Banjir di Jakarta

Kerja Hingga 3 Hari Tak Pulang, Petugas Rumah Pompa Kampung Pulo Jaktim Harap Perhatian Pemprov

Para petugas rumah pompa Kampung Pulo, Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara berharap adanya perhatian dari Pemprov Jakarta.

Penulis: Bima Putra | Editor: Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
RUMAH POMPA - Anak-anak warga Kampung Pulo saat bermain air di Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (1/1/2020). Menangani banjir belakangan ini, Maret 2025, Petugas Rumah Pompa Kampung Pulo, Abdul Panjaitan, mengaku tiga hari tidak pulang. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, JATINEGARA - Para petugas rumah pompa Kampung Pulo, Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara berharap adanya perhatian dari Pemprov Jakarta.

Petugas Rumah Pompa Kampung Pulo, Abdul Panjaitan berharap ada perhatian kepada para petugas sepertinya yang berada di garda terdepan dalam penanganan banjir Jakarta.

Hal ini disampaikan usai kegiatan bakti sosial dilakukan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Dinas SDA Jakarta di rumah pompa Bidara Cina dan Kampung Pulo pada Kamis (13/3/2025).

"Kita senang ada apresiasi dari DWP. Harapannya ya di tempat-tempat lain juga didatangi, teman-teman di lapangan diperhatikan," kata Abdul di Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (13/3/2025).

Bukan tanpa sebab saat Jakarta dilanda banjir besar sebagaimana terjadi pada awal bulan Ramadan 1446 Hijriah, para petugas rumah pompa sepertinya harus siaga melakukan penanganan.

Bahkan saat Jakarta dilanda banjir besar pada Senin (3/3), Selasa (4/3), Rabu (5/3), Abdul mengaku sempat tidak pulang selama tiga hari karena harus tanggung jawab diemban.

Meski di saat bersamaan rumahnya di Kranji, Bekasi juga terdampak banjir tapi dia terus bersiaga di rumah pompa Kampung Pulo untuk melakukan penyedotan debit air banjir.

"Ya namanya tugas. Paling kita angkatin kursi, tempat tidur biar enggak kebanjiran. Koordinasi saja sama istri di rumah, istri juga sudah tahu risiko kerja jadi enggak disuruh pulang," ujarnya.

Agus menuturkan selama Jakarta tiga hari terendam banjir dia dan teman-temannya para petugas rumah pompa Kampung Pulo bahkan nyaris tidak tidur karena terus bekerja melakukan penyedotan.

Karenanya dia berharap Pemprov DKI Jakarta memperhatikan para petugas lapangan yang berada di garda terdepan, dan terlibat langsung dalam penanganan banjir Jakarta.

Satu hal yang diharapkan adalah ketersediaan air bersih di rumah pompa Kampung Pulo, karena selama ini para petugas menggunakan air tanah yang berbau untuk kebutuhan sehari-hari.

"Airnya itu kan bisa dibilang berkarat lah, bau besi. Di keramik itu juga kalau kita tampung jadi kuning. Memang udah lama sih kita minta permintaan itu biar kita dibikin air PAM," tuturnya.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved