Viral di Media Sosial
Pria Berseragam PNS Minta THR ke Pedagang Pasar Induk Cibitung, Pemda Kabupaten Bekasi Buka Suara
Pemerintah Kabupaten Bekasi buka suara terkait pria berseragam PNS yang melakukan pungutan liar (pungli) minta THR ke pedagang Pasar Induk Cibitung.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Rr Dewi Kartika H
Laporan Wartawan TribunJakarta.com Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, CIBITUNG - Pemerintah Kabupaten Bekasi memastikan, pria berseragam PNS yang melakukan pungutan liar (pungli) minta THR ke pedagang Pasar Induk Cibitung bukan pegawai pemda.
Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Bekasi, Gatot Purnomo, mengatakan, peristiwa dalam video viral aksi pungli terjadi di pada Sabtu (22/3/2025) sekira pukul 03.00 WIB.
"Saudara Sodri (pelaku yang meminta THR) bukan merupakan pegawai pemda atau ASN maupun P3K di UPTD Pengelolaan dan Pembinaan Pasar Wilayah II (Pasar Cibitung)," kata Gatot, Senin (24/3/2025).
Pelaku meminta THR ke pemilik Toko SJ Mandiri bernama Johari, tujuannya untuk kepentingan sendiri di momen Hari Raya Lebaran.
"Terhadap kejadian ini bahwa UPTD Pengelolaan dan Pembinaan Pasar Wilayah II (Pasar Cibitung) dan telah berkoordinasi dengan aparatur kepolisian untuk ditindaklanjuti," tegasnya.
Seorang pria berbaju Pegawai Negeri Sipil (PNS) berani melakukan pungutan liar (pungli) Tunjangan Hari Raya (THR) ke pedagang di Pasar Induk Cibitung, Bekasi.
Video pemalakan tersebut viral di media sosial hingga diunggah di akun Instagram Lambe Turah, Minggu (23/3/2025).
Dalam video yang beredar, pria berbaju PNS itu diduga meminta uang ke pedagang sembari memberikan kuitansi.
Kuitansi yang dibawa bertuliskan nominal sebesar Rp 200 ribu yang diduga dipungut sebagai retribusi keamanan dari Pemda.
Kuitansi tersebut ditujukan kepada seorang pria bernama Agus Sodri, dengan keterangan pembayaran untuk retribusi sebesar Rp 200 ribu.
Pedagang yang memvideokan aksi tersebut menduga bahwa ini hanya dalih untuk melakukan pungutan secara paksa.
“Sebenarnya kebiasaan ini sudah terjadi sejak empat tahun lalu, saya tidak berani memviralkan karena dulu belum ada penegasan dari Gubernur Jawa Barat,” ujar pedagang dalam video tersebut.
Dalam video yang dibagikan, pedagang itu meminta bantuan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Dedi Mulyadi diharapkan bisa menindak ormas yang berani melakukan pungutan liar kepada para pedagang.
“Risiko juga, Pak, kalau saya videokan bisa diancam dan diintimidasi di belakang. Jadi tolong Pak, ormas-ormas yang ada di Pasar Induk Cibitung ditegur,” tambahnya.
Dalam video tersebut, tampak oknum yang meminta THR bersikap memaksa.
Jika pedagang menolak memberikan uang sesuai nominal di kuitansi, pria tersebut akan langsung marah dan mengancam.
“Tolong ya Kak, bantu share ya. Orang ini mintain uang sambil mabuk. Tolong Pak Gubernur (Dedi Mulyadi) bantu ini ya,” kata pedagang dalam video tersebut.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Siswa SMA di Sinjai Aniaya Wakil Kepala Sekolah hingga Luka, Ayahnya yang Polisi Cuma Diam Menonton |
![]() |
---|
Wali Kota Prabumulih Punya Empat Istri yang Pernah Dibawa Kampanye, Harta Kekayaanya Fantastis! |
![]() |
---|
Wali Kota Prabumulih Ungkap 'Dosa' Kepala Sekolah yang Jadi Pemicu Pemecatan, Disdik: Buat Malu |
![]() |
---|
KLARIFIKASI Roni Ardiansyah Usai Dicopot dari Kepala SMPN 1 Prabumulih, Bukan Gara-gara Anak Pejabat |
![]() |
---|
Okky Madasari Kritik Jabatan Utusan Khusus Presiden Zita Anjani: Ini Sosoknya, Punya Banyak Prestasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.