Warga Bekasi Korban TPPO di Kamboja

Anak Pertama Dari 7 Bersaudara, Soleh Operator Judol yang Tewas di Kamboja Tulang Punggung Keluarga

Soleh Darmawan (24), pemuda asal Kota Bekasi diduga jadi korban perdagangan manusia setelah diajak kerja ke Kamboja. 

|
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Rr Dewi Kartika H

Laporan wartawan TribunJakarta.com Yusuf Bachtiar 

TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI BARAT - Soleh Darmawan (24), pemuda asal Kota Bekasi diduga jadi korban perdagangan manusia setelah diajak kerja ke Kamboja

Jenazah warga Jalan Swadaya Raya, RT 002 RW 021, Kelurahan Jakasampurna, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi itu telah tiba di rumah duka dan telah disemayamkan pada Sabtu, 15 Maret 2025. 

Ibunda Soleh, Diana (43), mengatakan, putra sulungnya merupakan tulang punggung yang membantu perekonomian keluarga. 

"Soleh anak pertama dari tujuh bersaudara, adik-adiknya masih banyak yang sekolah," kata Diana, Jumat (28/3/2025). 

Soleh merupakan pribadi yang ramah dan aktif bergaul, pemuda lulusan SMK Negeri 1 Kota Bekasi itu sudah aktif berorganisasi sejak duduk di bangku sekolah. 

Setelah lulus sekolah, keinginannya untuk belajar tak pernah padam. Soleh berhasil mendapatkan beasiswa penuh dari sebuah yayasan sosial untuk kaum duafa. 

"Kuliah di AKPINDO (Akademi Pariwisata Indonesia), lulusan D3 jurusan Chef," ungkap Diana. 

Karirnya sebelum terjerumus kerja di Kamboja, Soleh pernah berkarir di sebuah hotel di daerah Tangerang sebagai juru masak. 

Sejak Soleh bekerja, dia dapat membantu ekonomi keluarga bersama satu orang adiknya yang juga sudah bekerja. 

Sementara itu, sang ayah Saifullah mengatakan, Soleh merupakan pribadi yang baik dan sangat peduli dengan lingkungannya. 

"Dari jama sekolah dia emang aktif orangnya, pas kuliah dia juga katanya di senat (organisasi mahasiswa), makanya yang bantuin marem temen-temannya dia di senat," terang Saifullah. 

Sebelumnya diberitakan, Nasib tragis dialami pemuda asal Bekasi bernama Soleh Darmawan (24), kerja jadi admin judi online (judol) di Kamboja pulang tinggal nama. 

Soleh dikabarkan jadi korban perdagangan manusia, disiksa hingga ginjalnya diambil paksa. Hal ini berdasarkan informasi di akun X @FaktaHitsPlus62. 

Unggahan akun X tersebut berisi foto kolase, terdiri dari gambar Soleh bersama sejumlah orang diduga penyalur kerja dan kondisi terakhir korban dalam keadaan meninggal dunia. 

Diana mengatakan, putranya pamit kerja di luar negeri sejak Senin (17/2/2025). Soleh bilang ke keluarga bekerja di Thailand sebagai juru masak di sebuah hotel. 

"Bilangnya ke Thailand, tapi pas udah meninggal adanya di Kamboja," kata Diana kepada TribunJakarta.com, Jumat (28/3/2025). 

Selama empat hari pertama di luar negeri, Soleh masih kerap menghubungi keluarga melalui video call. 

Kejanggalan mulai terlihat saat Diana menerima sambungan telepon dari Soleh pada Minggu (2/3/2025) malam. 

Kamera sambungan telepon video menampik kondisi Soleh yang terkulai di kasur, kondisi lemas tak berdaya. 

Suara pada sambung telepon diduga teman sesama rekan kerja, menggambarkan ke Diana kondisi anaknya sakit. 

Diana waktu itu tak bisa berbuat banyak, dia hanya bisa melihat anaknya sakit melalui sambungan telepon tanpa bisa berbuat apa-apa. 

Pagi datang, kabar duka dari luar negeri sampai ke keluarga. Soleh dinyatakan meninggal dunia pada Senin (3/3/2025). 

"Saya diteleponnya malam. Pas malamnya nelfon. Besok pagi dia meninggal," terang dia. 

Diana dibantu teman kuliah anaknya berusaha mencari tahu keberadaan Soleh, sampai akhirnya diketahui berada di Kamboja

Melalui Kedutaan Besar RI di Kamboja, jenazah Soleh berhasil dipulangkan ke tanah air untuk diserahkan ke pihak keluarga pada Sabtu (15/3/2025). 

Setibanya di rumah duka, jenazah Soleh langsung dimandikan untuk selanjutnya disalatkan dan dikubur di pemakaman keluarga samping kediamannya. 

Pada saat dimandikan, Diana melihat kejanggalan. Ada luka seperti jahitan di bagian dekat perut posisi ginjal. 

Hal ini yang menimbulkan kecurigaan, Soleh meninggal bukan karena sakit dan diduga menjadi korban perdagangan manusia. 

"Enggak ngerti deh saya. Pokoknya di bagian perut gitu dah (ada bekas luka) jahitan. Anak saya nggak pernah operasi-operasi," terang Diana. 

Belakangan, Diana baru mengetahui anaknya kerja di Kamboja diduga menjadi admin Judol. Saat ini, dia bingung harus berbuat apa untuk menuntut keadilan atas kematian anaknya. 

"Penyebabnya itu (meninggal) nggak tahu dah, saya kemarin sih sempat ikhlas, cuma saya pengennya enggak ada lagi yang kejadian kayak anak saya," ucap Diana.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya


Caption: Saifullah dan Diana, orang tua Soleh Darmawan, pemuda asal Kelurahan Jakasampurna, Kecamatan Bekasi Barat Kota Bekasi yang diduga korban perdagangan manusia di Kamboja

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved