Warga Bekasi Korban TPPO di Kamboja

Nasib Tragis Pemuda Bekasi, Kerja Jadi Admin Judol di Kamboja Pulang Tinggal Nama 

Nasib tragis dialami pemuda asal Bekasi bernama Soleh Darmawan (24), kerja jadi admin judi online (judol) di Kamboja pulang tinggal nama. 

|
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Rr Dewi Kartika H

Laporan wartawan TribunJakarta.com Yusuf Bachtiar 

TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI BARAT - Nasib tragis dialami pemuda asal Bekasi bernama Soleh Darmawan (24), kerja jadi admin judi online (judol) di Kamboja pulang tinggal nama. 

Soleh dikabarkan jadi korban perdagangan manusia, disiksa hingga ginjalnya diambil paksa. Hal ini berdasarkan akun X @FaktaHitsPlus62. 

Unggahan akun X tersebut berisi foto kolase, terdiri dari gambar Soleh bersama sejumlah orang diduga penyalur kerja dan kondisi terakhir korban diduga dalam kondisi meninggal dunia. 

TribunJakarta.com berusaha menelusuri kabar tersebut, Soleh diketahui tinggal di Jalan Swadaya Raya, RT 002 RW 021, Kelurahan Jakasampurna, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi

Soleh tinggal di kediamannya tersebut bersama kedua orang tuanya Diana (43) dan Saifullah (48) serta enam orang adik. 

TribunJakarta.com berhasil mewawancarai kedua orang tuanya, Diana dan Saifullah terlihat sangat terpukul anak sulungnya meninggal dunia saat kerja di luar negeri. 

Diana mengatakan, putranya pamit kerja di luar negeri sejak Senin (17/2/2025). Soleh bilang ke keluarga bekerja di Thailand sebagai juru masak di sebuah hotel. 

"Bilangnya ke Thailand, tapi pas udah meninggal adanya di Kamboja," kata Diana kepada TribunJakarta.com, Jumat (28/3/2025). 

Selama empat hari pertama di luar negeri, Soleh masih kerap menghubungi keluarga melalui video call. 

Kejanggalan mulai terlihat saat Diana menerima sambungan telepon dari Soleh pada Minggu (2/3/2025) malam. 

Kamera sambungan telepon video menampik kondisi Soleh yang terkulai di kasur, kondisi lemas tak berdaya. 

Suara pada sambung telepon diduga teman sesama rekan kerja, menggambarkan ke Diana kondisi anaknya sakit. 

Diana waktu itu tak bisa berbuat banyak, dia hanya bisa melihat anaknya sakit melalui sambungan telepon tanpa bisa berbuat apa-apa. 

Pagi datang, kabar duka dari luar negeri sampai ke keluarga. Soleh dinyatakan meninggal dunia pada Senin (3/3/2025). 

"Saya diteleponnya malam. Pas malamnya nelfon. Besok pagi dia meninggal," terang dia. 

Diana dibantu teman kuliah anaknya berusaha mencari tahu keberadaan Soleh, sampai akhirnya diketahui berada di Kamboja. 

Melalui Kedutaan Besar RI di Kamboja, jenazah Soleh berhasil dipulangkan ke tanah air untuk diserahkan ke pihak keluarga pada Sabtu (15/3/2025). 

Setibanya di rumah duka, jenazah Soleh langsung dimandikan untuk selanjutnya disalatkan dan dikubur di pemakaman keluarga samping kediamannya. 

Pada saat dimandikan, Diana melihat kejanggalan. Ada luka seperti jahitan di bagian dekat perut posisi ginjal. 

Hal ini yang menimbulkan kecurigaan, Soleh meninggal bukan karena sakit dan diduga menjadi korban perdagangan manusia. 

"Enggak ngerti deh saya. Pokoknya di bagian perut gitu dah (ada bekas luka) jahitan. Anak saya nggak pernah operasi-operasi," terang Diana. 

Belakangan, Diana baru mengetahui anaknya kerja di Kamboja diduga menjadi admin Judol. Saat ini, dia bingung harus berbuat apa untuk menuntut keadilan atas kematian anaknya. 

"Penyebabnya itu (meninggal) nggak tahu dah, saya kemarin sih sempat ikhlas, cuma saya pengennya enggak ada lagi yang kejadian kayak anak saya," ucap Diana. 

 

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved