Hilang 48 Hari, Bocah Alvaro Diduga Diculik Pria yang Mengaku Ayahnya
Bocah laki-laki di Pesanggrahan, Jakarta Selatan bernama Alvaro Kiano Nugroho (6) hilang selama 48 hari sejak 6 Maret 2025 dan belum ditemukan.
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, PESANGGRAHAN - Bocah laki-laki di Pesanggrahan, Jakarta Selatan bernama Alvaro Kiano Nugroho (6) hilang selama 48 hari sejak 6 Maret 2025 dan belum ditemukan hingga saat ini.
Sang kakek, Tugimin (71), menduga Alvaro diculik oleh seorang pria yang mengaku sebagai ayahnya.
Informasi dugaan penculikan itu diperoleh Tugimin dari marbot Masjid Al-Muflihun, lokasi Alvaro terakhir terlihat.
"Menjelang buka puasa, itu di masjid ada orang datang," kata Tugimin di kediamannya di, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Rabu (23/4/2025).
"Ditanya sama marbot, 'pak, cari siapa?', 'cari anak saya', Alvaro, katanya kalau salat di masjid sini', 'itu ada anaknya di atas'. Kata marbot kayak gitu," sambungnya.
Sayangnya, marbot masjid tersebut mengaku tidak terlalu memperhatikan wajah dan penampilan pria yang mengaku sebagai ayah Alvaro.
"Setalah itu nggak tahu lagi, marbot itu nggak memperhatikan orangnya seperti apa, nggak diperhatikan," ujar Tugimin.

Di sisi lain, saat ini ayah kandung Alvaro masih menjalani masa hukuman di Lapas Cipinang, Jakarta Timur karena terjerat kasus pidana.
Sang ayah masuk penjara sejak Alvaro masih berusia enam bulan.
"Kalau bapaknya Alvaro masih berada di lapas sampai saat ini. Katanya tahun ini bebas. Karena pernah kemarin itu, setelah tiga hari Alvaro enggak pulang, itu telepon, video call," ungkap Tugimin.
Sebelumnya, Tugimin mengatakan, Alvaro sempat ikut neneknya ke rumah sakit yang menjalani kontrol kesehatan pada Kamis siang.

Sore harinya, Alvaro pergi ke masjid yang berlokasi tak jauh dari rumah Tugimin.
Tak seperti biasa, saat itu Alvaro tak berpamitan kepada kakeknya.
"Dia ke masjid itu tanpa pamit sama saya. Biasanya kalau mau solat, itu pamit," kata Tugimin di kediamannya, Rabu (23/4/2025).
"'Pak, mau solat', gitu, 'mandi dulu dek'. Mandi, setelah mandi, ganti baju, ambil celana panjang."
"Tapi celana panjang nggak dipakai. 'Kok nggak dipakai?', 'nanti di masjid saja pak', saya bilang begitu. Dia manggil saya bapak," sambungnya.
Tugimin mengungkapkan, Alvaro tak kunjung kembali ke rumah setelah Magrib.
Namun, saat itu belum merasa curiga karena mengira Alvaro sedang bermain bersama teman-temannya.
"Setelah Magrib, biasanya pulang. Nah, ini nggak pulang. Begitu nggak pulang, saya nggak curiga, nggak curiga apa-apa. Biasanya dia main di depan sama teman-temannya, pulangnya malam," ungkap Tugimin.
Ia baru merasa khawatir ketika waktu sudah menujukkan pukul 21.30.
Ia pun mulai mencari keberadaan Alvaro di sekitar rumahnya.

Tugimin bertanya soal keberadaan cucunya dengan bertanya kepada tetangga dan teman-teman Alvaro.
"Sesudah itu, akhirnya bingung. Saya lapor ke polisi, ke Polsek Pesanggrahan, katanya 'ini harus satu kali 24 jam dulu baru bisa laporan'," tutur dia.
Keesokan harinya, ia kembali ke Polsek Pesanggrahan untuk membuat laporan orang hilang.
Saat itu ia langsung diarahkan untuk ke Polres Metro Jakarta Selatan.
"Setelah saya laporan ke sana, sampai jam 12, saya pulang ke rumah. Hingga sekarang, cucu saya belum kembali ke rumah, dan belum ada yang memberikan informasi dari manapun," ujar Tugimin.
(TribunJakarta)
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.
Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.