Saat Pramono Beri Angin Segar ke Persija, Tapi Masih Anak Tirikan Persitara

Pramono Anung memberikan angin segar bagi Persija Jakarta, ia bahkan mengaku tengah mempersiapkan klub kebanggaaan warga Jakarta sebagai tim juara

TRIBUNJAKARTA.COM/Dionisius Arya Bima Suci
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung (tengah) bersama Wagub Rano Karno (kiri) dan Manajer Persija Bambang Pamungkas (kanan) saat menggelar konferensi pers di Balai Kota Jakarta, Kamis (10/4/2025). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memberikan angin segar bagi Persija Jakarta, ia bahkan mengaku tengah mempersiapkan klub kebanggaaan warga Jakarta itu sebagai tim juara.

Hal ini disampaikan langsung Pramono saat menjamu para pemain dan staf Persija di Balai Kota Jakarta pada Kamis (10/4/2025) kemarin.

“Hari ini saya mengundang Persija, biasanya Persija ke Balai Kota bawa piala. Kali ini Persija kami persiapkan untuk membawa piala di kemudian hari,” kata Pramono.

Perlakuan istimewa pun diberikan orang nomor satu di Jakarta kepada Persija, seperti pemberian potongan pajak tontonan hingga 60 persen sampai janji membantu mencari sponsor untuk klub berjuluk Macan Kemayoran itu.

Bahkan, Persija dan pihak PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sebagai BUMD yang mengelola Jakarta International Stadium (JIS) sebelumnya juga telah meneken perjanjian kerja sama.

Lewat perjanjian itu, kini Persija bakal lebih diprioritaskan untuk menyewa JIS, sehingga diharapkan Rizky Ridho cs tak perlu lagi bermain di luar Jakarta setiap kali melakoni laga kandang.

Dengan berbagai bantuan yang diberikan ini diharapkan para pemain Persija, seperti Rizky Ridho, Muhammad Ferarri, hingga Witan Sulaeman bisa bermain maksimal.

“Mudah-mudahan dengan semangat ini Persija akan menjadi lebih baik, kualitasnya menjadi lebih baik,” ujarnya.

Meski demikian, perlakuan khusus ini ternyata hanya diberikan Pramono untuk Persija yang memang saat ini masih mentas di kompetisi teratas tanah air.

Klub legendaris asal Jakarta lainnya yang kini terjerembap di kompetisi Liga 4 Indonesia, Persitara Jakarta Utara nyatanya tak mendapat perlakuan khusus.

Sempat mentas di kasta tertinggi sepak bola Indonesia pada periode 2006-2010, kini Persitara seolah menjadi tim mati segan hidup tak mau.

Padahal di era tersebut, sepak bola tanah air sempat dipanaskan dengan ‘Derby Jakarta’ antara Persija vs Persitara yang selalu berlangsung sengit.

Masa-masa itu pun kini tinggal kenangan, klub berjuluk Laskar Si Pitung itu kini terus berkutat di kasta paling bawah dalam piramida sepak bola Indonesia lantaran tak mempunyai cukup dana untuk bangkit.

Hal ini tentu kontras dengan Persija yang saat ini diisi oleh skuad bertabur bintang dengan pemain lokal berlabel timnas, seperti Rizky Ridho hingga Witan Sulaeman, belum lahi pemain asing sarat prestasi seperti Ondrej Kudela sampai Gustavo Lopes.

Kontrasnya perlakuan Pemprov DKI terhadap Persija dan Persitara ini terlihat dari acara halalbihalal yang digelar Gubernur Pramono Anung di Balai Kota pada Kamis kemarin.

Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) DKI Jakarta Andri Yansyah pun mengakui belum ada rencana mengundang Persitara ke Balai Kota Jakarta.

“Waduh kalau itu (rencana mengundang Persitara ke Balai Kota Jakarta) tanya pak Wali (kota Jakarta Utara). Karena kalau Persija kan levelnya provinsi, kalau Persitara levelnya wali kota,” ucapnya.

Stadion Tugu yang menjadi kandang Persitara pun sampai saat ini belum sepenuhnya rampung direvitalisasi.

Padahal, groundbreaking revitalisasi Stadion Tugu sudah dilakukan sejak era Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di tahun 2022 lalu.

Alhasil, stadion tersebut tak bisa digunakan untuk menggelar pertandingan di malam hari.

“Pembangunan (Stadion Tugu) tahap pertama sudah jadi. Untuk lapangan itu sudah bisa digunakan, tapi hanya bisa digunakan siang hari. Kalau mainnya siang-sore atau pagi itu bisa,” tuturnya.

Untuk pembangunan tahap kedua yang meliputi pengerjaan sarana dan prasarana pendukung, seperti tribun utama hingga lampu penerangan baru akan dilakukan dalam waktu dekat ini.

Stadion Tugu pun ditargetkan rampung direvitalisasi pada 2026 mendatang.

“Untuk groundbreaking tahap kedua dalam waktu dekat ini di bulan Mei. Kalau jadinya mungkin sekitar 10-12 bulan kemudian,” kata Andri.

 

 


 
 
 
 
 

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved