Viral di Media Sosial

Fakta di Balik Remaja Usia 13 Tahun Dampingi Jenazah Ayah Seorang Diri, Pihak Keluarga Tak Datang?

Video yang merekam anak laki-laki bernama Raka (13) memdampingi seorang diri jenazah ayahnya di rumah kontrakan mereka di Kabupaten Bandung.

Tangkapan layar di Instagram dan TikTok
REMAJA DAMPINGI JENAZAH AYAHNYA - Video yang merekam anak laki-laki bernama Raka (13) memdampingi seorang diri jenazah ayahnya di rumah kontrakan mereka di Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung viral di media sosial. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Video yang merekam anak laki-laki bernama Raka (13) memdampingi seorang diri jenazah ayahnya di rumah kontrakan mereka di Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung viral di media sosial

Raka dan ayahnya sebelumnya berasal dari Limbangan, Garut, dan merantau ke Bandung untuk mencari penghidupan. 

Selama hidup di Bandung, Raka tinggal bersama ayahnya di sebuah rumah kontrakan hasil swadaya warga setempat.

Ayah Raka diketahui menderita tumor paru-paru dan kerap keluar masuk rumah sakit. 

Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, termasuk makan dan biaya kontrakan, mereka banyak bergantung pada kebaikan hati para tetangga.

Setelah Asep mengembuskan napas terakhir, Raka mencoba menghubungi kerabat di Limbangan berdasarkan ingatannya. 

Namun, laporan yang beredar menyebutkan bahwa tak satu pun keluarga dari pihak ayah bersedia membantu pengurusan jenazah.

Di video yang beredar, ketika ditanya salah satu warga soal keberadaan keluarganya, Raka hanya menjawab lirih, “gak ada,” dengan nada sedih. 

Bagaimana faktanya?

Dalam video viral lain memperlihatkan warga bermusyawarah untuk menentukan lokasi pemakaman almarhum. 

Warga setempat, Eka Prasetia Santana, menyebu Ayah Raka meninggal dunia pada Minggu (20/4/2025) pukul 16.00 WIB saat tertidur di samping anaknya. 

Warga kemudian sepakat untuk mengurus jenazah, termasuk memandikan dan menyolatkan, sembari menunggu kabar dari keluarga almarhum. 

“Waktu itu masyarakat dan pengurus setempat sepakat untuk memandikan dan menyolati jenazah terlebih dahulu, sambil menunggu kabar dari saudara atau anak-anak almarhum,” kata Eka.

Eka membantah informasi yang menyebut warga menelantarkan jenazah

Menurutnya, warga dari dua kampung, yaitu Cikandang RW 22 dan Sindangsari RW 21, justru aktif bermusyawarah. 

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved