Mudik Bareng Suami, Paniknya Dede Bawa Bayi Kebingungan Ditinggalkan di Masjid Kaum Ciawi
Kisah Dede dan bayinya mudik bareng suami ke Ciamis. Namun, Dede bingung ditinggalkan suaminya saat beristirahat di Masjid Kaum, Ciawi, Tasikmalaya.
Dari hasil pemeriksaan awal, tidak ditemukan indikasi adanya konflik rumah tangga sebelum kejadian.
"Saat kami tanyakan, ibu ini mengatakan tidak ada percekcokan dengan suaminya sebelum berangkat dari Pangalengan. Mereka berangkat dalam keadaan baik-baik saja," tambahnya.
Hingga kini, pihak kepolisian masih mendalami motif di balik kejadian tersebut serta berusaha mencari keberadaan suami Dede untuk memastikan penyebab pasti peristiwa yang menimpanya.
Antar Keluarga Tak Dapat Angkutan Umum
Peristiwa lainnya yakni keluarga yang berasal Rajapolah diantar menggunakan kendaraan provos Polres Tasikmalaya Kota, karena tak kunjung mendapat angkutan umum setelah menunggu dua jam di simpang Pamoyanan, Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (1/4/2025).
Pasangan suami istri dan anaknya itu pulang usai melakukan silaturahmi ke rumah saudaranya di daerah Pagerageung.
Namun, saat hendak pulang mereka sampai menunggu selama dua jam untuk mendapatkan angkutan umum.
Alhasil mereka diantarkan menggunakan kendaraan Provos Polres Tasikmalaya Kota menuju kediamannya di Kecamatan Rajapolah, karena situasi lalu lintas jalur selatan sedang padat hingga ada pemberlakuan one way.
"Ini mau pulang ke Rajapolah habis dari Pagerageung silaturahmi ke keluarga. Dan barusan lagi nunggu bis dan elf tapi udah dua jam lebih gak ada terus," ungkap Mimin (52) ketika ditemui wartawan TribunPriangan.com.
Mimin pun merasa lega karena dirinya bersama suami dan anaknya bisa pulang ke rumahnya usai diantarkan pihak Kepolisian Resort Tasikmalaya Kota.
"Alhamdulillah ada bapak polisi yang baik hati, mau mengantarkan saya dan suami serta anak saya pulang ke rumah," ucap Mimin.
Sementara Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Moh Faruk Rozi menjelaskan bahwa keluarga yang memang hendak pulang ke Rajapolah tersebut kesulitan mendapatkan angkutan umum.
Informasinya sudah tidak ada kendaraan yang beroperasional, pihaknya langsung mengarahkan anggota polisi untuk mengantarkan warga tersebut ke alamat tujuan.
"Memang sesuai arahan pimpinan dari tingkat mabes, Polda, untuk mengantarkan warga yang membutuhkan pertolongan di jalan," kata AKBP Faruk.
Ia pun mengaku, untuk operasi ketupat Lodaya 2025 ini merupakan operasi keselamatan, dan ini perlunya kesigapan anggota memberikan pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan.
"Makanya dari itu saya arahkan ke anggota bantu sebanyak-banyaknya masyarakat yang membutuhkan bantuan, baik yang terlantar, maupun yang mengalami kebingungan atau tersesat," tutupnya. (Wartakotalive/Tribunjabar)
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.