Amarah Dedi Mulyadi ke Pemborong Usai Lintasi Jalan Kalijati Subang Berlumur Tanah: Ga Ada Urusan!
Amarah Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi ke pemborong tanah tak terbendung setelah melintasi jalan Kalijati, Subang, Jawa Barat.
TRIBUNJAKARTA.COM - Amarah Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi tak tertahankan saat melintasi Gerbang Tol Kalijati, Subang, Jawa Barat.
Pasalnya, jalan Kalijati itu berlumur tanah akibat truk proyek yang melintas jalur tersebut.
Tidak hanya itu, Dedi Mulyadi memperlihatkan jalan provinsi rusak di beberapa bagian.
Politikus Gerindra itu mengungkapkan dirinya telah menyemprot jalanan itu sebanyak tiga kali unruk membersihkan tanah.
"Jalan berubah menjadi kecoklat-coklatan dan ini di dalam akibat adanya angkutan tanah yang diangkut oleh truk-truk besar padahal pemilik angkutannya atau orang yang memiliki usaha galian tanah tentu mendapat keuntungan," kata Dedi dikutip dari akun youtube Dedi Mulyadi Channel pada Sabtu (19/4/2025).
Ia mengatakan usaha galian tanah itu mendapatkan keuntungan. Namun, tidak boleh memberikan kerugian pada orang lain dengan menghilangkan rasa nyaman dan merusak fasilitas umum.
"Lihat alur jalan Kalijati saya sudah seminggu enggak pulang ke sini seperti ini," imbuhnya sambil memperlihatkan jalanan yang berdebu.
Dedi melihat adanya truk penyemprot tanah namun tidak seimbang dengan dampak yang ditimbulkan. Akibatnya, jalanan malah menjadi licin.
"Ini jalan jadi licin seperti ini. Inilah potret kehidupan di kita kalau pemimpinnya enggak tegas gak ngambil keputusan-keputusan yang cepat bersikap tegas ya seperti ini," ungkapnya.
Dedi lalu mengarahkan mobilnya ke kawasan galian tanah.
Ia langsung memerintahkan satpam untuk membuka gerbang kawasan tersebut.
"Saya Dedi, pak, Gubernur Jawa Barat. Buka pintunya pak," katanya.
Dedi menjelaskan dirinya mendukung kebijakan industrialisasi.
Bahkan, ia mengaku telah mempermudah perizinan. Namun, industri tersebut harus menjunjung tinggi prinsip pengelolaan yang baik.
"Jangan seperti ini ini tanah nih," tegasnya.
Turun dari mobil, Dedi langsung menayakan penanggug jawab proyek tersebut.
"Siapa penanggung jawab proyeknya? Anda belajar K3 enggak? ada standarisasi kerja. Anda ngotori jalan," tegas Dedi.
Seorang pria berhelm proyek mengaku telah menyiram jalanan untuk membersihkan tanah.
Namun, Dedi menegaskan pembersihan itu tidak sesuai standar.
Bahkan, tonase truk pengangkut tanah melanggar aturan.
"Saya tiap hari lewat, seminggu saya enggak ke Kalijati, saya tinggal di Bandung jalan hancur kemudian kotornya luar biasa. Anda dapat untung tapi rakyat enggak boleh dirugikan," tegasnya.
Pria tersebut mengaku tidak mengetahui tonase truk pengangkut tanah.
Saat ditanya izin, penanggung jawab proyek itu menunjukan plang nomor izin tambang
"Itu gerbang tol yang paling kotor itu Gerbang Tol Kalijati. Bapak berhantikan dulu, sesuaikan standar kerjanya, saya minta jalannya bersihkan dulu. Kalau bapak gak bersihkan, saya kerahin Damkar," ucap Dedi Mulyadi.
Saat hendak meninggalkan lokasi proyek, Dedi bertemu dengan pria pemborong tanah.
Dedi menegaskan dirinya telah menghentikan pengiriman tanah tersebut. Alasannya, tonase beban kendaraan yang melanggar aturan serta kotornya jalanan.
"Saya stop dulu karena ini jalan provinsi Pak. Jalannya hancur pak. Bapak dapat untung saya harus bangun jalan miliar-miliar Pak," katanya.
"Kita enggak boleh usaha hanya untung untuk satu orang tapi merugikan negara, pak," tegasnya.
Pria tersebut hanya mengiyakan ucapan Dedi Mulyadi. Tetapi, ia sempat mengatakan telah melakukan pembayaran.
bapak lihat jalan kotor enggak iya saya nanya saya mau mau enggak depan rumah Bapak kayak gini
"Saya enggak ada urusan dengan bayar siapapun, setiap orang yang bekerja di sini ngambil rezeki di tanah ini, dia harus memperhatikan lingkungan di sini," tegas Dedi.
"Siapapun ya orang yang kerja di Jawa Barat, nyari rezeki di Jawa Barat tidak boleh ngerusak tanah Jawa Barat. Tidak boleh membuat kotor jalannya," katanya.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.