Jasad Ibu dan Anak di Toren Air

Berlagak 'Pintar' Jadi Dukun Gandakan Uang, Akhirnya Miris Ibu & Anak Tewas Ditimbun di Toren Air

Kasus mayat ibu dan anak berawal dari adanya utang pelaku ke korban sebesar Rp90 juta. korban pun meminta pelaku untuk menggandakan uangnya. 

|
Editor: Wahyu Septiana
TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra
TAMPANG PEMBUNUHAN IBU DAN ANAK - Febri Arifin alias Jamet yang membunuh ibu dan anak di Tambora, Jakarta Barat dan membuang jasad korbannya di toren air. Kasus mayat ibu dan anak berawal dari adanya utang pelaku ke korban sebesar Rp90 juta. korban pun meminta pelaku untuk menggandakan uangnya.  

TRIBUNJAKARTA.COM - Tipu daya yang dilakukan seorang pria bernama Febri Arifin (31) sukses mengelabui ibu dan anak, Tjong Sioe Lan (59) dan Eka Serlawati (35) di Tambora, Jakarta Barat.

Nasib miris dialami Tjong Sioe Lan dan Eka Serlawati kehilangan nyawa sia-sia sampai ditimbun di dalam toren air akibat terlalu percaya kepada pelaku.

Kejadian ini bermula dari pelaku Febri yang mempunyai utang kepada Tjong Sioe Lan yang totalnya mencapai Rp90 juta. 

Kapolres Jakarta Barat, Kombes Twedi Aditya Bennyahdi mengatakan, jumlah tersebut merupakan akumulasi pinjaman pelaku ke korban sejak 2021 sampai 2025.

"Pelaku berjanji melunasi secara dicicil, namun sampai kejadian utang itu belum dilunasi," kata Twedi dalam jumpa pers, Kamis (13/3/2025).

Pelaku yang pintar berkata-kata berhasil mengelabui korban dengan tipu daya yang dijanjikan.

Pelaku mengaku mempunyai kenalan bernama Kris Martoyo dan Kakang yang mampu menggandakan uang serta mencari jodoh yang membuat korban percaya.

Hingga akhirnya korban percaya dan nurut mau menggandakan uang.

Polisi meringkus pelaku pembunuh ibu dan anak di Tambora yang jasadnya ditemukan di dalam toren air. Pelaku sempat kabur dan mengelabui petugas dengan menyamar layaknya seperti gelandangan.
Polisi meringkus pelaku pembunuh ibu dan anak di Tambora yang jasadnya ditemukan di dalam toren air. Pelaku sempat kabur dan mengelabui petugas dengan menyamar layaknya seperti gelandangan.

"Korban juga percaya kepada tersangka, bahwa rekannya itu memiliki kemampuan yang lebih," ucapnya.

Setelah itu, lanjut Twedi, pelaku menyanggupi dan melakukan ritual pada 1 Maret 2025. 

Peralatan untuk melakukan ritual lantas disiapkan. 

Pelaku mengaku kepada korban bahwa dirinya telah berkomunikasi dengan Kris Martoyo dan Kakang untuk melakukan ritual tersebut.

PEMBUNUH IBU DAN ANAK DALAM TOREN -  Polisi menggiring Febri Arifin alias Jamet (31) yang membunuh ibu dan anak di Tambora, Jakarta Barat lalu jasadnya dibuang ke toren air.
TRIBUNJAKARTA.COM/ELGA PUTRA
PEMBUNUH IBU DAN ANAK DALAM TOREN - Polisi menggiring Febri Arifin alias Jamet (31) yang membunuh ibu dan anak di Tambora, Jakarta Barat lalu jasadnya dibuang ke toren air. TRIBUNJAKARTA.COM/ELGA PUTRA (TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra)

Padahal, Kris Martoyo dan Kakang hanyalah tokoh fiktif yang diciptakan oleh pelaku untuk membohongi korban.

Namun, setelah ditunggu, uang yang diserahkan tak kunjung menuai hasil.

Hal itu membuat korban mencaci maki pelaku hingga naik pitam.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved