Beda Sikap Gubernur Pram ke Persija & Persitara: Macan Dipanggil ke Balai Kota, Si Pitung Diacuhkan?

Beda perlakuan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung kepada dua tim legendaris asal Jakarta yakni Persija Jakarta dan Persitara mendapatkan sorotan.

Editor: Wahyu Septiana
TRIBUNJAKARTA.COM/Dionisius Arya Bima Suci/Kolase TribunJakarta
BEDA SIKAP PRAM - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung (tengah) dengan logo klub Persija Jakarta (kiri) dan logo klub Persitara Jakarta Utara (kanan). Beda perlakuan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung kepada dua tim legendaris asal Jakarta yakni Persija Jakarta dan Persitara mendapatkan sorotan. 

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Beda perlakuan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung kepada dua tim legendaris asal Jakarta yakni Persija Jakarta dan Persitara Jakarta Utara mendapatkan sorotan.

Pramono Anung bak seperti melupakan Persitara dan hanya fokus kepada Persija Jakarta.

Padahal, di Jakarta terdapat dua tim besar yang sama-sama pernah bermain di kasta teratas Liga Indonesia.

Kini Pramono Anung seakan hanya fokus saja kepada Persija Jakarta.

Bahkan terbaru, politisi PDIP itu memanggil para pemain dan staf Persija Jakarta untuk hadir ke Balai Kota Jakarta, pada Kamis (20/4/2025) kemarin.

Pramono secara terang-terangan memberikan dukungan secara penuh kepada Persija Jakarta.

“Saya mengundang Persija, biasanya Persija ke Balai Kota bawa piala. Kali ini Persija kami persiapkan untuk membawa piala di kemudian hari,” kata Pramono Anung setelah bertemu pemain Persija, Kamis (10/4/2025).

Tak cuma itu, Pramono juga memberikan perlakuan istimewa kepada Persija.

Gubernur Pramono Anung menyoroti penurunan performa pemain Persija Jakarta di Liga 1. Pramono turut menyinggung masalah keterlambatan gaji. Ia pun ingin memastikan apakah isu tersebut  mempengaruhi performa pemain atau tidak di lapangan.
Gubernur Pramono Anung menyoroti penurunan performa pemain Persija Jakarta di Liga 1. Pramono turut menyinggung masalah keterlambatan gaji. Ia pun ingin memastikan apakah isu tersebut mempengaruhi performa pemain atau tidak di lapangan.

Ia mengumumkan adanya potongan pajak tontonan hingga 60 persen sampai janji membantu mencari sponsor untuk klub berjuluk Macan Kemayoran itu.

Bahkan, Persija dan pihak PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sebagai BUMD yang mengelola Jakarta International Stadium (JIS) sebelumnya juga telah meneken perjanjian kerja sama.

Lewat perjanjian itu, kini Persija bakal lebih diprioritaskan untuk menyewa JIS, sehingga diharapkan Rizky Ridho cs tak perlu lagi bermain di luar Jakarta setiap kali melakoni laga kandang.

Dengan berbagai bantuan yang diberikan ini diharapkan para pemain Persija, seperti Rizky Ridho, Muhammad Ferarri, hingga Witan Sulaeman bisa bermain maksimal.

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung saat berbicara di depan para pemain dan staf Persija Jakarta saat mengundang mereka ke Balai Kota Jakarta, Kamis (10/4/2025).
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung saat berbicara di depan para pemain dan staf Persija Jakarta saat mengundang mereka ke Balai Kota Jakarta, Kamis (10/4/2025). (TRIBUNJAKARTA.COM/Dionisius Arya Bima Suci)

“Mudah-mudahan dengan semangat ini Persija akan menjadi lebih baik, kualitasnya menjadi lebih baik,” ujarnya.

Perlakuan istimewa itu cuma berlaku untuk Persija Jakarta.

Sementara itu, klub legendaris asal Jakarta lainnya yang kini terjerembap di kompetisi Liga 4 Indonesia, Persitara Jakarta Utara tak mendapat perlakuan khusus.

Sempat mentas di kasta tertinggi sepak bola Indonesia pada periode 2006-2010, kini Persitara seolah menjadi tim mati segan hidup tak mau.

Padahal di era tersebut, sepak bola tanah air sempat dipanaskan dengan ‘Derby Jakarta’ antara Persija vs Persitara yang selalu berlangsung sengit.

Masa-masa itu pun kini tinggal kenangan, klub berjuluk Laskar Si Pitung itu kini terus berkutat di kasta paling bawah dalam piramida sepak bola Indonesia lantaran tak mempunyai cukup dana untuk bangkit.

Kontrasnya perlakuan Pemprov DKI terhadap Persija dan Persitara ini terlihat dari acara halalbihalal yang digelar Gubernur Pramono Anung di Balai Kota pada Kamis kemarin.

Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) DKI Jakarta Andri Yansyah pun mengakui belum ada rencana mengundang Persitara ke Balai Kota Jakarta.

“Waduh kalau itu (rencana mengundang Persitara ke Balai Kota Jakarta) tanya pak Wali (kota Jakarta Utara). Karena kalau Persija kan levelnya provinsi, kalau Persitara levelnya wali kota,” ucapnya.

Stadion Tugu yang menjadi kandang Persitara pun sampai saat ini belum sepenuhnya rampung direvitalisasi.

Kepala Disnaker DKI Andri Yansyah saat ditemui di kantornya, Kamis (6/5/2021).
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta, Andri Yansyah saat ditemui di kantornya, Kamis (6/5/2021). (TRIBUNJAKARTA.COM/DIONISIUS ARYA BIMA SUCI)

Padahal, groundbreaking revitalisasi Stadion Tugu sudah dilakukan sejak era Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di tahun 2022 lalu.

Alhasil, stadion tersebut tak bisa digunakan untuk menggelar pertandingan di malam hari.

“Pembangunan (Stadion Tugu) tahap pertama sudah jadi. Untuk lapangan itu sudah bisa digunakan, tapi hanya bisa digunakan siang hari. Kalau mainnya siang-sore atau pagi itu bisa,” tuturnya.

Untuk pembangunan tahap kedua yang meliputi pengerjaan sarana dan prasarana pendukung, seperti tribun utama hingga lampu penerangan baru akan dilakukan dalam waktu dekat ini.

Stadion Tugu pun ditargetkan rampung direvitalisasi pada 2026 mendatang.

“Untuk groundbreaking tahap kedua dalam waktu dekat ini di bulan Mei. Kalau jadinya mungkin sekitar 10-12 bulan kemudian,” kata Andri Yansyah.

(TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci/Wahyu Septiana)

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved