Viral di Media Sosial
Jejak Hitam Dokter 'Centil' Syafril Firdaus Kerap Goda Pasien, Beri Pesan dari Balik Jeruji
Terkuak jejak hitam dr M Syafril Firdaus yang kini jadi tersangka kekerasan seksual. Ia beri pesan dari balik jeruji.
TRIBUNJAKARTA.COM -- Terkuak jejak hitam yang dilakukan dr Muhammad Syafril Firdaus atau M Syafril Firdaus.
Terkini, polisi telah menetapkan dokter kandungan M Syafril Firdaus atau MSF sebagai tersangka pelaku pelecehan seksual terhadap pasiennya.
Syafril mengenakan masker hitam saat digiring petugas dalam ekpose perkara yang menjeratnya di Mapolres Garut, Kamis (17/4/2025).
Rekam jejak buruk dr Syafril Firdaus terkuak mulai dari pesan WA mesum hingga dijuluji dokter centil.
Julukan dokter centil itu diungkapkan anggota DPRD Kabupaten Garut, Diah Kurniasari.
Diah menyebut bahwa perilaku tidak pantas Syahril sudah menjadi rahasia umum, terutama di kalangan pasien ibu hamil dan para tenaga medis.
Diah yang juga istri mantan Bupati Garut Rudy Gunawan mengaku pernah merekomendasikan Syahril untuk bergabung sebagai dokter kandungan di RS Medina.
Akan tetapi, manajemen rumah sakit menolak rekomendasinya.
"Kebetulan dulu lagi perlu dokter spesialis kandungan, saya tawarkan ke manajemen, tapi ditolak karena sudah pada tahu," kata Diah, dikutip dari Kompas.com.
Lebih lanjut, ia menyebut bahwa Syafril bahkan dijuluki sebagai "dokter centil" karena kerap menggoda pasiennya.
"Katanya dokter 'centil', tenaga medis lain sudah dengar banyak keluhan," ucapnya.

Dipukul Suami Pasien
Sementara itu, Asisten Deputi Penyediaan Layanan Perempuan Korban Kekerasan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), Ratna Dewi Oeni Cholifah mengatakan, M Syafril Firdaus sempat mengalami insiden fisik akibat dugaan kasus serupa di masa lalu.
"Beberapa bulan lalu (tahun 2024), pelaku pernah ditonjok sama suami pasien (karena pelecehan), tapi berakhir damai," ungkap Ratna saat dikonfirmasi, Rabu (16/4/2025).
Meski kasus itu diselesaikan secara kekeluarga, Ratna menegaskan bahwa kini kasus serupa kembali menyeruak karena munculnya banyak korban.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.