Viral di Media Sosial
Atlet Taekwondo Fidya Kamalinda Sengaja Kabur Gegara Ayah, Hindarto Beri Bukti Dekat Sang Anak, Apa?
Atlet Taekwondo Fidya Kamalinda mengaku kabur gara-gara tindakan penganiayaan yang dilakukan ayahnya, Hindarto. Hindarto beri bukti dekat sang anak.
TRIBUNJAKARTA.COM - Atlet Taekwondo asal Kota Bandung, Jawa Barat, bernama Fidya Kamalinda mengaku kabur gara-gara tindakan ayahnya Hindarto.
Kisah Fidya viral di media sosial karena dikabarkan menghilang dari rumahnya sejak tahun 2015.
Orangtua Fidya, Hindarto dan Khadijah kini mengaku sedang mencari putrinya karena telah 10 tahun menghilang.
Orangtua Fidya Kamalinda bahkan sempat melaporkan kepergian sang putri ke Polda Jabar pada tahun 2016.
Fidya Kamalinda membeberkan alasannya untuk kabur dari rumah.
Menurut pengakuan Fidya Kamalinda,sedari kecil dirinya menjadi korban penganiayaan ayahnya.
Fidya Kamalinda menyebut pertama kali dianiaya ayahnya di usia 5 tahun.
Penganiayaan tersebut terus berulang hingga ia beranjak dewasa.
Kini Hindarto mengaku sangat dekat dengan putrinya itu. Hal itu ia ungkapkan dalam wawancara di TV One.
"Ya sangat dekat karena sayangnya ya apalagi anak pertama ya," kata Hindarto.
Hindarto lalu memberikan bukti dirinya dekat dengan Fidya.
"Kan terbukti kan sekolah bisa dibilang di atas rata-rata ya. Terus prestasi olahraga boleh dibilang di atas rata-rata," ujarnya.
Menurut Hindarto, hal itu menunjukkan kasih sayang orang tua kepada anaknya.
Namun, Hindarto mengakui masalah terakhir dengan putrinya.
Awalnya, kata Hindarto, Fidya meminta izin untuk mengaji.
Hindarto mengizinkan asalkany sebelum magrib telah sampai ke rumah kembali.
Kemudian, Fidya kembali meminta izin. Namun, kata Hindarto, Fidya melanggar perjanjian pulang ke rumah pukul 19.00 WIB bahkan pukul 22.00 WIB.
"Baru apa HP bisa dihubungin di situ baru minta izin. Jadi di situ mungkin ya orang itu anggapan karena si pinternya si pelaku ya jadi itu orang tua gimana itu suruh ngaji untuk kebaikan kok dilarang itu mungkin terus ada perbedaan dari situ," katanya.
Klarifikasi Fidya
Sementara, Fidya Kamalinda menyebut penganiayaan tersebut terjadi karena ambisi ayahnya, agar sang putri bisa menghasilkan uang sebagai atlet Taekwondo.
"Saya tidak mengerti kenapa, mungkin karena dia mempunyai ambisi yang besar terhadap saya untuk menghasilkan uang, usahanya tidak mengalami kemajuan pada saat itu mungkin sampai sekarang," katanya.
Saking ambisinya sang ayah, Fidya Kamalinda mengaku kerap dibawa ke dukun setiap ingin bertanding.
Jika Fidya Kamalinda kalah dalam pertandingan Taekwondo, bukannya ditenangi atau diberikan semangat, sang ayah malah akan menganiayanya.
Penganiayaan terakhir yang dirasakan Fidya Kamalinda saat ia kalah dalam pertandingan di POPDA Riau 2014.
"Sampai saat itu saya terbang ke Riau juga karena keinginan ambisi mereka jadi saya harus bertanding saat itu. Setiap kali saya kalah, saya mendapatkan tekanan fisik dan lisan dari ayahku," ucap Fidya Kamalinda.
"Saya dipukul habis-habisan," imbuhnya.
Penderitaan Fidya Kamalinda tak berhenti sampai di sana, ia mengaku seluruh uang yang didapatkannya dari hasil pertandingan Taekwondo dikuasai oleh orangtuanya.
"Semua uang pertandingan saya, gaji bulanan saya, orangtua saya yang terima, orang tua saya yang menerima hasilnya, bukan saya yang menikmatinya, saya juga ingin seperti orang-orang yang bisa kuliah, tapi apa buktinya?" ucap Fidya Kamalinda.
Fidya Kamalinda mengaku sejak SMP hingga SMA bisa sekolah karena mendapatkan beasiswa.
Lalu setelah lulus SMA, Fidya Kamalinda memutuskan untuk berkuliah dari hasil keringatnya sendiri.
Fidya Kamalinda diam-diam berjualan online, lalu uangnya ia pakai untuk membayar uang semesteran.
Akhirnya di usia 21 tahun, Fidya Kamalinda mengaku memilih untuk kabur dari rumahnya.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.