Curhat Pedagang Kerupuk Tunanetra Kena Tipu, Rezeki dari Dedi Mulyadi Buat Kuliah Anak

Curhat pedagang kerupuk tunanetra terkena tipu membuat Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi trenyuh. Rezeki dari Dedi Mulyadi untuk anaknya kuliah.

Tangkap Layar Instagram @dedimulyadi71
CURHAT TUKANG KERUPUK - Curhat pedagang kerupuk Tunanetra terkena tipu membuat Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi trenyuh. Rezeki dari Dedi Mulyadi untuk anaknya kuliah. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Curhat pedagang kerupuk tunanetra terkena tipu membuat Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi trenyuh.

Pedagang kerupuk tunanetra bernama Kusnandar itu bercerita pernah menjadi korban penipuan seseorang.

Uang serta ponsel cicilan belum lunas yang dimiliki Kusnandar dibawa kabur yang mengaku sebagai asisten Dedi.

Awalnya, Dedi bertemu Kusnandar saat penjual kerupuk itu menjajakan dagangannya sambil berjalan di pinggir jalan.

Dedi lalu meminta sopir menghentikan kendaraannya. Kepada Dedi Mulyadi, Kusnandar mengaku jualan kerupuk bangka keliling asal Majalaya, Jawa Barat.

Saat itu, Kusnandar mengenakan kacamata hitam, membawa plastik besar berisi kerupuk dagangan dan berkeliling berjalan kaki menggunakan tongkat.

Dia tetap tegar mencari nafkah sebagai kepala keluarga untuk anak istrinya di rumah.

Dia juga membawa tas selempang yang berisi uang hasil penjualan.

Dedi Mulyadi awalnya memborong dagangannya seharga Rp 396.000 dengan uang Rp 400.000, namun Dedi mengetesnya dengan memberikan uang lembaran Rp 2000-an.

Penjual kerupuk tunanetra yang tak kenal Dedi Mulyadi ini pun sambil berbicara sopan dan halus tetap memberikan uang kembalian Rp 4000 ke Dedi Mulyadi.

"Ini duitnya Rp 400.000 ribu nih," kata Dedi sambil malah memberikan beberapa lembar uang Rp 2.000-an.

"Kembalian jadi Rp 4000, mangga, hatur nuhun bapak sehat selalu," kata si pedagang tunanetra tersebut sambil memberikan uang kembalian.

Sedih kondisi si penjual ini begitu mudah tertipu orang, Dedi Mulyadi mencoba mengajak penjual ini untuk mengobrol dalam mobil.

Di sana dia mengaku bahwa dia awalnya merupakan tukang pijit.

Namun ketika pandemi Covid-19 melanda, dia kehilangan penghasilan sehingga dia memutar otak untuk mencari penghasilan menjadi pedagang kerupuk keliling.

Namun akhirnya itu dia lakoni terus sampai sekarang.

Dedi pun penasaran apakah Kusnandar kerap ditipu orang, yang ternyata dia mengaku pernah hingga HP cicilan yang belum lunas dibawa kabur.

"Pernah di Dangdeur dulu saat bulan puasa ada yang ngaku-ngaku asisten Pak Dedi, mau ngeborong katanya, terus dibawa keliling, HP diambil, uang diambil. Saya nungguin lama, kemana orangnya," kata Kusnandar.

"Aduh astagfirullahaladzim," respon Dedi Mulyadi.

Kusnandar mengaku tak kenal dengan Dedi Mulyadi, namun dia dengar bahwa Dedi Mulyadi itu Gubernur Jawa Barat.

Kemudian, Kusnandar disuruh menghitung uang hasil dagangannya yang dia perkirakan sekitar Rp 500.000, angka yang biasa dia dapat dari modal Rp 390.000 untuk sekali jualan.

Ternyata uang hasil jualannya justru cuma Rp 140.000-an jauh dari omzet biasanya karena sebelumnya dikerjai oleh Dedi Mulyadi.

Setelah itu Dedi Mulyadi mengganti uang modalnya dan memberinya tambahan dua gepok uang senilai Rp 10 Juta.

"Ini tambahan buat ngelunasin cicilan HP," ucap Dedi Mulyadi memberikan uang gepokan.

"Kebanyakan pak, asli ini ? " ucap Kusnandar terkejut saat meraba-raba uang gepokan di tangannya.

Kemudian ucapan Kusnandar soal uang ini untuk membantu anak kuliah membuat Dedi Mulyadi terharu.

"Hebat mau menguliahkan anak," ucap KDM.

"Ya nyari yang ini aja pak yang beasiswa gitu pak," ungkap Kusnandar.

Tak sampai di sana, Dedi masih memberikan beberapa lembaran uang Rp 100 Ribuan lainnya sebagai keuntungan jualan kerupuk. (TribuJakarta.com/TribunnewsBogor)

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved