Banjir di Jakarta
Ragam Unek-unek Korban Banjir ke Gubernur Pramono: Belum Ada Gebrakan, Ada yang Minta Diperhatikan
Beragam unek-unek disampaikan warga Jakarta terhadap kinerja Pemprov dalam menangangi banjir yang terjadi pekan ini.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBON JERUK - Beragam unek-unek disampaikan warga Jakarta terhadap kinerja Pemprov DKI Jakarta, khusunya Gubernur terpilih Pramono Anung dan Rano Karno dalam menangangi banjir yang terjadi pekan ini.
Harapan disampaikan oleh para warga di RW 05 Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat yang terendam banjir sampai dua meter akibat luapan Kali Pesanggrahan.
Mike (70) warga yang tinggal di dekat Kali Pesanggrahan berharap ke depan Pemprov DKI lebih konsisten dalam melakukan pengerukan kali.
Pantauan TribunJakarta.com pada Jumat (7/3/2025) satu alat berat milik Sumber Daya Air (SDA) berada di area kali wilayah tersebut untuk melakukan pengerukan.
"Belum ada perubahan apa-apa. Mungkin namanya masih baru ya gubernurnya. Semoga aja sih konsisten nih upayanya buat antisipasi banjir. Apalagi di sini kan emang daerah langganan banjir," tuturnya.
Sementara itu, Ikin (35) yang juga warga RW 05 Kedoya Selatan meminta Pemprov DKI untuk lebih memerhatikan bantuan kepada para korban banjir, tak hanya yang berada di pengungsian tetapi juga yang pada bertahan di rumah.
"Karena kan enggak semua yang kebanjiran itu ngungsi. Ada juga yang tetap di rumah, tapi kan mereka butuh bantuan makanan karena gabisa kemana-mana," ujarnya.

Lain lagi harapan yang diutarakan warga bernama Ramlih.
Menurutnya, langkah Pemprov DKI melalui jajaran PPSU dan pihak kelurahan sudah cukup baik ketika evakuasi warga.
"Sudah lumayan sih cepet juga pada evakuasi warga yang kebanjiran," tuturnya.
Di sisi lain, Gubernur Jakarta, Pramono Anung, mengaku diprotes lantaran meninjau banjir menggunaakan helikopter.
Pramono meninjau langsung kondisi banjir di Jakarta bersama Kakorpolairud Baharkam Polri, Irjen Mohammad Yasin Kosasih dari Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, pagi ini, Kamis (6/3/2025).
Namun, politikus senior PDIP itu memberi penjelasan, sudut pandang dari atas membuatnya bisa lebih luas melihat potensi banjir di Jakarta.
"Tadi pagi saya sudah keliling seluruh Jakarta walaupun ada yang protes pakai helikopter."
Kenapa pakai helikopter, ya kalau pakai helikopter kan memang kita ingin melihat tempat-tempat yang masih potensi untuk terjadi penyumbatan atau gak," papar Pramono di Jakarta Utara, Kamis (6/3/2025).
Saat memantau Jakarta dari langit, Pramono juga menyempatkan melintasi daerah Bekasi yang mengalami banjir cukup parah.

Pram, sapaan karibnya, melihat masalah penanganan banjir di Bekasi, yakni kurangnya pompa untuk membuang air banjir ke sungai.
"Saya sudah melihat secara keseluruhan, bahkan sampai ke Bekasi. Problem yang sangat serius ada di Bekasi. Kenapa, karena airnya tidak bisa dikeluarkan, pompanya tidak ada," ujarnya.
Pram juga menjelaskan, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi akan turun hujan dengan intensitas tinggi pada 11 atau 12 Maret 2025.
Pantauannya dari atas menggunakan helikopter membantu untuk mendeteksi titik mana saja yang perlu dipersiapkan menyambut prediksi tersebut agar tidak terjadi banjir.
(TribunJakarta.com)
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.
Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.