Viral di Media Sosial

Terbongkar Detik-detik Atlet Taekwondo Bertemu Petugas Damkar, Ayah Fidya Terkejut Ada Buku Nikah

Ayah Fidya Kamalinda, Hindarto membongkar detik-detik putrinya bertemu dengan petugas damkar. Hindarto terkejut ada buku nikah dengan atlet taekwondo

Ia khawatir peristiwa di Disdukcapil Kota Bandung di 2019, terulang lagi.

Kala itu Hardianto dan Khodijah, menarik paksa Fidya Kamalinda serta berusaha memisahkannya dari sang anak yang kala itu baru berusia 3 tahun.

"Sejujurnya aku membuat video ini karena saya takut. Saya sangat takut," ucap Fidya Kamalinda.

"Saya tidak tahu ini akan menjadi viral. Saya takut apa yang terjadi tahun 2019 terjadi lagi pada kita,"

"Saya takut anak saya akan melihat ibunya ditarik-tarik lagi, anak saya sudah besar sekarang sudah ngerti,"

"Jika saya tidak ada, saya hilang. Saya berpisah dengan suami dan  berpisah dengan anak saya berarti kalian tahu siapa yang menyebabkannya," imbuhnya.

Fidya Kamalinda menyebut sudah berulang kali mencoba berdamai dengan orangtuanya, namun hasilnya nihil.

"Berkali-kali kami melakukan mediasi kami lelah, banyak sekali mediasi. Tidak ada titik tengah, karena mereka tidak mau dan tidak ingin saya bahagia. Itulah intinya," ujar Fidya Kamalinda.

Atlet Taekwondo itu lalu menegaskan dirinya tak mendapatkan tekanan apa-apa dari suaminya.

Ia memustukan kabur dari rumah karena sudah merasa tak tahan dengan sikap orangtuanya.

"Saya juga melarikan diri atas kesadaranku sendiri dan keinginan saya yang telah saya tahan selama bertahun-tahun," ucap Fidya Kamalinda.

"Saya tidak merasa tertekan. Saya berbicara tentang hal ini karena foto saya sudah beredar," kata Fidya.

"Saya juga bicara seperti ini, karena saya hanya berdua dengan suami kami tidak punya siapa-siapa. Tidak ada yang membela, kami hanya berdiri bersama sejak awal," sambungnya.

Fidya Kamalinda menyebut hampir setiap hari ia keluar dari rumah untuk mengantar dan menjemput anaknya ke sekolah, ia menyebut jika dirinya memang tertekan tentunya dia bisa dengan mudah melarikan diri.

"Jika saya benar seperti apa yang mereka bilang saya mendapat tekanan ada orang di samping saya, nyatanya tidak ada seorang pun di sini," ujar Fidya Kamalinda.

"Jika saya memang tertekan, selama 10 tahun saya bisa melarikan diri kapan saja. Setiap hari saya keluar antar menjemput anak, tapi apa buktinya? imbuhnya.

Fidya Kamalinda menyebut 10 tahun hidup bersama Y dan anaknya, dirinya merasa sangat bahagia.

"Karena saya merasa nyaman. Saya merasa seperti punya rumah. Saya punya keluarga di sini," kata Fidya Kamalinda.

Fidya Kamalinda lalu meminta orangtuanya untuk berhenti menyalahkan suaminya, atas keputusannya untuk kabur dari rumah.

"Saya merasa kasihan pada suami, karena saya dia jadi seperti ini, jadi tolong jangan repot-repot tidak membawanya kemana-mana lagi. Karena inilah saya, ada atau tanpa dia (Y) saya akan tetap keluar dari rumah, jadi saya mohon padamu tidak perlu mengarahkan opini ke tempat lain," ujarnya.

"Saya ingin bahagia bersama anak dengan suami saya. Mengapa saya tidak bisa bahagia? Kenapa saya tidak bisa?" tegasnya sambil berderai air mata.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved