Surat Bintang 4 hingga soal KPK, Analis Baca Sikap Prabowo di Balik Ridwan Kamil Terseret Korupsi

Presiden Prabowo Subianto sampai cawe-cawe memberikan dukungan melalui surat berkop bintang empat untuk Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024 lalu.

Humas Jabar
TERSANDUNG KASUS KORUPSI - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat menjadi saksi nikah bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di pernikahan putri Ketua DPRD Jabar Taufik Hidayat di Bandung, Sabtu (8/2/2020). Kini, Prabowo Subianto telah menjadi Presiden, dan Ridwan Kamil yang pernah didukung maju Pilkada Jakarta 2024 sedang tersandung kasus korupsi. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Presiden Prabowo Subianto sampai cawe-cawe memberikan dukungan melalui surat berkop bintang empat untuk Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024 lalu.

Namun, sang mantan cagub kini terseret kasus dugaan korupsi di tubuh bank daerah pelat merah.

Prabowo belum buka suara. Namun sikapnya dibaca analis politik sebagai lepas tangan terhadap penindakan KPK.

Baca Sikap Prabowo

Analis Komunikasi Politik, Jamiluddin Ritonga, tidak menampik Ridwan Kamil termasuk orang dekat kekuasaan.

Hal itu terbukti dari dukungan Prabowo, yang juga pemimpin Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus untuk Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024.

Namun, dengan digeledahnya kediaman Ridwan Kamil oleh KPK, bukan lantas sikap Prabowo lepas tangan.

Hanya saja, menurut Jamiluddin, Prabowo tidak ingin cawe-cawe urusan penegakkan hukum, dalam hal ini KPK.

"Karena itu, timbul spekulasi Ridwan Kamil sudah ditinggal kubu Prabowo. Kemungkinan itu tampaknya sangat kecil. Sebab, Prabowo tampaknya tidak mau cawe-cawe urusan hukum," kata Jamiluddin saat dikonfirmasi Tribunnews, Selasa (11/3/2025).

Jamiluddin menjelaskan bahwa penggeledahan rumah Ridwan Kamil justru dapat dilihat sebagai upaya dari Prabowo untuk menegaskan bahwa tak ada yang kebal hukum, meskipun berada di dekat kekuasaan. 

"KPK menggeledah rumah Ridwan Kamil tentu mengejutkan. Lebih mengejutkan lagi karena penggeledahan rumah Ridwan Kamil tersebut berkaitan dengan dugaan korupsi. Disebut mengejutkan, karena Ridwan Kamil selama ini dinilai dekat dengan kekuasaan," jelas Jamiluddin.

"Selama ini orang yang dekat dengan kekuasaan dipersepsi akan sulit disentuh hukum. Bahkan banyak pihak yang menilai kebal hukum. Namun tak demikian dengan Ridwan Kamil," lanjutnya.

Ia menerangkan bahwa Prabowo bahkan kerap mengungkap terdepan dalam pemberantasan korupsi. Prabowo akan mengejar koruptor hingga ke ujung dunia.

"Jadi, kalau rumah Ridwan Kamil digeledah, mengindikasikan Prabowo tidak mengintervensi KPK. Prabowo tampaknya ingin mengembalikan KPK sebagai lembaga yang independen," jelasnya.

"Prabowo justru ingin mengembalikan KPK yang 10 tahun terakhir sudah ompong akibat intervensi kekuasaan. Prabowo ingin KPK kembali menjadi lembaga super body dalam penanggulangan korupsi di tanah air," tutupnya.

Kasus Ridwan Kamil

Dalam perkembangan terbaru, KPK telah menetapkan lima orang tersangka dalam kasus dugaan korupsi dana iklan bank BUMD di Jawa Barat, yang turut menyeret nama Ridwan Kamil.

Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto, mengungkapkan bahwa penggeledahan yang dilakukan di Bandung, Jawa Barat, adalah bagian dari penyidikan kasus ini.

"Kami akan memberikan rincian lebih lanjut mengenai identitas tersangka dan bukti-bukti yang ditemukan pada rilis resmi yang akan disampaikan pada pekan ini," kata Tessa, Senin (10/3/2025).

Sebelumnya, Ketua KPK Setyo Budiyanto mengungkap bahwa lembaganya telah menerbitkan surat perintah penyidikan (Sprindik) ihwal kasus dugaan korupsi dana iklan salah satu bank milik BUMD.

Hal itu disampaikan Setyo menjawab pertanyaan awak media usai menghadiri agenda peluncuran Indikator Monitoring Center for Prevention (MCP) di Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi, Jakarta, Rabu (4/5/2025).

Soal kabar aparat penegak hukum (APH) lain yang juga mengusut kasus tersebut, Setyo mengungkapkan pihaknya akan melakukan koordinasi lebih lanjut.

"Ya karena kami sudah menerbitkan surat perintah penyidikan, kalau memang terinformasi bahwa ada APH lain yang melakukan itu, nanti tugasnya Direktur Penyidikan dan Kasatgas untuk koordinasi," kata Setyo, dikutip dari Tribunnews.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, Sprindik kasus tersebut ini dikeluarkan pada 27 Februari 2025

"Nanti dari hasil koordinasi itu baru diputuskan sebuah langkah atau tindak lanjut yang akan dilakukan seperti apa," ucap Setyo.

Sudah ada tersangka yang ditetapkan namun belum disampaikan KPK ke publik. Kata Setyo, hal itu menjadi kewenangan penuh penyidik.

"Tindak lanjut terhadap penanganannya, pasca dilakukan rilis terkait penentuan terhadap perkara tersebut, ya jadi kewenangan dari penyidik dan direktur atau deputi kapan akan dilakukan tindaklanjutnya," kata jenderal polisi bintang tiga ini.

Secarik Kertas

Dikutip dari TribunJabar, terkait penggeledahan oleh KPK, Ridwan Kamil memberikan pernyataan resminya.

Namun pernyataan itu tidak diberikan secara langsung, melainkan hanya melalui secarik kertas yang bertuliskan tiga poin inti pernyataan. 

Poin pertama, dia membenarkan telah didatangi tim KPK.

Poin kedua, dia mengatakan, tim KPK sudah menunjukkan surat tugas resmi.

"Dan kami selaku warga negara yang baik sangat kooperatif dan sepenuhnya mendukung/membantu tim KPK secara professional," tulis pernyataan di poin dua itu.

Poin ketiga, Ridwan Kamil tidak bisa mendahului tim KPK dalam memberikan keterangan sehingga mempersilakan wartawan bertanya langsung kepada tim KPK.

Surat Bintang 4

Sebagai informasi, beredar surat yang ditandatangani Presiden Prabowo Subianto kepada warga Jakarta untuk memilih paslon nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) di Pilkada Jakarta 2024.

Di bagian atas surat itu terdapat tanda empat bintang emas dengan berlatar warna merah.

Di bawahnya ditulis ‘Jenderal TNI (Purn) H. Prabowo Subianto’.

“Saudaraku, Anda adalah ujung tombak bangsa dan negara sekarang, apa yang terjadi di Jakarta akan mempengaruhi seluruh Indonesia. Saya yakin bahwa saudara kita, pasangan H M RIDWAN KAMIL-H SUSWONO [RIDO], adalah dua putera Indonesia yang terbaik,” kata Prabowo dalam surat tersebut, dilihat Senin (25/11/2024).

“Mereka punya rekam jejak dalam kehidupan mereka yang begitu gemilang, yang sudah menunjukkan dan menghasilkan karya-karya dan pemikiran-pemikiran besar untuk Rakyat Indonesia,” ucap Prabowo.

“Karena itu saya H Prabowo Subianto selaku Ketua Umum sekaligus Ketua Dewan Pembina Partai GERINDRA menghimbau, menganjurkandan memohon kepada saudaraku yang kuhormati dan kubanggakan untuk menggunakan kekuasaan, kedaulatan yang ada di tanganmu,” sambungnya.

Surat Prabowo itu ramai disebut sebagai cawe-cawe seorang presiden pada Pilkada.

 

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved