Pasar Cipluk Luluh Lantak |
![]() |
---|
Kena PHP Calo, 3 Calon ABK Nekat Kabur dari Mes di Muara Baru Jakut: Disekap, Enggak Boleh Keluar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.