Viral di Media Sosial
Aksi Dedi Mulyadi Mencangkul di Hibisc Fantasy Puncak Bogor Jadi Sorotan, Beneran Bisa Nyangkul?
Aksi Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mencangkul di kawasan Hibisc Fantasy Puncak Bogor menjadi sorotan. Memang bisa nyangkul?
TRIBUNJAKARTA.COM - Aksi Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mencangkul di kawasan Hibisc Fantasy Puncak Bogor menjadi sorotan.
Dedi Mulyadi terlihat mengenakan pakaian serba putih termasuk ikat kepala.
Politikus Gerindra itu memakai sendal jepit membawa cangkul untuk menanam pohon di kawasan itu.
"Gaskeun!" tulis Dedi Mulyadi dikutip dari akun instagram pribadinya @dedimulyadi71, Senin (10/3/2025).
Dedi mencangkul sendiri tanah untuk ditanam pohon. Sedangkan, stafnya memegangi payung agar sang gubernur tidak kehujanan.
"Aing mah tukang tanah," kata Dedi Mulaydi yang cekatan saat mencangkul tanah.
Tak hanya sekali mencangkul, Dedi Mulyadi berjalan lagi untuk menanam pohon.
Aksi Dedi Mulyadi saat mencangkul itu menjadi sorotan warganet di kolom komentar @dedimulyadi71.
Warganet menilai aksi Dedi Mulyadi mencangkul bukan sekedar pencintraan. Warganet melihat Dedi Mulyadi mencangkul dengan benar.
@miftahul.huda: Di lihat dari cara nyangkulnya emang beneran bisa nyangkul, gk formalitas kayak pejabat lain.

@muhammad_anis87: @miftahul.huda__ benr bang..baru sy mau komen.. cara nyangkul bliau real ga asal asalan
2 jam1 sukaBalas
@dinarra80: @miftahul.huda__ iya ka. Kelihatan emng cara nyangkulnya emng bisa, saya juga memperhatikan itu
@rizkaaulia8017: @miftahul.huda__ orang tua nya dulu petani kak . Saya ngikutin vlog nya dari dulu emng terbiasa hidup di desa Subang .
Sementara itu, Dedi Mulyadi menjelaskan perkembangan terbaru pembongkaran Hibisc Fantasy Puncak Bogor.
""Progresnya berjlan dengan baik walaupun cuaca hujan. Seluruh tim bekerja alat berat bertambah relatif banyak hari ini," kata Dedi Mulyadi.
Selain itu, Dedi Mulyadi menuturkan pemilik tempat wisata itu kooperatif dan sudah menandatangani surat pernyataan membongkar.
Ia pun mengatakan seluruh rangkaian pembongkaran berjalan dengan baik.
Dedi mengaku telah menyiapkan 50 ribu pohon untuk ditanam di kawasan tersebut.
"Kuli-kuli yang ada di sini tugasnya menanam pohon dan merawat pohon nanti rapih kembali dan akan kembali hijau," imbuhnya.
Dedi menargetkan pembongkaran menggunakan alat berat akan selesai dalam dua minggu.
Tak hanya itu, Dedi mengaku konsisten akan mengembalikan wiliayah Bogor ke fungsi awal yakni daerah resapan.
"Tata ruang kita evaluasi, kita cek berbagai bangunan yang melanggar. Kita minta Pemkab Bogor berani membongkar nanti kita back up," katanya.
Dedi menuturkan bangunan tidak berizin di kawasan tersebut yang telah dibongkar sebanyak 25. Sedangkan total bangunan tidak berizin sebanyak 39.
"Tersisa 14, semoga pemiliknya menyerahkan juga, BUMD benderanya yang punya modalnya perorangan, sampai hari ini kooperatif," katanya.
Penjelasan Satpol PP
Pembongkaran Hibisc Fantasy Puncak Bogor terus dikebut hingga Minggu (9/3/2025).
Satpol PP Jabar pun menargetkan pembongkaran sendiri selesai pada tanggal 27 Maret 2025 mendatang.
“Tentu sesuai arahan pak gubernur kita akan cepat selesaikan sampai dengan tanggal 27 Maret 2025,” kata Kasatpol PP Provinsi Jabar Muhammad Ade Afriandi di Hibisc, Minggu (9/3/2025).
Muhammad Ade melanjutkan, pembongkaran saat ini naik progresnya.
Tiga bangunan besar sudah berhasil dibongkar. Total bangunan yang akan dibongkar semuanya yakni berjumlah 11 bangunan.
“Kemudian ada bangunan yang tidak mungkin kita bongkar dengan cara seperti ini (beko). Karena bangunannya berbentuk wahana. Contoh kaya bianglala. Itu kan dibongkarnya harus pakai alat khusus. Kemudian juga pembongkaran dilakukan harus oleh ahlinya,” ujarnya.
Ade tidak menampik bahwa pembongkaran ini menemui kendala. Mulai dari kontur tanah Hibics yang miring sampai cuaca.
“Yang pertama disini kontur tanahnya miring. Kemudian, bangunannya itu memang banyak konstruksinya besi. Kemudian, berdekatan degan sungai ciliwung. Sehingga kalau kita tidak menggunkan cara benar, takutnya malah menutupi sungai itu,” tandasnya.
Diketahui sebelumnya, pembongkaran Hibics Fantasy Cisarua Bogor terus dilakukan oleh petugas gabungan, Minggu (9/3/2025).
Sejumlah alat berat Beko terus bergerak menghancurkan bangunan.
Pantauan di lokasi, pukul 12.00 WIB, pembongkaran dilakukan di wahana yang dekat dengan areal pintu masuk Hibics. Alat berat disimpan di beberapa titik wahana oleh petugas.
Ada yang disimpan di dekat saluran air, jalan yang dibeton, dan ada juga yang ditempatkan di wahana-wahana.
Beberapa wahana yang memiliki ukuran yang besar saat ini sedang dihancurkan oleh alat berat. Beberapa diantaranya ada yang sudah rata dengan tanah.
Puing-puing sisa pembongkaran langsung diangkut ke atas mobil truk berukuran besar yang sudah terparkir di lokasi.
Sita Perhatian Warga
Pembongkaran bangunan Hibisc Fantasy Puncak Bogor yang terus dilakukan oleh petugas gabungan, Minggu (9/3/2025) menyita perhatian warga.
Mereka berbondong-bondong menonton pembongkaran yang dilakukan oleh alat berat beko.
Pantauan di lokasi, warga ini menonton pembongkaran di trotoar jalan atau di luar pagar masuk Hibics.
Mereka memarkirkan kendaraannya tepat dipinggir jalan. Mereka naik ke besi pembatas jalan agar lebih bisa jelas menonton pembongkaran.
Tidak hanya itu, warga juga merekam momen pembongkaran ini menggunakan gawainya.
“Kalau saya dari Cibereum. Sengaja datang kesini pengen lihat aja langsung. Katanya kan memang lagi dibongkarin ya,” kata Irham.
Sementara itu, Gesni sengaja datang dari Citeureup untuk menonton pembongkaran.
Ia ingin membuktikan bahwa pembongkaran ini murni atau setingan.
“Kan saya lihat berita. Terus saya kesini. Bener ga nih, atau memang cuman seting gubernur aja. Pas sampai ke sini, taunya bener. Gak ada yang diseting. Semuanya dibongkar,” kata Gesni.
Ia mengapresiasi langkah Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang sudah tegas mengembalikan lahan Puncak Bogor menjadi hijau.
“Baru kali ini saya lihat gubernur setegas dia (Demul). Langsung datang terus tindak tegas dengan membongkarnya,” ujarnya.
Ia berharap, usai lahan eks Hibics dihijaukan, para pengusaha lebih sadar lingkungan dan aturan.
“Kalau udah bencana kan, yang rugi masyarakat-masyarakat juga. Ya lebih sadar lingkungan dan aturan aja sih kalau menurut saya,” katanya. (TribunJakarta/TribunnewsBogor)
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.