Singgung Dedi Mulyadi, Politikus PDIP Semprot Wapres Gibran yang Baru Unggah Video Youtube

Ketua DPP PDIP, Deddy Sitorus mengkritik Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka karena membuat video dan diunggah ke Youtube.

|
Youtube @GibranTV
GIBRAN MONOLOG - Wapres Gibran Rakabuming monolog di video yang diunggahnya di Youtube @GibranTV, Sabtu (19/4/2025). Namun aksi Gibran itu dikritisi politikus PDIP. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Ketua DPP PDIP, Deddy Sitorus mengkritik Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka karena membuat video dan diunggah ke Youtube.

Anggota Komisi II DPR RI itu menilai Gibran tak perlu membuat video dan memintanya untuk bekerja saja.

"Ya menurut saya sih jangan terlalu banyak bikin video lah ya. Kerja saja gitu lho," kata Deddy di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (21/4/2025), dikutip dari Kompas.com.

Deddy khawatir Gibran malah melupakan tugas pokoknya sebagai wakil presiden jika terus-menerus membuat video.

Ia juga menyinggung sosok Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang menurutnya terlalu sibuk membuat video.

Dedi memang kerap merekam kegiatannya saat bertemu masyarakat. Videonya diunggah ke Youtube maupun media sosial seperti Instagram.

"Bikin video terus, enggak habis-habis. Nanti sama kaya Pak Dedi Mulyadi lagi," kata Deddy.

Monolog Gibran

Mengutip Tribunnews, Gibran mengunggah video ke akun Youtube (@GibranTV) pada Sabtu (19/4/2025).

Pada video itu, Gibran monolog membicarakan tentang bonus demografi.

Namun, ternyata video berdurasi 6 menit 19 detik itu tampaknya tidak memperoleh respons positif dari warganet.

Pasalnya, jumlah dislike lebih banyak ketimbang like yang diperoleh pada video tersebut.

Berdasarkan pantauan Tribunnews.com pada Senin (21/4/2025) sekira pukul 12.10 WIB, total dislike mencapai 27 ribu.

Sementara itu, total like atau jempol ke atas tak sampai separuhnya, yaitu hanya 2.400.

Dalam video tersebut, Gibran membicarakan bonus demografi di Indonesia dalam rentang waktu 2030-2045.

Banyaknya anak muda Indonesia tersebut membuat Gibran meminta agar momentum tersebut jangan dilewatkan.

"Indonesia akan mendapatkan puncak bonus demografi di tahun 2030 sampai tahun 2045. Sebuah kondisi yang terjadi hanya satu kali dalam sejarah peradaban sebuah bangsa," kata Gibran dalam video tersebut.

Gibran menjelaskan bahwa penduduk usia produktif di suatu negara lebih besar, sehingga memiliki pengaruh yang signifikan dalam menentukan arah kemajuan.

"Ini adalah kesempatan emas untuk mengelola bonus demografi, agar tidak menjadi sekadar bonus," kata dia.

Gibran berkata bonus demografi bisa menjadi jawaban untuk masa depan Indonesia.

Ia lantas memberikan contoh beberapa anak muda Indonesia yang sudah mulai menjadi jawaban dari tantangan yang ada.

Pertama, film animasi Indonesia yang berjudul Jumbo, karya rumah produksi Visinema Pictures ternyata sudah ditonton oleh empat juta penonton.

Kedua, Timnas U-17 Indonesia akhirnya untuk pertama kalinya berhasil lolos kualifikasi Piala Dunia 2025.

"Film Jumbo ini karya animator muda Indonesia yang saat ini sudah mencapai 4 juta penonton. Serta akan ditayangkan di 17 negara, yakni Asia dan Eropa. Ini menjadi era baru industri animasi Indonesia," tuturnya.

"Timnas U17 kita untuk pertama kalinya lolos via kualifikasi ke Piala Dunia dan menjadi satu-satunya wakil dari Asia Tenggara. Ini adalah kekuatan kita sebagai generasi muda, kita harus selalu siap dan mempersiapkan diri," tandasnya.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved